Sinopsis Chandra Nandini Hari Ini 21 Februari 2018 Episode 50 Lengkap

Sinopsis Chandra Nandini Hari Ini 21 Februari 2018 Episode 50 Lengkap - Pada sinopsis Chandra Nandini hari ini nanti akan menceritakan tentang perselisihan antara Nandini dengan Moora dan Chaya karena Nandini menolak kehadiran Maleyketu kembali ke istana Magadha. Namun Chaya dan Moora bersikeras ingin memberikan kesempatan pada Maleyketu dan kembali ke Magadha. Semua itu terjadi karena hasutan Helena yang diajarkan ibunya Apama. Hingga akhirnya Maleyketu kembali ke istana Magadha. Untuk lebih lengkapnya simak sinopsis Chandra Nandini hari ini 21 Februari 2018 episode 50 berikut ini:

Sinopsis Chandra Nandini Hari Ini 21 Februari 2018 Episode 50 Lengkap

Sinopsis Chandra Nandini Hari Ini 21 Februari 2018 Episode 50 Lengkap

Chaya bertanya pada Nandini mengapa dia tidak setuju. Chandra berpikir bahwa untuk pertama kalinya Chaya meminta  sesuatu tapi dirinya tidak bisa memenuhi. Moora menghampiri Nandini  dan berkata bahkan dia dan Chandra memiliki kesempatan tapi kenapa tidak dengan Chaya dan Malayketu. Moora menjelaskan bahwa Malayketu hanya dijebak oleh Roopa. Nandini tetap tidak setuju karena Malayketu bukan orang yang baik untuk Chaya. Moora menanyakan lagi alasannya. Nandini menatap Helena dan Helena menggeleng2kan kepalanya. Nandini pun meminta maaf karena tidak bisa mengatakannya. Nandini mohon pamit tapi Moora menghentikannya dan bertanya apakah dia tidak senang jika Chaya bahagia. Nandini pun berpikir akan mengatakan semuanya setelah punya cukup bukti kalau Malayketu juga menjadi dalang di balik penculikan Bindusara.  Apama di kamarnya mengatakan kalau  bidikannya  sudah kena sasaran.

Nandini termenung di kamar. Chandra menemuinya dan berkata kalau dirinya melihat ada sesuatu yang mengganggunya. Nandini pun berpikir tidak ingin menghancurkan hubungan Chandra dengan Chaya ataupun dengan yang lain. Chandra merasa keheningan  Nandini menandakan bahwa dia benar2 dalam kekalutan. Nandini menjawab bahwa direncanakan memberitahu jika sudah mendapat buktinya. Chandra berkata tidak ingin mengingkari janjinya pada Chaya. Nandini meminta waktu dan memastikan kalau dia tidak akan ingkar janji pada Chaya. Chandra pun senang Nandini membantunya dan dia memercikkan air kolam pada Nandini.

Helena berbicara dengan Apama bahwa pekerjaannya selesai dikerjakan  Apama memujinya dan mengatakan bahwa Chandra memiliki dua kekuatan dan juga kelemahan yakni ibu dan istrinya, jika Chandra memilih salah satunya maka yang lainnya akan marah. Apama menyuruh Helena berbicara pada Nandini sebelum Chandra menerima usulan Nandini dan bisa menghentikan Malayketu. Helena berkata bahwa Chanakya tidak akan bisa menghentikan pertikaian tersebut. Apama menyahuti ketika seorang wanita memutuskan sesuatu hal maka ribuan Chanakya pun tidak akan bisa menghentikannya. Apama menambahkan bahwa mereka hanya tinggal menunggu waktu yang tepat dan Nandini akan segera terusir dari istana Magadha.

Moora memanggil seluruh anggota keluarganya. Chandra bertanya dan Moora menjelaskan bahwa dirinya ingin menyelidiki apakah Malayketu benar2 pengkhianat atau dia hanya dijebak. Moora juga menambahkan karena sudah ada peraturan baru maka dirinya juga ingin memberi kesempatan pada hubungan Chaya dan Malayketu. Chandra memberi jawaban kalau dirinya tidak ingin Malayketu kembali. Moora pun berkata bahwa itu berarti dia mengingkari janjinya pada Chaya. Chandra meminta  di beri kesempatan agar  secepatnya bisa memberikan keputusan. Chandra menambahkan bahwa dirinya tidak akan ingkar janji dan Chandra berkata kalau Nandini menolak karena beberapa alasan. Nandini berpikir kalau semua ini sudah mengarah ke arah yang tidak benar.

