Sinopsis Chandra Nandini Hari ini 7, 8 Februari 2018 Lengkap: Chandra Mau Menikah Lagi Dengan Vishaka!
Sinopsis Chandra Nandini Hari ini 7, 8 Februari 2018 Lengkap: Chandra Mau Menikah Lagi Dengan Vishaka! - Bagi kamu penggemar setia serial Chandra Nandini kali ini saya akan membagikan informasi tentang bagaimana kelanjutan cerita Chandra Nandini episode hari ini, sinopsis Chandra Nandini episode 35/36 hari ini 7, 8 februari 2018. Pada sinopsis Chandra Nandini hari ini 7 Februari 2018 nanti akan menceritakan tentang kecemburuan Nandini karena adanya Vishaka, Nandini menyelidiki siapa sebenarnya Vishaka, awal terbongkarnya kedok Vishaka palsu, sandiwara Chanakya pada Padmananda, rencana pernikahan Chandra dengan Vishaka, Malayketu dan Parvatak kembali ke Magadha pura-pura menjenguk Chaya, pemeran Chaya sudah ganti orang. Untuk lebih lengkapnya silahkan baca sinopsis Chandra Nandini hari ini 7, 8 Februari 2018 berikut ini:
Chandra, Nandini, tabib dan seorang menteri berkumpul mendengar penjelasan tabib bahwa mentri tersebut terkena racun akibat gigitan ular. Nandini memandang lukanya dan teringat Vishaka serta ucapan Chanakya bahwa Padmananda mengirim seseorang untuk menghabisi Chandra dan Bindusara.
Chandra tengah bersiap2, Nandini muncul dan Chandra menyuruhnya mengikat mahkotanya karena mengira dia adalah pelayan. Nandini melakukannya dan melamunkan masa lalunya (kilas balik saat Chandra meminta bantuan Nandini mengikat mahkotanya dan Nandini membuat mahkota Chandra semakin tak karuan, Chandra mentertawakannya dan kemudian Chandra terpeleset, Nandini pun ikut terjatuh dan menimpa Chandra).
Saat Nandini memasang perhiasan mahkota, Chandra baru menyadari bahwa Nandini yang ada dihadapannya. Chandrapun menegurnya dan hendak beranjak pergi tapi Nandini menghentikannya dan berkata ingin berbicara dengannya, Nandini menceritakan semua tentang Vishaka dan racun ularnya. Chandra pun menegurnya lalu memanggil pelayan dan memberi perintah agar memanggil mentrinya.
Nandini hendak beranjak pergi tapi Chandra menghentikannya dan memperingatkannya. Diam2 Vishaka melihat mereka dari ambang pintu,Vishaka pun bergumam dengan marah bahwa dirinya harus menghentikan Nandini.
Mentri mendatangi Chandra dan Chandra menanyakan alasan dibalik kematian mentri keamanan. Vishaka kembali mencuri dengar pembicaraan mereka dan tersenyum, mentri beranjak pergi dan Chandra pun kembali menegur Nandini. Nandini pun membalas bahwa dirinya adalah ibu Bindusara dan akan selalu melindunginya. Chandra berkata bahwa dia tidak punya hak memanggil Bindusara sebagai anaknya. Nandini membalas kalau Dhurdhara yang memberinya hak tersebut lalu Nandini beranjak pergi.
Amartya berbicara dengan Padmananda mengenai Vishaka. Prajurit datang memberitau kedatangan Chanakya, Chanakya lalu dibawa masuk dan berbicara dengan mereka mengenai beberapa pasukan yang sudah disiapkannya. Amartya meminta Padmananda mempercayai Chanakya. Chanakyha pun berpikir bahwa kini Gautami akan memiiki waktu untuk memberitau Nandini.
Vishaka mendatangi Bindusara sambil membawa peti nya. Lalu Vishaka membukanya dan membiarkan ular2 didalamnya bergerak mendatangi ayunan Bindusara. Sementara Chandra dan mentrinya tengah berjalan di koridor, mereka lalu mendengar teriakan Vishaka. Chandra pun bergegas ke kamarnya.
Vishaka pura2 panik dan mengambil Bindusara dari dalam ayunan, ular2 itu lalu mengelilingi Vishaka. Chandra masuk kedalam di ikuti oleh Nandini. Chandra lalu berhasil mengusir ular2 tadi menggunakan pedangnya. Nandini mengambil Bindusara dari gendongan Vishaka, Vishaka lalu memeluk Chandra dan mengatakan bahwa dirinya sangat takut dan tidak tau darimana ular2 itu berasal. Chandra memberi perintah pada sang mentri lalu menegur keteledoran Nandini karena meninggalkan Bindusara dan kemudian menyuruh Vishaka mengambil Bindusara dari pelukan Nandini.
