Sinopsis Chandra Nandini Hari Ini 9-10 Februari 2018 Lengkap: Vishaka Meracuni Chandra

Sinopsis Chandra Nandini Hari Ini 9-10 Februari 2018 Lengkap - Sinopsis sebelumnya. Bagi kamu penggemar setia Chandra Nandini pasti ingin tahu kelanjutan cerita Chandra Nandini hari ini episode 38-39, sinopsis Chandra Nandini hari ini 9-10 Februari 2018. Pada sinopsis Chandra Nandini hari ini 9-10 Februari 2018 nanti akan menceritakan tentang penyelidikan Nandini terhadap Vishaka palsu, rencana Vishaka palsu meracuni Chandra, Nandini bertemu Vishaka asli, terbongkarnya kedok Vishaka palsu. Untuk lebih lengkapnya simak sinopsis Chandra Nandini hari ini 9-10 Februari 2018 berikut ini:

Sinopsis Chandra Nandini Hari Ini 9-10 Februari 2018 Lengkap: Vishaka Meracuni Chandra

Sinopsis Chandra Nandini Hari Ini 9-10 Februari 2018 Lengkap: Vishaka Meracuni Chandra

Nandini menemui Chandra dan berbicara dengannya mengenai Vishaka yang seorang Vishkanya, Chandra pun mendebatnya. Nandini menunjukkan bukunya dan memberi penjelasan mengenai tato ular di kaki Vishaka. Chandra kembali mendebatnya dan membawanya pergi untuk membuktikan ucapan Nandini.

Vishaka tengah bermain2 dengan ular lelaki tadi sementara Chandra Nandini dalam perjalanan menuju kamar Vishaka, Vishaka lantas mengkonsumsi racun ularnya. Chandra Nandini masuk ke dalam kamar. Vishaka dengan gugup menyapanya dan bertanya apakah Bindusara baik2 saja. Chandra berkata kalau Bindusara baik2 saja. Nandini lalu menuduhnya sebagai Vishkanya. Vishaka terperanjat kemudian menegur Nandini, Nandini pun membentaknya dan membeberkan semua bukti2nya. Vishaka pura2 teraniaya dan bertanya pada Chandra apakah dia juga meragukannya. Chandra lalu mengatakan bahwa dirinya mempercayainya dan ingin dia menunjukkan pada Nandini kalau apa yang dituduhkan tidaklah benar. Vishaka pura2 menangis lalu menunjukkan kakinya. Nandini terkejut karena tidak melihat tato ular itu disana. Chandra pun memperingatkan Nandini untuk tidak lagi melawan Vishaka atau dia tidak akan dimaafkan. Chandra menenangkan Vishaka dan mengusir Nandini keluar. Chandra lalu meminta maaf pada Vishaka dan Vishaka pun memeluknya (kilas balik saat Vishaka mencari robekan catatan ular dipetinya dan ketika tidak menemukannya Vishaka menduga Nandini lah yang mencurinya lalu Vishaka pun menghapus tatonya menggunakan lilin). Chandra berkata pada Vishaka agar dia beristirahat lalu Chandramemungut buku Nandini dan melihat ular disampingnya.

Chandra berlagak tidak melihat ular tadi dan bergegas pergi dengan membawa buku Nandini. Vishaka mengambil ularnya dan berkata bahwa Nandini tidak akan pernah bisa mengungkap rahasianya.

Chanakya tengah berada di sebuah tempat rahasia dan berbicara dengan mata2nya. Sang mata2 memberitau bahwa surat itu memang dari Magadha. Tapi Chanakya mendebat bahwa itu bukan dari Parvatak karena bahkan Parvatak pun tidak tau apa2 tentang surat tersebut. Mata2 Chanakya menyahut bahwa mungkin surat itu dari Vishaka palsu. Chanakya menuruhnya mendapat kan surat itu dengan segera dan Chanakya kemudian beranjak pergi.

Nandini menunggu Chandra di kamarnya, Chandra datang dan menyuruh Nandini keluar karena tidak ingin berbicara dengannya. Mereka kembali berdebat mengenai Vishaka dan Chandra mengatakan kalau Nandini sudah tidak memiliki tempat dikehidupannya karena posisinya sudah digantikan oleh Vishaka. Nandini pun membalas bahwa sudah menjadi tugasnya untuk menyelamatkan raja dan rakyat Magadha, Nandini menambahkan kalau dirinya tidak memerlukan posisi apapun untuk menghentikan Vishaka dan menyelamatkannya serta rakyatnya.

