Sinopsis Chandra Nandini Hari Ini 13 Februari 2018 Episode 42 Lengkap: Nandini Menolak Menjadi Ratu Pertama Magadha Lagi

Sinopsis Chandra Nandini Hari Ini 13 Februari 2018 Episode 42 Lengkap - Pada sinopsis Chandra Nandini hari ini nanti akan menceritakan tentang kelanjutan cerita Chandra Nandini setelah Apama dihukum, Nandini menolak menjadi ratu pertama karena masih marah pada Chandra tentang kepercayaan, nandini pergi dari istana magadha kemudian Chanakya menyuruhnya kembali ke istana, Chandra mencoba meyakinkan Nandini agar kepercayaan tumbuh lagi, Helena memata-matai Chandra Nandini. Untuk lebih jelasnya simak sinopsis selengkapnya berikut ini:

Sinopsis Chandra Nandini Hari Ini 13 Februari 2018 Episode 42 Lengkap: Nandini Menolak Menjadi Ratu Pertama Magadha Lagi

Sinopsis Chandra Nandini Hari Ini 13 Februari 2018 Episode 42 Lengkap: Nandini Menolak Menjadi Ratu Pertama Magadha Lagi

Keesokan harinya, Helena mengamuk di kamarnya dan sibuk menampar2 mukanya sendiri dengan tangannya, Megasthenes datang dan menghentikannya, dengan emosi Helena mengatakan bahwa tangan inilah yang telah menampar ibunya sendiri hingga dia terusir dari Magadha dan membawa semua kesalahan atas nama dirinya. Helena berkata bahwa semua itu gara2 Nandini lalu Helena kembali membanting semua barang2 di kamarnya tanpa menghiraukan ucapan Megasthenes yang memintanya untuk tidak lepas kendali. Megasthenes terus berbicara menyadarkan Helena bahwa jika Chandra melihatnya marah atas keputusan Chandra menghukum Apama maka itu tidak akan baik untuknya. Chandra kemudian datang dan bertanya mengapa kamarnya berantakan. Helena dengan gugup memberi alasan bahwa dirinya sedang menghancurkan semua barang2 pemberian ibunya. Chandra memberi ijin Helena jika sewaktu2 ingin bertemu Apama tapi Helena menolak melihat wajah ibunya lalu Chandra mengatakan bahwa mereka harus mengembalikan mahkota ratu pada Nandini kembali. Helena pura2 setuju dan berkata akan segera menyerahkan mahkotanya pada Nandini. Chandra berterimakasih dan beranjak pergi. Helena yang geram pun menyebut nama Nandini.

Helena berjalan di koridor dan melihat semua persiapan untuk pesta penobatan Nandini, seorang pelayan memberitau bahwa Apama akan meninggalkan istana. Helena berlari ke halaman dan memeluk ibunya yang akan pergi. Apama berbicara padanya untuk menjaga diri dan Apama berjanji akan kembali lagi lalu beranjak pergi.

Nandini merias dirinya kembali menjadi seorang ratu. Chandra datang dan tersenyum meihatnya. Nandini pun beranjak pergi tapi Chandra menahannya dan berkata bahwa riasannya belum lengkap. Nandini kembali melihat cermin dan memperhatikan riasannya laluberkata bahwa riasannya sudah lengkap. Chandra mengatakan tentang sindoornya dan Chandra mengambil kotak sindoor hendak mengoleskannya tapi Nandini meminta sidoor tersebut dan hendak mengoleskannya sendiri. Moora dan Dadima datang lalu  mengatakan agar Chandra segera mengoleskan sindoor pada Nandini. Chandra pun mengoleskan sindoor nandini.

Nandini lalu bertanya pada Dadima dan Moora mengapa diadakan pesta hari ini, Dadima mengatakan kalau dirinya juga tidak tau apa yang direncanakan oleh Chandra dan mereka semua lalu keluar kamar.