Gautami menemui Vishaka asli dan berkata bahwa mereka harus memulai sekarang sandiwara mereka. Gautami lalu berpura2 pingsan dan Vishaka asli berteriak, prajurit dan pelayan datang. Gautami siuman dan mengatakan bahwa dirinyanhanya butuh istirahat. Gautami lalu berbaring dan meminta Vishaka memakaikan selimut padanya. Setelah prajurit dan pelayan2 pergi, Gautami dan Vishaka mengganti isi tempat tidurnya dengan bantal. Gautami sendiri melarikan diri dengan merobek tenda.
Chandra memarahi Nandini dan membentaknya karena sudah mencurigai Vishaka yang seringkali membantu Bindusara. Nandinipun berkata lain kali dirinya akan berbicara jika mempunyai cukup bukti. Chandra berkata sudah salah menilainya sebagai wanita yang cerdas dan Chandra menambahkan bahwa dirinya tidak akan membiarkannya menyakiti orang lain lagi kemudian Chandra beranjak pergi dan Nandini menangis karena dengan mudahnya Chandra menyalahkannya untuk segala hal.
Vishaka tengah berbaring lalu seekor ular mendatanginya, Vishaka berbicara padanya bahwa malam ini akan menghabisi Chandra dengan cara meracuninya, Vishaka menambahkan bahwa dirinya akan menggunakan kecantikannya untuk menarik perhatian Chandra lalu Vishaka pun mengkonsumsi racun ularnya.
Nandini tengah bergumam sendiri mencurigai sikap aneh Vishaka, seorang pelayan mendatanginya sabil membawa puding beras dan berkata bahwa puding beras yang dibawanya dibuat khusus untuknya. Pelayan meletakkan nampannya di meja dan beranjak pergi.
Nandini membuka mangkuk disana dan tidak melihat apapun lalu Nandini melihat secarik kertas yang ditempel dibawah mangkuk tersebut, Nandini pun membaca pesan yang menyuruhnya datang ke kuil Dewa Siwa berkaitan dengan Chandra, Nandini menduga itu adalah pesan dari Chanakya.
Nandini pun berjalan di koridor sambil menutupi kepalanya dengan selimut dan tetap waspada sementara itu Vishaka palsu tengah bersiap2 merias diri lalu mengambil ularnya didalam kotak dan mengkonsumsi racunnya. Vishaka kemudian berkata bahwa racun tersebut akan mengakhiri Chandra malam ini.
Nandini masih berjalan di koridor dan Apama melihatnya, Apama lalu membangunkan Helena dan berbicara padanya agar melakukan sesuatu. Setelah itu keduanya bergegas mengikuti Nandini sembari menutupi kepala dengan selimut.
Chandra tengah berada di kamarnya, Vishaka datang sambil membawa Bindusara dan berbicara pada Bindusara kalau dirinya sudah membawanya menemui ayahnya. Vishaka lalu meletakkan Bindusara di ayunan dan bergerak menghampiri Chandra. Vishaka menunjukkan goresan di pundaknya dan berkata bahwa Bindusara tidak membiarkannya tidur dan telah menggores pundaknya lalu Vishaka menggenggam tangan Chandra agar memegang lukanya. Setelah itu Vishaka duduk dipangkuan Chandra dan merebahkan kepalanya di bahu Chandra seraya memuji Chandra.
Tiba2 Bindusara menangis, dengan menahan emosi Vishaka beranjak menenangkan Bindusara, Chandra lalu berkata akan segera kembali dan beranjak keluar tapi kemudian terdengar petir menggelegar, Vishaka berlari memeluknya dan berkata kalau dirinya takut sendirian dan memintga ijin Chandra agar di ijinkan tidur di kamarnya. Chandra menjauhkan Vishaka dan mengiyakan permintaan Vishaka tapi Chandra juga berkata akan tidur di kamar lain, Vishaka pun kembali beralasan merasakan sakit di kakinya. Chandra pun menggendong Vishaka menuju ranjangnya.
Nandini menuju kuil Dewa Siwa, Helena dan ibunya memperhatikan dari kejauhan. Gautami lalu muncul memanggil Nandini dan memberitau segalanya pada Nandini mengenai Vishaka asli dan palsu. Apama dan Helena bertanya2 mengapa Gautami menemui Nandini. Apama lalu berbicara pada Helena bahwa mereka harus mempergunakan hal ini untuk melawan Nandini.