Amartya bertemu dengan Vishaka dan mereka membahas Chandragupta. Vishaka memberitau bahwa besok Chandra akan menikahinya dan Chandrapun akan menjadi miliknya. Amartya menyuruhnya untuk melenyapkan Chandra dan setelah kematian Chandra maka Padmananda akan mengambil alih Magadha. Vishaka siap menuruti kemauan Amartya selaku guru nya. Amartya lalu memberinya hadiah sebuah ular seraya mengatakan bahwa racun ular tersebut sangat berbahaya dan Amartya menyuruhnya mengkonsumsi ular tersebut sebelum menyerang Chandra. Vishaka menerima hadiahnya dengan senang hati dan berkata bahwa Chandra akan menyukai hadiahnya.

Keesokan harinya, Vishaka tengah menggendong Bindusara dan membacakan sebuah dongeng untuknya.  Nandini menemuinya dan memuji cerita dongengnya dengan sinis. Vishaka membalasnya dan mereka berdebat mengenai Chandra, Vishaka kemudian beranjak pergi. Nandini pun mendapatkan ide setelah kepergian Vishaka.

Nandini berbicara pada Dadima. Nandini meminta bantuan Dadima untuk dirinya meninggalkan istana. Nandini menambahkan bahwa demi Magadha, Chandra dan Bindusara dirinhya harus pergi untuk mendapatkan Vishaka yang sebenarnya karena yang berada di istana saat ini adalah Vishkanya. Dadima bertanya bagaimana cara membantunya keluar. Nandini pun menceritakan rencananya. Dadima siap membantu Nandini, Nandini meminta Dadima agar menjaga Chandra dan Bindusara jauh dari Vishaka.

Nandini tengah memangku Bindusara dan berbicara dengannya bahwa dirinya harus pergi dan Nandini berjanji akan segera kembali. Chandra muncul dan berbicara pada Nandini. Mereka kembali saling sindir. Chandra menyuruh Nandini melihat pernikahannya dengan Vishaka sebelum dia pergi meninggalkan istana, Nandini meyakinkan Chandra akan kehadirannya di pernikahannya nanti. Nandinipun berpikir bahwa dirinya akan mendapatkan Vishaka yang asli sebelum pernikahan mereka terjadi. Nandini menyerahkan Bindusara pada Chandra dan beranjak pergi.

Dadima dan Nandini berjalan dikoridor dengan mengendap2 menuju jalan rahasia, Helena melintas di koridor yang lain dan melihat sekelebat bayangan mereka, Helena pun mengikuti mereka. Dadima membuka pintu rahasia dan menyuruh Nandini agar segera pergi. Setelah menutup kembali pintu rahasianya Dadima melihat Helena dan bertanya apa keperluannya. Helena bertanya dia berbicara dengan siapa dan kemudian memeriksa sekitar. Dadima pun berkata bahwa dirinya sendirian dan mengajak Helena pergi melihat Bindusara.

Nandini yang sudah berada di dalam hendak beranjak pergi tapi selendangnya terjepit pintu dan Nandini pun kebingungan dengan apa yang harus dilakukannya.

Helena, Apama dan Megasthenes tengah berdiskusi di dalam kamar mengenai Helena yang melihat Dadima membawa Nandini tapi kemudian Nandini menghilang. Lalu Apama mengajak Helena ke pintu rahasia tadi untuk memeriksanya. Apama kemudian melihat selendang Nandini yang sebagian terjepit pintu, Apama mengatakan pada Helena bahwa dia seharusnya lebih teliti dan menunjukkan selendang Nandini. Mereka lalu membahasnya dan mencari2 tombol rahasia untuk membuka pintu. Karena tak kunjung menemukannya Helena dengan marah menggebrak pintu dan tanpa sengaja memencet tombol rahasia. Mereka lalu menemukan potongan selendang Nandini disana (kilas balik saat Nandini terpaksa merobek selendnagnya), Apama dan Helena berdiskusi, Helena berkata bahwa Nandini sudah pergi dari istana dan Dadima mengetahuinya, Helena juga berkata bahwamungkin mereka sudah gtau malau dirinya dan ibunya yangmelenyaokan Dhurdhara. Apama berkata bahwa itu tidak mungkin karena dirinya sudah melenyapkan semua bukti2 kemudian Helena menutup kembali pintu rahasia dan beranjak pergi, terlihat sebuah bayangan melintas didekat mereka.