Di aula, Chandra memperlihatkan satu singgasana yang berdampingan  dengan singgasananya, Chandra lalu menjelaskan tujuan singgasana tersebut dan Chandra juga mengumumkan ratu utama Magadha sesungguhnya adalah Nandini. Dadima mengambil alih gendongan Bindusara dan menyuruh Nandini maju. Moora memanggil Chandra agar membawa Nandini.

Chandra menjemput Nandini, Chaya memberikan tangan Nandini pada Chandra lalu  Chandra mengajak Nandini ke singgasananya. Moora meminta pendeta melakukan ritual pemberian mahkota. Pendeta maju dan melakukan ritualnya, Nandini terlihat sedih dan kembali teringat saat Chandra menghukumnya.

Saat pendeta hendak meletakkan mahkota ke kepala Nandini, Nandini berdiri menghindar, semua yang hadir terkejut melihatnya. Nandini menangis mengatakan bahwa dirinya tidak menginginkan semua ini lalu berlari pergi meningalkan aula. Helena pun gembira menyaksikannya. Dadima melihat bekas tapak kaki Nandini di lantai dan Dadima mengatakan pada Moora bahwa jejak kaki Nandini dengan arah yang salah adalah pertanda buruk.

Nandini kembali kekamar dan membuka semua perhiasan yang melekat padanya, lalu Nandini menjatuhkan diri di tepi ranjang dan menangis. Chandra datang dan bertanya apa yang terjadi, Chandra memeluknya, Nandini untuk sesaat jatuh dalam pelukan Chandra tapi kemudian Nandini tersadar dan berdiri menjauh dari Chandra. Nandini membuka petinya dan mengambil selembar kain lalu mengemasi pakaian2 lamanya.

Chandra bertanya2 apa yang tengah dilakukan Nandini dan bertanya padanya, Nandini mengatakan bahwa dirinya akan pergi. Chandra panik dan kembali bertanya mengapa mereka tidak bisa bersama2 lagi. Nandini menjelaskan pada Chandra sambil menangis, “aku telah kehilangan semuanya..kau benar bahwa sebagai raja kau seharusnya tidak pernah jatuh cinta..kapanpun kita berada dalam kondisi buruk dan kau harus memilih kau selalu mengorbankan aku..kau membawaku kemari sebagai pengasuh dan jika aku harus tinggal disini aku harus tinggal sebagai pengasuh dan bukan istrimu..aku selalu mengatakan bahwa aku tidak membunh Dhurdhara tapi kau tidak mempercayaiku..sebagai raja kau benar tapi sebagai suami kau telah gagal..sebagai raja kau berbuat adil tapi sebagai suami kau memperlakukan aku seperti boneka..tidak pernah membelaku..kau membuatku meninggalkan semuanya..menghinaku..membawaku kemari sebagai pengasuh tapi kau tetap menghinaku..aku tidak bisa mentolerir semua itu kini..jika kita berada dalam kondisi seperti itu lagi maka kau pasti akan meninggalkanku lagi jadi aku harus pergi..Bindusara akan baik2 saja tanpa aku”. Chandra menangis mendengar semua ucapan Nandini. Nandini berterimakasih pada Chandra dan kemudikan melangkah pergi dengan membawa semua barang2nya.

Moora bertanya pada Dadima apakah Nandini belum memaafkan mereka semua. Dadimamenjawab kalau Nandini sudah memaafkan karena Nandini tidak akan pernah mampu untuk menghina keluarganya, Moora pun bertanya mengapa Nandini menolak semuanya. Sementara Helena di kamarnya tersenyum senang seraya memegang mahkotanya, lalu Helena memakainya dan mematut dirinya didepan cermin seraya mengatakan bahwa mahkota itu hanya cocok untuknya dan tidak ada seorang pun yang bisa menjauhkannya darinya.

Dadima menenangkan Moora dengan berkata bahwa Chandra akan berbicara pada Nandini. Pelayan datang dan memberitau tentang kepergian Nandini. Moora dan Dadima serta Chaya pun terkejut. Helena juga mendengar kabar kepergian Nandini dari pelayannya, Helena pun berbicara dalam hati bahwa rencananya dan ibunya akan selalu berjalan baik.

