Sinopsis Chandra Nandini Hari Ini 20 Februari 2018 Episode 49 Lengkap

Sinopsis Chandra Nandini Hari Ini 20 Februari 2018 Episode 49 Lengkap - Pada sinopsis Chandra Nandini hari ini nanti akan menceritakan tentang Chandra diserang oleh Pandugarthi, Chandra dipanah Pandugarthi, Amartya ditangkap Chandra, Helena dan Apama mencuci otak dan mempengaruhi Chaya agar Maleyketu kembali ke istana Magadha. Untuk lebih lengkapnya simak sinopsis Chandra Nandini hari ini 20 Februari 2018 episode 49 berikut ini:

Sinopsis Chandra Nandini Hari Ini 20 Februari 2018 Episode 49 Lengkap

Istri pasangan yang bertengkar itu berbicara pada Nandini kalau suaminya sudah salah paham padahal dirinya tidak berselingkuh. Nandini memberikan tanggapan supaya dia meminta bantuan raja untuk menyelesaikan kesalahpahaman diantara dia dan suaminya. Wanita itu  menolak karena raja sudah cukup membantunya dengan adanya peraturan baru tersebut dan kini adalah perjuangannya sendiri untuk mempertahankan9 rumahtangganya lalu semua orang membubarkan diri. Nandini berpikir bahwa peraturan baru Chandra memberi harapan baru untuk hubungan semua orang.

Chandra kembali melihat Amartya dan Chandra  berkata pada Nandini  akan segera kembali lalu  dia bergegas mengikuti Amartya sendirian.

Amartya masuk ke dalam sebuah rumah dan Chandra mencuri dengar pembicaraan dari luar. Amartya berkata kalau dirinya tidak akan melepaskan Chandra dan akan membalas dendam.

Chandra lalu memaksa masuk dan hanya melihat seorang wanita dan bocah lelaki. Chandra membentak bertanya padanya tentang keberadaan Amartya tapi wanita itu membantah kalau Amartya ada dirumahnya.

Chandra melihat sebuah peti lalu membukanya dan melihat tangga menuju ruangan rahasia. Chandra masuk dan melihat Amartya. Chandra pun langsung menodongkan pedangnya pada Amartya sambil berkata, “apa kau pikir kau bisa lari dariku dengan mudah!! Ikut denganku !!”.

Chandra menggiring Amartya keluar dan prajurit2nya yang menyamar mengawal Amartya. Chandra pun membuka penyamarannya. Nandini melihat mereka dan heran melihat Amartya.

Di aula, sidang untuk Amartya di mulai. Chandra mengatakan bahwa Amartya mencoba menculik dan menghabisi Bindusara lalu Chandra memberi kesempatan pada Amartya untuk melakukan pembelaan. Amartya mengatakan kalau ini adalah balas dendamnya karena dia sudah menghabisi raja nya. Amartya menegaskan bahwa sebagai seorang brahmin sudah menjadi prinsipnya untuk tidak menghabisi anak2. Chandra membentak mengatakan kalau dirinya melihat dengan mata kepalanya sendiri dia ingin menghabisi putranya. Amartya kembali membantah. Chandra pun memutuskan hukuman mati untuk Amartya. Chanakya berkomentar mengatakan bahwa menghabisi Brahmin merupakan dosa dan dirinya tidak ingin dia melakukan dosa tersebut. Chandra berkata akan mengikuti semua ucapannya. Chanakya menyuruh memasukkan Amartya ke dalam penjara. Chandra pun menyuruh prajuritnya lalu Amartya dibawa pergi.

Helena memberitahu ibunya tentang kabar tertangkapnya Amartya. Apama menanyakan kabar Chandra Nandini. Helena berkata tidak bisa melakukan apapun. Apama  kemudian mulai mencuci otak Helena lagi dengan berkata bahwa diabtidak bisa memanfaatkan Bindusara karena Bindusara selalu bersama Nandini dan kali ini dia harus memanfaatkan Moora serta Chaya karena mereka juga kelemahan Chandra. Apama menyuruh Helena menciptakan situasi dimana Chandra harus memilih antara Moora dan Nandini karena Chandra pasti akan memilih Moora, dan Chandra Nandini pun akan saling benci.