Nandini tiba di pasar, dia lalu teringat masa lalu ( saat dipasar yang sama Chandra tengah menyamar, Chandra menghampiri Nandini yang tengah memilih2 gelang dan Chandra menariknya pergi. Mereka berbicara dan Nandini berkata ingin mencari tau penilaian rakyat terhadap Chandra sebagai raja. Nandini kembali menawar gelang dan barang2 lain tapi tak ada yang mau menjualnya saat dia mencela Chandra, Nandini kembali pada Chandra dan berbicara dengannya bahwa semua rakyat Magadha menyayanginya. Chandra lalu kembali pada penjual gelang dan membelikannya untuk Nandini lalu memasangkan di tangannya seraya mengatakan bahwa hubungan mereka terikat erat oleh hati masing2), Nandini menjadi sedih teringat semua itu dan berbicara dalam hati bahwa sekarang dirinya harus menemukan Chanakya untuk meminta bantuannya.

Diruangan ratu, Moora berbicara dengan Vishaka lalu hendak menghias mehendi di tangan Vishaka, Helena pura2 menanyakan keberadaan Nandini tapi Moora acuh dan Dadima yang menjawab bahwa Nandini tengah tidak sehat. Moora lalu mengatakan lebih bagus Nandini tidak berada disekitarnya,Vishaka pun memikirkan sesuatu.

Nandini mendatangi pedagang barang pecah belah dan mengucap kalimat kode untuk bertemu Chanakya lalu penjual itu memperhatikan Nandini dari ujung kepala hingga ujung kaki kemudian membawanya masuk kesebuah  rumah.

Pelayan mendatangi Vishaka dikamarnya dan Vishaka memberikan surat agar dikirimkannya pada Chandra. Lalu Vishaka bermain2 dengan ular pemberian Amartya dan mengkonsumsi racunnya kemudian setelah itu menyimpannya disebuah peti. Lantas Vishaka menuang racun dari mulutnya ke dalam gelas berisi minuman beralkohol. Chandra kemudian datang dan bertanya mengapa dia ingin melihatnya. Vishaka menarik Chandra dalam pelukannya dan berkata ingin menunjukkan mehendinya yang terlihat gelap pertanda sang suami sangat mencintainya, Chandra berkata bahwa dirinya sangat mencintainya dan Chandra menyuruh Vishaka menyebut apa keinginannya. Vishaka berkata ingin mengajaknya minum. Vishaka meminumnya terlebih dulu untuk mengujinya dan saat gilirannya Chandra menolak dan mengatakan bahwa aroma minumannya terasa lain, Vishaka berkata bahwa itu minuman khusus lalu Chandra meletakkan gelas tadi dan mengisi gelas2 yang lain dengan minuman juga dan berkata akan membagikannya pada yang lain. Chandra memanggil pelayan dan menyuruhnya membagikan minuman tersebut.

Chandra lalu memeluk Vishaka yang terlihat kesal, Vishaka beralasan dan beranjak pergi, Vishaka melihat pelayan tengah membagi minuman2 tadi pada para mentri. Vishaka berpikir jika salah satu mentri meminum minuman dari gelas beracunnya lalu meninggal maka Chandra pasti akan mencurigainya.  Vishaka pun mengambil alih nampan dari pelayan lain yang berisi minuman yang berbeda, Vishaka meminta para mentri mengganti minuman yang tadi dengan minuman yang dibawanya dengan alasan bahwa minuman yang dibawanya adalah minuman khusus.

Chanakya membaca surat Vishaka  yang berhasil di temukan mata2nya dan bertanya2 mengapa Vishaka inginkan racun, lalu pintu diketuk dan Chanakya menjadi cemas, Chanakya menyuruh mata2nya sembunyi dan Chanakya membuka pintu. Chanakya terkejut melihat Nandini lalu Nandini masuk, Chanakya menyuruh mata2nya pergi. Nandini lalu berbicara pada Chanakya meminta bantuannya untuk menyelamatkan Chandra. Chanakya menolak karena ingin rahasianya tetap aman. Nandini punmemohon dan menceritakan mengenai Vishaka yang ternyata seorang Vishkanya. Chanakya pun paham mengapa Vishaka meminta racun pada Amartya. Chanakya pun berkata pada Nandini bahwa hanya Padmananda yang bisa membantunya. Nandini menjawab bahwa itu tidak mungkin. Chanakya kembali berkata bahwa dia bisa menipu Padmananda dan Chanakya berkata akan membawanya pada Padmananda.