Chandra masih terdiam dan menangis mengingat ucapan Nandini tadi. Sementara Nandini menciumi Bindusara dan berbicara dengannya sambil menangis meminta maaf karena harus meninggalkannya. Nandini lalu memberikan Bindusara pada pelayan dan beranjak pergi. Nandini berlari di koridor tapi Dadima menghentikannya dan bertanya apakah Chandra mengatakan hal yang salah. Nandini mengatakan kalau sudah menjadi keputusannya untuk pergi lalu Nandini meminta berkat Dadima serta Moora tapi Moora menolak dan kembali memohon pada Nandini agar tidak pergi, Nandini menghentikannya memohon dan mengatakan agar jangan menghentikannya karena semua ini adalah tentang harga dirinya lalu Nandini kembali meminta berkatnya. Nandini juga memeluk Chaya kemudian beranjak meninggalkan istana.

Chandra muncul dan bertanya pada Moora kemana perginya Nandini, Moora mengatakan bahwa Nandini telah pergi. Chandra menegurnya karena menganggap Nandini putrinya sendiri tapi membiarkan Nandini pergi dan tidak menghentikannya. Chandra berkata ingin sendiri lantas kembali ke kamarnya.

Chandra menemui Chanakya dan berkata bahwa semuanya sudah usai karena Nandini sudah meninggalkannya, Chanakya memarahinya, “ini kesalahanmu..aku sudah katakan untuk tidak terperangkap dalam masalah ini..kau sudah melewati batasanmu..aku sudah membelimu dengan beberapa koin supaya kau bisa  memimpin tapi kau jatuh cinta..lihatlah dirimu sendiri..kenapa kau hancur..tahun lalu saat aku melihat Nandini pergi aku sangat bahagia karena sebagai gantinya aku mendapatkan seorang raja yang tanpa emosi..yang dicintai oleh rakyatnya ..jika kau membiarkan Nandini pergi kali ini, ini tidak akan baik..aku tidak bisa membiarkannya pergi kali ini”.

Chanakya memberi perintah pada Chandra agar segera menemukan Nandini. Chandra berkata ingin mengembalikan kepercayan Nandini terlebih dulu tapi Chanakya mengatakan bahwa itu hal yang tidak mungkin karena dia sudah seringkali meragukan Nandini dan yang bisa dilakukannya saat ini hanyalah pergi untuk meyakinkan Nandini kembali ke istana Magadha. Chandra pun beranjak pergi.

Chandra menaiki kudanya di tengah hutan sambil berteriak memanggil2 Nandini. Nandini sendiri sedang berada didalam gerobak bersama penumpang lainnya. Keduanya sama2 teringat kenangan masa lalu mereka.

Tiba2 terdengar suara lolongan serigala, Nandini dan penumpang gerobak terkejut saat sekumpulan serigala menghadang lalu mereka semua melarikan diri, Nandini terjebak karena selendangnya tersangkut digerobak dan kemudian kumpulan serigala sudah mengepungnya, saat salah satu serigala akan menerkam Nandini, Chandra muncul menyelamatkan Nandini. Nandini memberi arahan agar Chandra membuat api disekeliling, Chandra melakukannya dan serigala2 itupun kabur, Chandra kemudian menarik selendang Nandini dan hendak membantu Nandini turun tapi Nandini menolak bantuannya. Chandra lalu memohon pada Nandini agar kembali ke istana bersamanya. Nandini menolak dan Chandra mengingatkannya akan saat2 bahagia mereka berdua tapi Nandini tetap menolak dan mengatakan bahwa dirinya hanya memiliki kenangan sedih saat bersamanya, Nandini pun beranjak meninggalkan Chandra yang meneteskan airmata menatapnya. Sementara itu Helena terlihat masuk ke jalan rahasia dan menemui Apama dengan diam2 dan mereka mengobrol.