Chloi berjalan di koridor dan mencari keberadaan kekasih Nandini diantara prajurit2 yang tengah berkumpul. Setelah diperiksa dan tidak menemukan lelaki yang dicari Chloi menyuruh mereka pergi. Dengan samar2 Chloi melihat seorang prajurit dan menangkapnya dan ternyata dia hanya prajurit tua. Chloi pun membawanya untuk menghadap Apama.

Chanakya mendatangi tempat Amartya. Amartya menyambutnya dengan sindiran dan mereka berdebat. Chanakya menyuruhnya untuk berada di pihak Magadha tapi Amartya menolak dan berkata hanya akan setia pada Padmananda dan akan menghabisi Chandra.

Chandra berbicara pada Nandini diantara sekat tirai yang memisahkan ranjang mereka mengenai peraturan barunya. Nandini menanggapinya lalu membicarakan Amartya. Bindusara kemudian menangis dan Nandini menggendongnya lalu menenangkannya sambil bernyanyi. Nandini meminta Chandra untuk ikut bernyanyi dan mengajarinya. Chandra pun kemudian ikut bernyanyi juga dan menggendong Bindusara.  Bindusara pun tenang kembali. Chandra berkata bahwa Bindusara ingin bersama ayahnya.  Nandini membantah dan berkata kalau Bindusara ingin bersama ibunya. Chandra pun berkata kalau Bindusara ingin bersama keduanya. Nandini berkata kalau Bindusara tidak akan pernah bisa selamanya bersama orangtuanya. Chandra menyahuti bahwa ucapan Nandini seolah2 mengatakan kalau dia tidak ingin bersama dirinya untuk selamanya. Nandini berkomentar, “bukan..aku tidak bermaksud berbicara seperti itu..kita bisa menyayangi Bindusara dengan cara yang lain”.

Nandini keluar dari kolam mandi. Chandra datang dan memperhatikannya dari belakang. Nandini merasakan kehadirannya dan membalikkan  badan. Nandini lalu memintanya membalikkan badan. Chandra malah maju menghampiri Nandini dan mengatakan bahwa dirinya seorang raja dan sebagai seorang raja dirinya mempelajari cara berjalan kedepan dan bukan berbalik ke belakang. Chandra menghalangi Nandini dengan kedua lengannya. Mereka lalu saling berpandangan kemudian Chandra mengalungkan selendangnya di leher Nandini dan Nandini bertanya sepanjang akan dilakukannya .

Chandra kembali menggoda Nandini dengan mendebatkan  selendangnya. Nandini hendak mengembalikannya tapi Chandra melarang dan bergerak masuk ke kolam mandi. Nandini pun beranjak pergi.

Apama menemui Malayketu di jalan rahasia. Malayketu bertanya mengalami mengapa dia memanggilnya. Apama berkata bahwa kini saatnya untuk dia kembali masuk ke dalam istana. Malayketu berkata harus menunggu beberapa waktu lagi dan Malayketu bertanya tentang tertangkapnya Amartya. Apama hanya menjawab kalau Chandra sangat cerdik jadi mereka harus bermain aman karena permainan mereka akan dimulai. Apama menambahkan bahwa dia akan dipanggil ke istana melalui tanda dari ucapannya. Apama kemudian beranjak pergi.

Chandra Nandini tengah lelap tertidur. Sosok misterius membawa panah muncul di koridor dengan mengendap2 menghindari prajurit yang berjaga. Nandini terbangun  memandangi Chandra dan saat Chandra membuka matanya Nandini pura2 tidur. Chandra pun tersenyum.

Sosok misterius tadi kembali mencari jalan sambil berusaha menghindari prajurit yang tengah berkeliling berjaga2.