Chandra menemui Dadima, Dadima lalu berbicara dengannya, “sudah banyak hari terlewati dan kita tidak pernah mengobrol lagi..kau akan menikah dan aku bahkan tidak tau kau bahagia atau tidak”. Chandra menjawab bahwa dirinya bahagia karena putranya juga akan mendapatkan seorang ibu. Dadima lalu menanyakan tentang cintanya. Chandra menyahut, “aku tau Nandini yang menyuruhmu melakukan hal ini kan..Vishaka sudah menungguku jadi aku harus pergi”, Chandra lalu bergegas pergi.

Di barak, Amartya berbicara pada Padmananda bahwa malam ini Vishaka akan menyelesaikan pekerjaannya dan secepatnya Magadha akan menjadi miliknya lagi. Padmananda pun terlihat bahagia. Prajurit datang mengabarkan kedatangan Nandini. Padmananda pun merasa senang dan menyuruh prajurit memanggilnya. Nandini masuk dan langsung memeluk Padmananda dengan bahagia. Padmananda melihat penampilan Nandini dan mengatakan akan menghabisi Chandra karena sudah membuat putri kesayangannya layaknya pelayan, Nandini emosi dan mengepalkan tinjunya tapi dia berpikir untuk tidak bereaksi dengan perkataan ayahnya. Nandini lalu berbicara pada Padmananda mengenai Gautami yang sudah memiliki bayi dan Nandini berpura2 tidak mengetahui keberadaan Gautami sekarang, Nandini berkata sangat merindukannya.

Padmananda membawa Nandini menemui Gautami dan kemudian Nandini pura2 bahagia bertemu dengan Gautami. Padmananda lalu berkata akan mengatur perayaan untuk pertemuan mereka dan Padmananda pun meninggalkan mereka. Nandini mulai berbicara dengan Gautami mengenai rencananya untuk membawa Vishaka asli keMagadha karena Chandra dalam bahaya.

Padmananda memberi perintah pada prajurit2nya, Amartya lalu berbicara dengan Padmananda mengenai kecurigaannya pada Nandini yang berhasil menemukan barak nya dan bagaimana mungkin Nandini berbaik melawan Chandra. Padmananda pun membentak Amartya yang meragukan Nandini dan kemudian mengajaknya pergi untuk melihat Nandini untuk menuntaskan kecurigaan Amartya.

Padmananda dan Amartya masuk ke tenda Gautami dan mencari2 Nandini, Padmananda melihat robekan ditenda lalu dengan emosi Padmananda bertanya pada Gautami mengenai keberadaan Nandini. Gautami menjawab bahwa dia tidak akan bisa brtemu Nandini lagi dan memohon pada Padmananda agar membiarkan Nandini pergi, Padmananda memanggil prajurit2nya dan menyuruh mereka mencari Nandini dan Vishaka tapi Padmananda berpesan agar tidak melukai Nandini.

Chandra berjalan di koridor sendirian sedangkan Vishaka tengah mematikan semua diya dikamarnya seraya berkata bahwa hidup Chandra akan segera menjadi gelap seperti keadaan malam ini. Nandini dan Vishaka asli berlari di tengah hutan, mereka lalu terkejar oleh pasukan Padmananda, Vishaka berbicara pada Nandini bahwa mereka tidak akan pernah bisa sampai di Magadha. Nandini memintanya untuk tidak menyerah dan mengajaknya untuk kembali lari tapi kemudian mereka terkepung.  Seorang prajurit berhasil melukai tangan Nandini dan prajurit yang lain memperingatkannya bahwa jika Nandini terluka maka Padmananda akan menghabisinya. Nandini melempar pasir pada para prajurit lalu merebut pedang mereka dan dia bertarung melawan semua prajurit ayahnya.