Nandini terus berjalan menjauh dari Chandra dan setelah cukup jauh tenyata Chanakya yang datang menghadangnya. Chanakya mengatakan pada Nandini bahwa dia tidak bisa meninggalkan Magadha dan Bindusara dengan cara seperti ini. Chanakya lalu beranjak pergi. Nandini pun memutuskan untuk kembali ke istana.

Nandini sudah kembali ke istana sebelum Chandra tiba dan Nandini tengah menggendong Bindusara, Chandra datang dan terkejut melihat Nandini menggendong Bindusara di kamarnya. Chandra berjalan perlahan menghampiri Nandini, Bindusara telah tertidur dan Nandini meletakkannya di ayunan.

Nandini melangkah mundur dan hampir terpeleset tapi Chandra memeganginya dan mereka saling berpandangan. Nandini menjauhkan diri, Chandra berbicara pada Nandini bahwa dirinya bahagia melihatnya kembali dan Chandra hendak membelai wajahnya tapi Nandini menolak dan mengatakan bahwa dirinya kembali untuk Magadha dan Bindusara. Nandini menambahkan bahwa meski mereka pasangan suami istri tapi mereka tidak memiliki hubungan apapun. Chandra pun meminta Nandini menjadi temannya dan mereka akan memulai hubungan pertemanan mereka dari awal. Nandini meneteskan air mata, tangan Chandra menggenggam erat tetesan airmata tersebut dan mengatakan bahwa hubungan pertemanan ini juga baik untuk Bindusara.

Nandini menggendong Bindusara dan beranjak pergi tapi Chandra menghentikannya dan mengatakan agar dia tinggal bersamanya malam ini tapi Nandini menolak karena tidak ingin berbagi tempat tidur dengannya, Chandra pun mempunyai solusi lalu mengatur kamarnya dengan cara memberi pembatas kamar dengan bunga lalu memberi pembatas tengah ranjang dengan bantal2, Nandini bertanya bagaimana dengan pembatas di ranjang bagian atas. Chandra berpikir lalu mengambil Bindusara dari gendongan Nandini dan meletakkannya sebagai pembatas antara dirinya dan Nandini. Nandini kemudian ikut berbaring disamping Bindusara, Chandra mengatakan bahwa meski mereka berdua tidak ada hubungan seperti pasangan suami istri setidaknya mereka bisa bersikap menjadi orangtua yang baik untuk Bindusara demi pertumbuhannya. Nandini setuju dan mereka lalu pergi tidur.

Helena hendak masuk kekamar Chandra tapi prajurit melarang, Helena menghardik mereka dan prajurit itu memberikan jawaban bahwa Chandra tengah bersama dengan Nandini didalam. Helena terkejut mendengarnya dan bertanya bukankah Nandini sudah pergi. Prajurit menjawab bahwa Nandini kembali. Sewaktu Helena hendak pergi seorang pelayan datang membawa nampan minuman bertanya pada Helena apakah minuman istimewa yang akan diberikan pada Raja, Helena pun melempar minuman tersebut.

Pagi menjelang, Nandini terbangun dan tidak melihat Chandra maupun Bindusara disampingnya, Nandini teringat bahwa dirinya melupakan obat Bindusara lalu Nandini memanggil pelayan dan bertanya mengapa tidak membangunkannya dan bertanya dimana Chandra. Sang pelayan menjawab kalau raja tidak menyuruhnya untuk tidak membangunkannya dan mereka sekarang berada di ruang mandi, Nandini pun bergegas pergi.

Chandra tengah mandi bersama Bindusara di dalam kolam, ada beberapa wanita yang memperhatikan tubuh gagah Chandra dan berkomentar, Nandini datang dan bertanya pada mereka apa yang mereka lakukan disana, wanita2 itu beralasan kalau mereka tengah melihat Bindusara, Nandini mengusir mereka semua serta para pelayan lalu Nandini menegur Chandra menanyakan pakaiannya. Mereka pun berdebat, Nandini kemudian masuk ke dalam kolam mengambil Bindusara. Chandra lalu keluar dari dalam kolam dan mengeringkan badannya lalu hendak pergi, Nandini memanggilnya dan menghampirinya menyuruhnya memakai pakaiannya. Chandra melakukannya sembari tersenyum.