Moora bertanya pada Chandra apakah dia membandingkan dirinya dengan Nandini dan apakah itu berarti pengalaman Nandini lebih banyak dari pengalamannya. Chandra menjawab, “tidak bu..jangan salah paham padaku..ini hanya karena kau berbicara bukan sebagai ibu suri tapi sebagai ibu Chaya..aku hanya berkata agar kau memberiku waktu supaya aku bisa membuat keputusan yang tidak akan kita sesali di kemudian hari”. Chaya pun menyudutkan Nandini dengan berkata bahwa hari ini Chandra membuktikan kalau dia lebih memilih istrinya daripada ibu dan kakaknya. Helena tertawa tertahan melihat rencananya berhasil. Moora mendukung Chaya dan mengatakan kalau Nandini tidak punya alasan atas penolakannya pada Malayketu jadi Moora memerintahkan pada Chandra unutk membawa Malayketu kembali. Chandra menolak dan berkata bahwa sebagai raja dia (Moora) tidak bisa memerintahnya. Helena terkejut melihat perbuatan Chandra yang lebih membela Nandini. Nandini pun berpikir hal ini akan berakibat buruk karena Chandra sudah menghina ibu suri. Chandra meminta maaf pada Moora karena sudah meninggikan suaranya tapi dia (Chandra) hanya meminta agar diberikan waktu . Moora menyahut bahwa hari ini Chandra sudah melampaui batasannya dan Moora sebagai ibu suri memberikan waktu untuk Chandra  memilih antara Nandini dan dirinya. Chandra dan yang lain terkejut mendengarnya. Moora menambahkan ucapan bahwa sebelum dia memberikan keputusan maka dirinya tidak akan makan dan minum apapun serta melarang Chandra memanggilnya ibu lalu Moora  beranjak pergi. Chaya dan Helena membuntutinya. Chandra, Nandini dan Dadima pun terlihat bingung.

Chandra membawa nampan makanan ke kamar Moora. Moora tengah termenung sedih dan Chandra berbicara dengannya. Chandra meminta maaf dengan memegang telinganya tapi Moora tetap tak bergeming. Chandra pun terus berbicara bahwa dirinya hanya melakukan tugasnya sebagai raja. Moora teringat pertemuannya dengan Chandra pertama kali di penjara saat memberinya minum lalu mulai berbicara, “seorang raja sudah menyakitinya dan bukan putraku..hari ini setiap kata yang kau ucapkan sudah menusuk hatiku..jadi aku akan makan hanya jika kau sudah membuat keputusan antara aku dan Nandini..Padmananda sudah memenjarakanku selama 20 tahun tapi itu tidak masalah bagiku..malam ini justru akan lebih berat daripada itu”.

Pelayan membawakan makanan pada Nandini dan Nandini bertanya padanya apakah ibu suri sudah makan. Pelayan menjawab kalau ibu suri tidak menyentuh makanannya. Nandini pun menyuruh pelayan membawa makanan itu lagi. Sang pelayan beranjak pergi dan berpapasan dengan Chandra yang hendak masuk. Chandra memberi tanda agar makanan itu diletakkan dimeja.

Chandra kemudian mencoba mengajak Nandini bercanda agar Nandini mau menyentuh makanannya. Nandini tetap menolak dan Chandra pun berkata mereka berdua tidak akan makan selama ibu suri tidak mau makan. Chandra lalu bercanda mengatakan akan memberikan makanannya pada Bindusara kemudian bergerak menghampiri ayunan Bindusara. Nandini pun berpikir Chandra sudah mempercayainya dan melawan ibu serta kakaknya, Nandini bertekad akan mendapatkan bukti2 kejahatan Malayketu.

Saat tengah  malam, Nandini terbangun dan diam2 beranjak pergi dengan menutupi diri memakai selimut. Nandini berjalan di koridor dan tanpa sengaja Chaya melihatnya. Chaya  bertanya2 hendak kemana Nandini pergi larut malam begini dan Chaya berniat mencari tau karena mencurigai Nandini merencanakan sesuatu.