Vishaka asli memuji keberanian Nandini dan berkata dirinya tidak akan pernah bisa melakukan keberanian sepertinya, Nandini berkata bahwa jika seseorang yang dicintainya dalam bahaya maka dia pasti akan melakukan segalanya untuknya lalu Nandini kembali mengajaknya lari dengan menaiki  kuda tapi saat akan menaiki kuda Nandini terjatuh dan menderita luka di kepalanya, Vishaka pun mencemaskannya dan mengatakan akan mencarikanbantuan untuknya. Nandini menolak karenawaktu mereka terbatas dan bersikeras mengajak Vishaka untuk menaiki kuda bersama. Vishaka membantu Nandini dan mereka beranjak pergi.

Dalam keadaan gelap gulita Vishaka melihat bayangan Chandra dan langsung memeluknya seraya mengatakan bahwa dirinya sudah sangat lama menunggu kesempatan ini. Lalu Vishaka mencakar punggungnya. Chandra pun terjatuh karena racun juga sudah menggerogotinya. Vishaka pun tertawa senang dan kembali menghidupkan diya2nya sembari berakting menangis, “Ibu Suri dan Helena lihatlah takdirku..aku menjadi janda sebelum pernikahanku..apa yang harus aku lakukan” dan Vishaka kembali terawa puas.

Helena dan Apama menemui Moora. Lalu mereka berbicara pada Moora mengenai Dadima yang membantu Nandini kabur. Helena pun memprovokasi Moora dengan berkata bahwa mereka tidak akan tau apa tujuan Nandini kabur sebenarnya. Moora bertanya2 mengapa ibunya melakukan hal ini. Helena mengajaknya memeriksa kamar Nandini lalu Moora kekamar Nandini dan melihat Dadima duduk disana, Moora hendak membuka selimut yang menutupi ranjang tapi Dadima melarang dan mengatakan agar tidak membangunkan Nandini yang tengah sakit. Moora bersikeras membukanya dan hanya melihat bantal bukannya Nandini. Moora pun berkata pada Dadima bahwa dia sudah melakukan kesalahan besar. Dadima hanya berkata bahwa Nandini melakukan semua ini demi Chandra.

Nandini dan Vishaka asli berhasil memasuki istana. Moora dan yang lain bertanya pada pelayan tentang keberadaan Chandra. Pelayanmenjawab kalau Chandra berada di kamar Vishaka. Lalu Moora beranjak ke kamar Vishaka. Nandini dan Vishaka juga bergegas masuk menuju kamar Vishaka.

Moora dan Nandini sama2 tiba di depan pintu kamar Vishaka, Nandini hendak menerjang masuk tapi Moora melarangnya dan betaya apakah dia tidakbisa mengetuk pintu dulu. Nandini pun memberi penjelasan kalau mereka harus menunggu maka mereka akan kehilangan Chandra untuk selamanya dan Nandini pun bergegas membuka pintu. Vishaka terkejut dan langsung bersembunyi.

Nandini dan yang lain menemukan Chandra dalam keadaan tertelungkup tak bernyawa di lantai. Nandinipun menangisinya sementara Vishaka berhasil melarikan diri keluar kamar. Moora dan yang lain pun jugamenangisi kepergian Chandra.

Vishaka terus berlari di koridor dan menabrak seseorang. Vishaka pun terkejut melihat orangyang ditabraknya tidak lain dan tidak bukan adalah Chandra. Chadra menatapnya dengan tajam dan mencengkeram tangannya, Vishaka pun bertanya siapa lelaki yang didalam kamarnya.

Nandini yang menangis merasa curiga dengan jasad Chandra, dia lalu membalik jasad tersebut dan melihat ternyata itu adalah jasad Parvatak. Chandra kemudian masuk ke dalam kamar sambil membawa Vishaka dalam keadaan terantai. Nandini spontan memeluk Chandra dan merasa lega karena dia telah selamat. Nandini lalu menunjukkan Vishaka yang asli seraya mengatakan dirinya meninggalkan istana untuk menemukan dia dan melindungi Chandra dari Vishkanya. Moora kebingunan dan bertanya. Chandra menjelaskan bahwa Padmananda mengirim Parvatak dan Viskanya untuk menghabisinya tapi Parvatak dan Vishkanya tidak saling mengetahui satu sama lain dan dirinya mengambil keuntungan dari situasi ini (kilas balik saat Chandra melihat Vishaka mencari ular di hutan dan mengkonsumsi racunnya,..saat Chandra menemukan ular di kamar Vishaka..saat Vishaka mencuri ular milik pawang dan menyembunyikannya dibalik rambutnya..Chandra lalu berbicara pada Parvatak bahwa sebenarnya Vishaka mencintainya (mencintai Parvatak maksudnya), Chandra pun meminta Parvatak menemui Vishaka sekali saja), Chandra berkata bahwa itulah sebabnya Parvatak berada di kamar Vishaka dan Vishaka menghabisinya. Apama dan Helena pun berkomentar, begitu juga dengan Moora. Chandra lalu menyuruh praurit membawa Vishaka. Vishaka mengatakan sesuatu dengan penuh amarah.