Pelayan memijat Dadima dan bercerita mengenai kejadian di ruang mandi, Dadima memaksanya mengatakan yang dia ketahui. Moora menegur sang ibu. Chaya datang dan mengatakan bahwa Nandini kembali ke istana tapi dia masih terlihat marah. Dadima berkatabahwa semua itu biasa teradi dalam sebuah percntaan, Moora berkomentar bahwa kali  ini Nandini yang akan mengungkapkan ekspresinya terlebih dulu tapi Dadima menyahut bahwa Chandralah yang terlebih dulu. Pelayan datang memberitau agar mereka semua pergi ke aula.

Di aula, Dadima, Moora dan Chaya tengah bersama Nandini, Dadima berbisik pada Nandini untuk tidak dengan mudah mengiyakan ucapan Chandra. Chandra kemudian muncul dan mulai berbicara dan mengumumkan Nandini sebagai ratu utama, Helena terkejut mendengarnya. Nandini kemudian maju, Chandra mengatakan sesuatu. Nandini menjawab bahwa dirinya tidak bisa menjadi ratu seperti keinginannya karena statusnya hanyalah seorang ibu dan Nandini berkata bahwa Helena lah yang cocok memakai mahkota itu lalu Nandini pergi meninggalkan aula.

Chandra tengah minum di kamarnya, Helena mendatanginya dan mentertawakannya lalu mengatakan bahwa dia adalah seorang raja tapi istrinya sendiri sudah menghinanya, Helena mengatakan juga bahwa bagi dirinya dia adalah kebahagiaannya, Helena bertanya mengapa dia tidak mengatakan apapun padahal Nandini sudah menghinanya sedemikian rupa. Chandra mengabaikan ucapan Helena dan beranjak perg. Helena pun mengikutinya.

Chandra mendatangi Nandini dan langsung mencengkeramnya sembari berkata, “kau sudah menghinaku di aula..aku memberimu kesempatan ini karena aku mencintaimu..tapi kau seorang pengecut karena kau menolak lamaran seorang raja”, Helena mengintai sembari tersenyum. Nandini menuduh Chandra tengah mabuk karena banyak minum. Chandra membentaknya sambil mendekat dan membisikkan bahwa dirinya sebenarnya tidak mabuk tapi dirinya melakukan drama ini karena Helena tengah memata2inya, Chandra meminta Nandini mempercayainya. Nandini mendorong Chandra dan Chandra kembali menegurnya karena berani berbicara kasar pada raja kemudian Chandra beranjak pergi.

Pagi harinya, Nandini berlatih memanah dan bidikan panahnya selalu meleset. Saat hendak membidik lagi tiba2 sebuah anak panah meluncur dari arah berlawanan dan tepat mengenai sasaran apel Nandini. Nandini mencari2 siapa pemanahnya dan ternyata Chandra berdiri di balkon bangunan lain di hadapan Nandini sambil menunjuk pada anak panahnya, Nandini mengambil anak panah Chandra dan melihat secarik kertas pesan dari Chandra lalu mengambilnya, Chandra tersenyum senang Nandini mau menerima pesannya tapi ternyata Nandini tidak membaca pesan tersebut tapi membuangnya dan bergegas pergi. Senyum Chandra pun menghilang dan Chandra juga beranjak pergi dari balkon. Nandini kembali ke tempat latihannya dan setelah tidak lagi melihat Chandra, Nandini pun memungut pesan tadi dan membacanya yang ternyata Chandra memintanya menemuinya sore nanti.

Nandini berdiri dibalkon, pelayan datang membawakan asam, Nandini sangat senang menerimanya tapi melihat secarik kertas di wadah asam tersebut, Nandini membacanya dan merobeknya dengan emosi.