Nandini mendatangi penjara tempat Amartya di tahan. Amartya menyambutnya dengan sinis. Nandini mengambil berkat Amartya dan berbicara dengannya. Nandini meminta bantuan Amartya mengenai Malayketu tapi Amartya menolak membantunya karena setia pada Padmananda. Mereka pun berdebat. Nandini memohon pada amartya demi masa depang Bindusara. Amartya pun menjelaskan kalau dulu Malayketu mencoba menikahinya (Nandini) untuk menguasai Magadha dan saat tidak berhasil Malayketu pun mengincar Chaya, kini Malayketu akan masuk kembali ke istana dan menghabisi anak Chandra demi agar bisa menguasai Magadha. Nandini berterimakasih lalu mohon pamit dan beranjak pergi. Chaya yang diam2 membuntuti Nandini dan mengintainya bertanya2 apa yang dibicarakan Nandini dan Amartya.

Nandini berjalan di koridor sambil berpikir besok akan memberitahu Chandra tentang Malayketu dan Bindusara pun akan aman. Saat masuk ke dalam kamar Nandini terkejut melihat Chandra tengah menatapnya sambil menggendong Bindusara. Chandra lalu berbicara pada Nandini bahwa ketika dia pergi menemui Amartya tadi Bindusara mulai menangis dan tidak mau berhenti meski sudah digendongnya lalu Chandra  meletakkan Bindusara  kembali ke ayunan. Chandra mengambil air dan memberikannya pada Nandini sembari mengatakan kalau dirinya berharap dia sudah tidak kalut lagi karena semua sudah jelas setelah dia bertemu Amartya. Nandini menerima air dari Chandra dan meminumnya lalu    bertanya jika dia tau dirinya menemui Amartya mengapa dia tidak menghentikannya. Chandra menjawab, “aku tau posisi Chanakya dalam hidupku.. dan kau mempunyai Amartya dalam hidupmu..tenang saja..aku tidak akan menanyakan alasannya”. Nandini pun kemudian bercerita tentang keterlibatan Malayketu saat penculikan Bindusara dan Nandini berkata itulah sebabnya dirinya tidak ingin Malayketu kembali. Nandini juga meminta maaf karena baru mengatakannya sekarang itu karena Bindusara. Chandra merasa senang karena dia (Nandini) mau berbagi cerita dengannya dan Chandra juga berkata kalau mereka harus berjuang bersama dalam masalah ini. Nandini pun tersenyum.

Apama kembali menemui Malayketu dan berbicara dengannya bahwa dia segera akan kembali ke Malayketu tapi dia juga perlu berharap Nandini tidak menghentikannya karena Nandini tau keterlibatannya dibalik penculikan Bindusara. Malayketu bertanya2 mengapa Nandini selalu menjadi penghalangnya. Apama menenangkannya dan berkata kalau mereka akan segera menyingkirkan Nandini. Malayketu berjanji akan membuat   Nandini susah bernapas saat dirinya kembali ke Magadha nanti.

Chanakya mengintai penjara Amartya bersama murid Amartya  dan murid Amartya meminta Chanakya berjanji bahwa apa yang akan dilakukan tidak akan membahayakan Amartya karena sudah menjadi tugasnya menyelamatkan Amartya. Chanakya pun berjanji kalau semua yang akan dilakukan demi kebaikan. Lalu murid Amartya   bergerak mendekat ke penjara Amartya dan meniupkan asap yang membuat prajurit yang berjaga pingsan lalu dia menemui Amartya.

Lelaki itu berbicara pada Amartya kalau dirinya adalah muridnya dan akan membebaskannya. Amartya mengenalinya dan bertanya bagaimana dia bisa masuk ke Magadha. Lelaki itu menjawab kalau dirinya mempunyai banyak kolega di Magadha, dia meminta Amartya untuk tidak perlu khawatir karena mereka akan melarikan diri dengan aman. Setelah itu Amartya beranjak kabur bersama muridnya.