Chandra masih memandangi Nandini sambil memeluk Bindusara yang tidur diantara mereka. Chandra teringat saat Nandini membantu pasangan suami istri di pemukiman tadi dan berpikir kalau ucapan Chanakya memang benar bahwa Nandini bukan hanya istri yang baik tapi juga akan menjadi Ratu yang hebat juga.  Nandini membuka mata dan Chandra pura2 tidur. Nandini juga teringat saat Chandra membantu pasangan di pemukiman tadi dan Nandini berpikir kalau ucapan Malti memang benar bahwa Chandra bukan orang yang egois tapi dia memikirkan semua rakyatnya, dia baik hati dan akan menjadi Raja yang hebat.

Lelaki misterius yang menyelinap mencari jalan lain untuk masuk ke kamar Chandra karena didepan pintu kamar ada prajurit yang berjaga.

Lelaki itu menemukan jalan di koridor atas yang bisa membuatnya melihat Chandra dan Nandini di kamar.  Diia teringat saat anak2 Padmananda di habisi kemudian lelaki itu memanah Chandra dari kejauhan. Chandra terkena anak panah di  bahunya dan berteriak. Nandini pun terbangun. Chandra menyuruh Nandini pergi membawa Bindusara.

Lelaki tadi bergegas pergi dan menghindari prajurit Magadha yang mencari2nya karena mendengar teriakan Chandra tadi.

Chandra keluar kamar dan berteriak memanggil prajurit. Madhav dan yang lain muncul. Lalu Madhav mencabut panah yang bersarang di bahu Chandra. Nandini memperhatikan dari kejauhan sambil menggendong Bindusara. Chandra menegur keamanannya karena seseorang bisa menyelinap masuk ke kamarnya dan menyerangnya.  . Madhav dan prajurit2 yyang lain bergegas pergi untuk mencari.

Chloi membawa prajurit tua ke kamar Helena. Helena dan Apama melihat dengan jelas prajurit tua tersebut. Lalu Helena menghampiri Chloi dan berbisik memarahinya. Apama juga menyindir mereka. Sang prajurit mengatakan sesuatu. Apama menarik Chloi mendekat dan menyuruhnya melihat prajurit itu dari dekat. Chloi pun terkejut saat melihat lelaki tersebut. Helena lalu berbicara pada prajurit tadi dan menyuruhnya pergi. Apama menyindir mereka lagi. Pelayan datang mengatakan kalau Chandra diserang dan mereka semua diminta berkumpul di aula.

Di aula, Chanakya tengah memeriksa panah yang digunakan untuk memanah Chandra tadi dan mengatakan bahwa itu panah dari gudang senjata Magadha dan Chanakya menyuruh membawa ke aula prajurit yang menjaga gudang persenjataan  . Prajurit tua yang ditangkap Chloi tadi yang ternyata menjaga gudang, diapun membela diri   tapi Chandra membentaknya lalu menyuruh prajurit membawanya ke penjara.

Madhav membawa beberapa prajurit mencari pemanah Chandra dan mereka menyebar.

Lelaki misterius tadi menabrak seorang prajurit hingga penutup wajahnya terlepas dan dia ternyata Pandugarthi. Pandugarthi pun menusuk prajurit tadi dengan anak panahnya dan kemudian memikirkan sesuatu lalu meletakkan semua peralatan memanahnya disamping jasad prajurit tadi dan Pandugarthi pergi dengan membawa pedang sang prajurit.

Di aula, Chandra masih emosi mengatakan bahwa keamanan untuk Bindusara harus ditingkatkan 2x lipat dan jika masih ditemukan kekurangan dalam penjagaan Bindusara maka penjaga yang bertanggung jawab akan dihukum mati. Chandra juga memerintahkan untuk menutup semua jalan keluar.

Apama tengah memeriksa koleksi perhiasannya. Pelayan datang memberitahu kedatangan Chanakya. Chanakya masuk dan memperhatikan busur dan anak panah yang ada di kamar Apama. Apama bertanya apakah dia mencurigainya sebagai penyerang Chandra . Chanakya menyahuti kalau dia penyerangnya tidak mungkin panah itu berada disana. Apama menjawab bahwa dirinya sadar benar kalau dirinya lah yang pertama kali akan disalahkan atas setiap kejadian setelah apa yang dilakukannya. Pelayan muncul memanggilnya dan berkata kalau raja sudah menemukan siapa penyerangnya dan mereka semua sedang menunggunya (menunggu Chanakya) di aula.