Chandra duduk bertopang dagu bersama Dadima dan Moora, mereka membahas Nandini. Chandra berkata bahwa Nandini tetap menolaknya dan Chandra bertanya pada Moora dengan berbisik bagaimana dulu memenangkan hati ayahnya (Suryagupta). Moora memberi jawaban bahwa ayahnya sangat pintar dan tidak pernah melakukan kesalahan sepertinya (Chandra). Chandra pun bertanya apa kesalahan yang sudah diperbuatnya, Dadima pun memukul pipinya seraya berkata bahwa dia tidak akan pernah mengerti. Moora tertawa dan kembali memberi arahan pada Chandra. Chandra kembali bertanya, Moora menjelaskan lagi tapi Chandra masih belum paham, Moora memukul kepalanya, Dadima juga menampar perlahan pipinya lagi dan berpura2 emosi.

Malti berbicara pada Nandini agar memberikan kesempatan pada Chandra, Moora dan Dadima kemudian muncul. Moora mengatakan bahwa Chandra pergi ke hutan, Nandini hanya diam mendengarnya tapi kemudian Dadima menjelaskan bahwa tiba2 Chandra diserang oleh seseorang yang membuatnya terluka parah dan bahkan tabib tidak menemukan obat untuk lukanya. Nandini pun terkejut.

Nandini panik lalu memberikan Bindusara pada Malti dan bergegas pergi, Dadima dan Moora pun tersenyum bahagia karena rencana mereka berjalan lancar.

Nandini mendatangi tepian danau dan naik ke dalam perahu, Dadima dan Moora memperhatikan dari balkon. Nandini memberi perintah pada pendayung perahunya yang tidak lain adalah Chandra yang menyamar dengan menutupi kepalanya memakai selendang.

Nandini memberi perintah dan Chandra mengiyakan, hingga tengah hari Chandra masih mendayung perahunya ke tengah danau, Nandini pun bertanya2 pada pendayung tersebut, Chandra berdiri dan mendekati Nandini, Nandini mengeluarkan pisaunya mengancam sang pendayung, Chandra pun membuka penutupnya. Nandini menegurnya dan mengomelinya. Chandra coba menjelaskan. Nandinipun menyerangnya dan perahu mereka terombang ambing. Mereka berdebat dan saling serang hingga kemudian keduanya terjatuh bersama ke dalam danau. Nandini semakin panik karena perahu mereka telah menjauh, Chandra pun membantu Nandini untuk menepi.

Malam datang, Nandini dan Chandra menghangatkan diri di perapian yang mereka buat di tepi danau, mereka lalu mengobrol. Chandra mendekat pada Nandini dan menunjukkan bukunya meminta Nandini mengajarinya. Nandini lalu menguap dan mengatakan bahwa besok dia akan diajari. Chandra lalu berterimakasih dan menyentuh kaki Nandini tapi Nandini spontan berdiri dan berkata bahwa dia tidak perlu bersikap seperti itu karena dia adalah suaminya. Nandini menyadari ucapannya dan terdiam, Chandra pun menanggapinya.

Pagi harinya, Helena pergi ke ruangan ratu dan bertanya pada Chandrakemana saja dia tadi malam, Dadima dan Moora pun saling lirik. Chandra dengan hidung mulai pilek menjelaskan kalau dirinya pergi ke taman karena susah tidur, Nandini muncul bersama Malti sambil menggendong Bindusara, Nandini lalu hendak bersin dan memberikan Bindusaa pada Malti, Nandini kemudian bersin dan mengatakan sesuatu pada Malti, Malti membalasnya.