Murid Amartya menemui Chanakya dan memberikan info kalau pekerjaannya selesai dikerjakan dan dia bertanya mengapa harus melakukan semua itu. Chanakya memberikan penjelasan, “Pandugarthi ada di dalamnistana dan dia adalah rantai terakhir keturunan Padmananda..setelah aku menghukumnya maka sumpahku akan terpenuhi dan aku akan mundur dari jabatanku.. Magadha membutuhkan orang yang berkualitas untuk jabatan tersebut dan dia adalah Amartya..”, lelaki itu berkata bagaimana mungkin Amartya akan menggantikannya sedangkan Amartya membenci Chandra. Chanakya menyela, “tapi dia mencintai Magadha dan jangan khawatir..kau lihat saja setelah ini aku akan membawa Amartya kembali ke istana”, Chanakya lalu beranjak pergi.

Pagi harinya, Moora berbicara pada Chandra menanyakan keputusannya dan alasannya. Nandini berbicara pada Moora bahwa Malayketu berada di balik penculikan Bindusara dan akan menghabisi Chandra untuk menguasai Magadha. Chaya menanyakan buktinya dan Chandra mengatakan kalau Amartya yang menjadi buktinya. Moora menyuruh Chandra memanggil Amartya karena ingin mendengarnya sendiri. Chandra menyuruh prajurit memanggil Amartya.

Prajurit kembali dan mengatakan kalau Amartya melarikan diri. Semuanya terkejut. Nandini mengatakan bahwa Amartya tidak mungkin melarikan diri. Chaya menyudutkannya dan berkata kalau dianyangbsudah membantu Amartya melarikan diri. Nandini menyangkalnya dan Moora menyuruhnya diam lalu Moora  mengatakan bahwa Malayketu harus dibawa kembali ke istana karena  tidak ada bukti terhadapnya. Chandra bertanya pada Chanakya apakah dia ingin berkomentar. Chanakya menjawab tidak  akan mengatakan apapun. Moora mengatakan kalau dirinya akan mundur jika melihat hal mencurigakan dari Malayketu lalu Moora beranjak pergi. Nandini menatap Helena dan teringat rencana Helena yang dikatakannya semalam. Nandini pun mengatakan pada Moora agar Chaya dan Malayketu diberi tempat di luar istana agar mereka memiliki ruang pribadi dan tinggal dengan bahagia di luar sana dan Bindusara juga aman di istana. Moora menghardik Nandini dan bertanya dengan sinis siapa dia yang berani mengirim putrinya keluar istana. Moora menegaskan pada Nandini kalau chaya memiliki hak tinggal di istana sama dengan Chandra. Chandra mencoba membela Nandini dan meminta Moira mendengarkan penjelasan Nandini. Moora menolak dan mengatakan jika Chaya tidak memiliki hak tinggal di istana maka dirinya juga tidak ingin lagi tinggal di istana. Putusan Moora mengejutkan semuanya.

Chandra membalas perkataan ibunya. Moora kembali berbicara kalau dia telah membuktikan ibunya tidak penting lagi karena dia hanya mementingkan istrinya. Moora menambahkan dirinya tidak ingin menghina dirinya sendiri dengan tetap tinggal di istana. Chaya juga mendukung ibunya dan berkata jika mereka meninggalkan istana maka mereka bisa menikmati kehidupan mereka seperti yang diinginkan tanpa ijin dari ratu seperti Nandini. Nandini meminta Moora untuk tidak pergi dan Nandini memohon karena Chandra tidak akan berarti apa2 tanpa sang ibu. Nandini meminta Chandra menhatakan sesuatu. Chandra pun mengatakan akan membawa Malayketu kembali. Moora dan Chaya senang mendengarnya. Helena merasa kesal karena Nandini sudah menghancurkan rencananya.

Nandini membawakan nampan makanan dan meminta Moora untuk makan sambil hendak menyuapkan makanan tapi Moora menolak dan berkata agar Chandra yang melakukannya. Chandra pun menyuapi sang ibu.

Helena mengomel dikamar karena Nandini menghancurkan rencananya. Apama dan Chloi mendengarkan. Helena menabrak Chloi dan menyuruhnya keluar lalu Helena berbicara pada ibunya kalau dirinya lelah dengan drama Nandini. Apama pun menyahuti bahwa mereka akan memenangkan semuanya karena dengan masuknya Malayketu ke dalam istana akan semakin memperkeruh pertikaian antara Moora dan Nandini.