Chandra lalu berbicara dengan Vishaka yang asli berterimakasih padanya dan memintanya untuk tinggal di Magadha, Vishaka menjawab agar dia berterimakasih pada Nandini karena Nandini sudah bertarung melawan ayahnya sendiri dan menderita luka2 untuk membawanya ke Magadha. Chandra pun melihat semua luka di tubuh Nandini.

Nandini mengemasi pakaian2nya dan hendak pergi tapi Chandra datang sambil menggendong Bindusara dan melarangnya pergi, “setelah semuanya jelas mengapa kau ingin pergi..pikirkan Bindusara..dia membutuhkanmu”. Nandini pun memeluk Bindusara dan bertanya ada handra mengapa dia tidak memberitau semua rencananya untuk menangkap Vishkanya, Chandra pun menjawab, “masalahnya ada pada dirimu..kau berbicara terlalu banyak..aku ingin menangkap basah Vishkanya jadi aku merahasiakan rencanaku”.

Di aula, Chandra sendirian dan kembali didatangi sosok misterius yang menutupi seluruh dirinya dengan selimut. Sosok tersebut lalu berbisik pada Chandra memberikan informasi, Chandra pun berjanji akan membawa semua ke pengadilan karena rakyat dan Magadha akan selalu mendapatkan keadilan.

Sementara itu Apama, Helena dan Megasthenes tengah berdiskusi dan lagi2 Helena menyalahkan ibunya yang gagal dengan semua rencananya hingga membuat Nandini kembali ke Magadha. Apama berkata bahwa rencana mereka lain kali akan lebih waspada. Nandini kemudian muncul. Apama menghardiknya karena berani muncul tanpa dipanggil tapi Helena menghentikannya dan berkata dirinyalah yang memanggil Nandini. Helena lalu berbicara ingin memberinya hadiah karena sudah menyelamatkan nyawa suaminya. Nandini menyahut bahwa dirnya bukanmenyelamatkan suaminya tapi menyelamatkan raja Magadha dan ayah Bindusara. Nandini menolak hadiah Helena lalu beranjak pergi. Helena berkata tidak ambil pusing dengan sikap Nandini karena Chandra tetap menuduhnya sebagai pembunuh Dhurdhara, Apama menyahut bahwa itu saja tidak cukup karena mereka perlu membuat rencana besar dengan penuh hati2.

Di penjara, Vishkanya menggigil karena belum mengkonsumsi racun sama sekali. Chandra datang dan Vishkanya berusaha menyerangnya tapi tidak berhasil karena dia terborgol, Vishkanya pun memaki Chandra. Chandra pun menyuruh prajurit membuka borgolnya. Sinopsis Chandra Nandini

Setelah bebas Vishkanya hendak menyerang Chandra tapi Chandra berhasil membekuknya dan berkata bahwadia tidak akan bisa melakukan apapun karena racunnya sudah habis. Chandra lalu mendorongnya hingga dia terjatuh, seorang prajurit kemudikan datang membawakan ular untuk Vishkanya, Vishkanya langsung mengkonsumsi racunnya dan setelah itu dia bertanya pada Chandra apa yang diinginkannya darinya. Chandra mendekat dan mengatakan bahwamulai hari ini dia akan bekerja untuknya dan akan memberitau semua informasi mengenai Amartya dan Padmananda. Vishkanya menjawab bahwa itu tidak mungkin. Chandra berkata bahwa dirinya bisa merubah yang tidak mungkin menjadi mungkin. Chandra pun menyuruh prajuritnya untuk tidak merantai Vishkanya dan membiarkannya bebas selama di penjara lalu Chandra beranjak pergi.

Demikianlah sinopsis Chandra Nandini hari ini 9-10 Februari 2018 episode 38-39 lengkap. Tonton terus serial Chandra Nandini setiap hari di ANTV mulai Pkl 19.00 WIB karena ceritanya selalu dinantikan dan seru!. Sinopsis selanjutnya.
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+