Chandra mengatakan agar tertuduh dibawa masuk dan seorang prajurit di bawa masuk. Prajurit itu adalah lelaki yang dianggap Helena sebagai kekasih Nandini. Nnandini dan Helena terkejut melihatnya. Helena pun berpikir apa yang akan dilakukannya jika Chandra menghukum mati kekasih Nandini tersebut. Chloi kemudian berbicara pada Helena kalau Chandra menangkap lelaki itu karena sangat membencinya dan juga cemburu. Helena menjelaskan kalau Chandra menangkapnya bukan karena Nandini tapi karena lelaki itu sudah menyerangnya. Chandra sendiri berkata pada prajurit tadi bahwa hukuman untuk dia akan diumumkan nanti. Chandra memandang Nandini dan beranjak pergi. Nandini mengetahui bahwa pasti terjadi  sesuatu   dengan pikiran Chandra.

Chandra dam Chanakya mendatangi penjara dimana kekasih palsu Nandini ditahan dan babak belur. Chandra membebaskannya dan mengatakan terima kasih karena dia sudah menerima semua rasa sakit tersebut. Prajurit itu berkata merasa senang bisa membantunya dan tanah airnya, prajurit itu juga rela mati demi sang raja. Chandra berkata akan membawanya menjauh secepat mungkin lalu Chandra beranjak pergi membawanya.

Seorang prajurit yang melintas melihat jasad temannya yang dihabisi Pandugarthi  dan menghampirinya.

Chandra dan Chanakya membawa prajurit tadi ke jalan rahasia dan Chandra mengatakan agar dia sementara waktu pergi jauh dari Magadha dan disaat yang tepat akan memanggilnya kembali ke istana. Chandra berkata bahwa semua ini dilakukannya untuk Nandini, dia lalu memberinya koin daan berkata bahwa semua persiapan untuknya di luar telah disiapkan. Prajurit tadi memuji kebaikan Chandra lalu beranjak pergi.

Chanakya berbicara dengan Chandra bahwa ini saatnya menemukan pelaku penyerangan yang sebenarnya. Lalu prajurit yang menemukan jasad tadi datang dan mengatakan tentang jasad prajurit temuannya. Chandra dan Chanakya bergegas mendatangi jasad tadi. Chandra pun mengatakan ada seseorang yang memanfaatkan prajuritnya untuk melawannya. Chanakya meminta Chandra untuk tidak khawatir karena pelaku sesungguhnya akan segera ditemukan. Chandra pun beranjak pergi. Chanakya memperhatikan jasad tadi dan mengatakan pada prajurit bahwa besok pagi data tentang prajurit yan mati tersebut harus diberikan padanya lalu Chanakya hendak beranjak pergi tapi Chanakya melihat sesuatu yang mencurigakan dan memperhatikannya.

Helena berbicara dengan Apama tentang Chandra yang sudah menangkap kekasih Nandini. Apama berkata bahwa sekali lagi Chandra sudah mengelabuinya. Apama memberi saran menjalankan rencana mereka untuk menciptakan pertikaian diantara  Moora  dan Nandini karena Chandra tidak akan bisa di pisahkan dari ibu dan kakaknya.

Di kamar, Nandini tengah mengobati luka Chandra dan Chandra berteriak kesakitan lalu pura2 menyuruhnya mendekat kemudian menariknya lebih dekat. Mereka pun saling berpandangan. Nandini lalu menjauhkan diri dan memintanya untuk segera menemukan pelakunya  karena Nandini mengkhawatirkan keselamatan Bindusara. Lalu Nandini kembali mengobati luka Chandra.