Nandini tengah melamun sambil menggendong Bindusara. Chandra datang dan mengupas buah. Nandini melihatnya dan bertanya sejak kapan dia datang. Chandra mengatakan baru saja datang dan mengeluh lapar. Lalu Chandra menghampiri Nandini dan menyuapinya buah. Mereka lalu kembali berbicara. Chandra berterimakasih karena Nandini mau menghentikan niatan Moora meninggalkan istana. Tapi Nandini berkata kalau dirinya masih merasa cemas akan Bindusara dengan kehadiran Malayketu. Chandra berjanji tidak akan mengijinkan Malayketu berada di dekat kamar mereka dan tidak akan membiarkan siapapun menyakiti putranya karena kalau itu terjadi maka mereka tidak akan hidup lagi.

Chandra berbicara berdua dengan Chanakya dan bertanya apakah dia tidak setuju dengan Nandini karena dia tidak mengatakan apapun. Chanakya menjawab kalau dirinya mendukung Nandini. Chandra bertanya lagi mengapa dia diam saja kalau memang dia mendukung Nandini. Chanakya menjawab, “Malayketu akan mencoba menghabisi Bindusara..tapi ini di Magadha..aku..kau dan Nandini akan menjaga Bindusara dan kita juga bisa memberi bukti pada Ibu suri kalau  Malayketu tidak bisa dipercaya dan janjimu pada Chanakya juga sudah terpenuhi kan..aku akan membuat istana ini layaknya penjara bagi Malayketu”

Keesokan hari di aula, semua berkumpul. Para mentri merasa tidak senang dengan keputusan Chandra lalu terdengar pengumuman kedatangan Malayketu. Malayketu melangkah masuk dan menghampiri Chandra berterimakasih atas kesempatan yang diberikan lalu melipat tangan meminta maaf dan  mengakui kalu dirinya terlibat dalam penculikan Bindusara. Chandra mengepalkan tangannya menahan emosi. Chanakya lalu bertanya menegaskan apakah dia memang benar2 menjadi bagian dalam penculikan tersebut . Malayketu menjawab kalau dirinya di hasut oleh Amartya. Semuanya terkejut. Chanakya berkata bahwa penjelasannya ini bisa membuatnya terusir dari Magadha. Malayketu pun menjelaskan bahwa dirinya menceritakan semua ini karena tidak ingin memulai kesempatannya dengan sebuah kebohongan. Chandra hanya menatapnya dengan tajam.

Moora lalu mengatakan  pada Malayketu bahwa dia akan  diberi kesempatan untuk memperbaiki hubungan pernikahannya dengan Chaya karena dia terbukti tidak melakukan kesalahan.   Malayketu membalas bahwa Chaya adalah yang terbaik dalam hidupnya dan jika Chaya bersedia maka mereka akan memperbaiki hubungan. Moora   bertanya pada Chaya apakah dia bersedia memperbaiki hubungan pernikahannya dengan Malayketu. Chaya mengiyakan. Chandra menahan kemarahannya dan mengatakan karena sudah menjadi peraturannya maka Chaya dan Malayketu diberi kesempatan. Chandra memberi peringatan pada Malayketu untuk tidak mendekat pada Bindusara hingga dia bisa membuktikan dirinya sendiri. Malayketu menerima peringatan   Chandra.

Sosok misterius masuk ke kamar Chandra dan menghampiri Bindusara. Sosok itu membuka selimut dan dia adalah Malayketu. Nandini terbangun dan melihat Malayketu menghujamkan belatinya pada Bindusara hingga darah Bindusara terpercik ke wajahnya.

Nandini terbangun dan berteriak memanggil Bindusara. Chandra pun menenangkannya . Nandini langsung menggendong Bindusara dari ayunan. Chandra berbicara padanya bahwa itu hanya mimpi buruknya.

Nandini meletakkan Bindusara kembali ke ayunan dan berbicara pada Chandra  agar kembali tidur. Chandra berdiri dan berebut tempat tidur hingga membuat tirai pemisah terjatuh menyelimuti Chandra Nandini.  Keduanya pun saling berpandangan dan berusaha membuka tirai lalu mereka kembali mengambil tempat tidur masing2. Chandra berkata akan memperbaiki tirainya esok hari dan merekapun mencoba untuk tidur kembali.

Demikianlah info sinopsis Chandra Nandini hari ini 21 Februari 2018 episode 50 lengkap. Tonton terus serial Chandra Nandini sampai tamat setiap hari mulai Pkl 18.30 WIB di ANTV karena ceritanya selalu menarik untuk diikuti.
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+