Nandini kembali bersin di ikuti oleh Chandra, Helena menanyakan keadaan Chandra dan Chandra beralalsan. Nandini dan Chandra kembali bersin bergantian, Malti pun bertanya darimana saja mereka semalam hingga bisa sama2 flu. Helena terkejut mendengarnya. Chandra tertawa dan beralasan. Malti bertanya pada Nandini dan Nandini juga beralasan, Dadima menyuruh Helena untuk berbicara pada pelayan agar membawakan air panas, Helena pun beranjak pergi. Malti lalu melihat tanda merah di leher Nandini dan bertanya, Helena yang baru setengah jalan terkejut dan membalikkan badan, Nandini menjawab pertanyaan Malti, Malti dan Dadima kembali bertanya lalu Dadima juga menegur Helena menyuruhnya agar segera pergi. Dadima lalu menghampir Nandini dan berbisik padanya agar jangan pernah setuju dengan ucapan Chandra, Nandini berkata bahwa tidak terjadi apa antara dirinya dan Chandra.

Dua orang pelayan muncul membawakan wadah berisi air panas, lalu mereka menempatkan kursi di kedua sisi wadah tersebut, Moora menyuruh Chandra Nandini duduk disana. Keduanya duduk dan ditutupi kain untuk sama2 menghirup uap panas air tadi, Chandra Nandini melakukannya sembari saling berbicara dan bersin2. Dadima dan Moora pun saling memberi kode.

Dikamarnya, Helena memarahi pelayan2nya karena tidak becus bekerja. Salah satu pelayan memberi jawaban dan Helena menghardiknya. Lalu Helena mengatakan akan menunjuk seorang pelayan dari Yunani untuk menjadi asistennya dan Helena memanggil Chloi , seorang wanita Yunani muncul (Chloi) dan langsung jatuh terjerembap, pelayan2 lain mentertawakannya, Helena menghardik mereka dan menyuruh mereka pergi, lalu Chloi dengan gagap menanyakan tugasnya, Helena berbicara padanya agar memata2i Chandra Nandini. Chloi mendengarkan dengan seksama, tiba2 peti dikamar Helena bergerak2, Chloi ketakutan dan mengambil belati tapi bersembunyi dibalik badan Helena, Helena menenangkannya lalu bergegas membuka peti nya yang bergerak2, seseorang muncul dari dalam dan dia adalah Apama, Helena menyapa Apama dan memeluknya, Chloi berkomentar. Apama berbicara pada Chloi agar terus memantau Chandra Nandini, lalu terdengar pengumuman bahwa Raja akan masuk kedalam ruangan.

Apama menutupi dirinya dengan selimut dan hendak beranjak pergi tapi Chandra menghentikannya saat melihat sebuah gelang terjatuh, Chandra memungut gelang tersebut dan dengan sigap Helena merebutnya memberikan alasan bahwa itu gelang hadiah darinya, Apama lalu beranjak pergi. Helena lalu bertanya keperluan Chandra, Chandra memberikan sebuah surat dan mengatakan bahwa itu surat dari ayahnya kemudian beranjak pergi.

Chandra menutup pintu kamar dan Nandini bertanya2 lalu menyuruhnya membuka pintu. Chandra mengajak Nandini duduk di ranjang sambil membawa buku dan memintanya mengajarinya. Chloi mendekati kamar Chandra Nandini dan berdiri mengintip dari kisi2 jendela untuk memata2i Chandra Nandini dengan menaiki beberapa meja. Chandra Nandini berdebat tentang buku yang akan dipelajari. Chloi hilang keseimbangan dan berteriak saat terjatuh, Chandra Nandini pun terkejut, Chandra lalu bergegas keluar, dia melihat Chloi terbaring kesakitan di lantai. Chandra bertanya apa yang dilakukannya, Chloi mencoba berdiri dan dengan gagap mengatakan dirinya terjatuh. Chandra menghentikan ucapan Chloi karena kesal mendengarkannya bicara. Chandra pun berpikir begitu susah mendapatkan waktu untuk berdua saja dengan Nandini dan sekarang setelah mendapatkannya Chloi menghancurkan semuanya.

Demikianlah info sinopsis Chandra Nandini hari ini 13 Februari 2018 episode 42 lengkap. Jangan lupa tonton terus serial Chandra Nandini setiap hari di ANTV yang tayang mulai Pkl 18.30 WIB karena ceritanya selalu seru!
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+