Pagi harinya, tengah diadakan ritual pengikatan rakhi oleh para pelayan pada para prajurit. Cahaya tengah memeriksa rakhi  untuk Chandra. Helena muncul dan berbicara padanya mengenai rakshabandan. Helena kemudian menemukan lukisan Malayketu di bawah bantal Chaya. Helena bertanya pada Chaya dan dengan gugup Chaya merebutnya lalu memasukkan lukisan itu ke dalam peti. Helena mulai meracuni otak Chaya agar dia memberikan kesempatan pada Malayketu karena dia dulu dijebak oleh Roopa. Chaya berkata bahwa itu tidak mungkin terjadi. Helena menghasutnya agar meminta kesempatan itu pada Chandra karena ini hari raksha bandan dan Chandra tidak mungkin menolak. Helena menambahkan bahwa dengan peraturan baru Chandra maka itu juga bisa memberi kesempatan untuk hubungannya dengan Malayketu. Chaya pun termakan omongan Helena dan mmerasa bahagia lalu memeluk Helena tanda terimakasih.

Nandini menyiapkan nampan rakhinya dan manisan lalu berkata pada pelayan agar membawanya pada Pandugarthi. Pelayan beranjak pergi dan Chandra masuk ke kamar sambil memperhatikan nampan tadi. Kemudian Chandra berbicara pada Nandini agar segera mengikat rakhi pada Pandugarthi dan tidak perlu menunggu ijinnya. Nandini juga meminta Chandra untuk memberikan hadiah pada Chaya. Lalu mereka berdua kembali bercanda dan Nandino mengolok kera pada Chandra. Chandra bertanya  kapan dia berhenti memanggilnya kera. Nandini beranjak pergi seraya menjawab “ tidak akan pernah”.

Helena kali ini mencuci otak Moora tentang Chaya dan Malayketu yang harus diberi kesempatan. Helena berkata mengapa harus menghukum Chaya karena Roopa. Helena juga berkata kalau Chaya masih mencintai Malayketu. Dadima bertanya apakah Chaya pernah bercerita tentang perasaannya. Helena berbohong dan berkata bahwa Chaya sudah berbagi cerita tentang perasaannya padanya. Dadima berpendapat Chaya harus mendapatkan kembali perasaannya. Moora berkata bahwa tidak mungkin menyatukan Chaya dan Malayketu karena Malayketu pengkhianat. Helena berkata bahwa itu hanya kesalahpahaman kecil seperti halnya kesalahpahaman Madhav dulu pada Chandra tapi Madhav akhirnya kembali lagi.

Nandini melakukan ritual rakhi pada Pandugarthi ditemani Chandra. Pandugarthi pun merasa senang dan memamerkan rakhi nya pada Chandra. Chanakya datang membawa ramuannya dan mengatakan saat minum obat. Nandini bertanya sampai kapan ramuan itu akan diberikan. Chanakya berkata akan mencoba dengan sebaik2nya karena dirinya juga ingin Pandugarthi segera membaik. Nandini berterimakasih dan Chanakya beranjak pergi.

Helena mendatangi kamar Nandini dan berbicara padanya bahwa Malayketu juga dalang dibalik penculikan Bindusara selain  Amartya. Nandini pun terkejut mendengarnya. Helena memintanya merahasiakan hal tersebut hingga dirinya mendapatkan bukti yang kuat tentang keterlibatan Malayketu.

Chaya melakukan ritual rakhi pada Chandra. Lalu Chandra berbicara pada Chaya akan memberikan semua yang dimintanya. Chaya menatap Helena dan Helena mengangguk sebagai pertanda. Chaya pun bertanya pada Chandra apakah Malayketu bisa kembali lagi. Chandra mengatakan bahwa itu tidak mungkin. Chandra berkata bisa memberikan segala kecuali yang satu itu. Chaya mencoba meyakinkannya bahwa semua itu kesalahan Roopa. Chaya meminta diberi kesempatan sekali lagi untuk pernikahannya. Moora setujui dengan Chaya tapi Nandini muncul dan mengatakan kalau dirinya tidak setuju.
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+