Chandra merebahkan Vishaka diranjang dan Vishaka bersikeras memeluknya. Nandini kemudian datang dan terkejut melihat kedekatan mereka. Nandini lalu berkata dengan sedikit membentak pada Chandra kalau dirinya ingin berbicara. Chandra balik membentak Nandini karena masuk ke kamarnya tanpa ijin. Nandini mengabaikan ucapan Chandra dan berkata ingin berbicara pribadi dengan suaminya.
Vishaka beranjak pergi tapi Chandra melarangnya dan berkata bahwa Nandini akan berbicara dihadapannya, Vishaka mengatakan bahwa ini pembicaraan pribadi antara suami istri dan Vishakapun beranjak pergi. Nandini lalu berdebat dengan Chandra mengenai Vishaka. Nandini berkata memiliki bukti bahwa Vishaka yang ada di istana adalah Visahaka palsu tapi Chandra tidak mempercayainya dan bertanya mengapa dia melakukan semua ini. Nandini membalas bahwa dirinya melakukan semua ini karena tidak ingin Magadha kehilangan Raja nya dan Bindusara kehilangan ayahnya, Nandini berpesan pada Chandra bahwa jika dia mencintai Magadha dan Bindusara maka dia harus melakukan pengamatan terhadap Vishaka, kemudian Nandini pun beranjak pergi.
Moora berbicara dengan pendeta agar mendapatkan horoskop Vishaka lalu pendeta beranjak pergi. Dadima muncul dan bertanya mengapa dia meminta horoskop Vishaka, Moora berkata dirinya ingin menikahkan Chandra dan Vishaka. Dadima berkata bahwa Chandra akan berbahagia hanya bila bersama Nandini tapi Moora membantahnya, Moora mengatakan kalau Chandra membenci Nandini dan sekarang Vishaka akan membantu Chandra melupakan Nandini. Dadima menyuruhnya melihat ke dalam mata Chandra maka akan terlihat kehidupan untuk Nandini. Moora tetap bersikeras bahwa tidak ada lagi Nandini dalam hidup Chandra lalu Moora beranjak pergi. Dadima bergumam sendiri berharap Moora memahami perasaan Chandra.
Chandra tengah dilukis dikamarnya, sang pelukis mengobrol dengan Chandra, Nandini muncul dan mengatakan bahwa masih ada yang kurang dalam lukisan tersebut. Chandrapun bertanya apa kekurangannya. Nandini lalu mengambil Bindusara dari ayunan dan mendudukkannya dipangkuan Chandra lalu mengatakan bahwa sekarang lukisannya akan menjadi sempurna. Nandini menambahkan bahwa Magadha di masa sekarang dan masa depan akan berada dalam satu lukisan. Chandra pun berpikir bertanya2 mengapa Nandini bisa membuatnya bahagia dan kemudian membuatnya sedih.
Selesai dilukis, Vishaka datang dan membawakan mainan untuk Bindusara, Chandra lalu mengatakan akan mengajak Vishaka berkeliling melihat2 istananya. Vishaka memberikan Bindusara pada Nandini lalu Chandra pergi bersama Vishaka.
Chandra dan Vishaka menelusuri koridor istana sembari mengobrol. Chandra meminta Vishaka menceritakan tentang kerajaannya sendiri, Vishaka pun menceritakannya dengan jelas (kilas balik saat Amartya menyuruh Vishaka palsu menanyakan semua informasi mengenai kerajaan Vishaka asli pada yang bersangkutan, Vishaka palsu pun bertanya pada Vishaka asli detail semua mengenai kerajaannya).
Nandini sambil menggendong Bindusara memperhatikan Vishaka dan Chandra yang tengah berjalan2, Chandra lalu mendapat pesan dari seorang pelayan dan membacanya yang isinya semua informasi tentang Vishaka. Vishaka melihat Nandini, begitu juga dengan Chandra. Chandra lalu berkata pada pelayan untuk memanggil semua anggota kerajaan agar berkumpul di aula khususnya juga Nandini.
Semua berkumpul di aula, Chandra membuka pembicaraan bahwa mereka semua berkumpul diaula karena Nandini mencurigai Vishaka yang di duga akan melenyapkannya. Vishaka menatap emosi pada Nandini lalu Vishaka mulai berakting berbicara bahwa dirinya berada di istana ini gara2 Padmananda, Vishaka menyuruh Nandini mencari Vishaka yang asli jika dia menuduhnya sebagai Vishaka palsu, Nandini menyuruhnya berhenti berpura2. Chandra membentak Nandini dan mengatakan bahwa dia dipangil ke aula bukan untuk menghina Vishaka, Chandra menambahkan kalau dirinya mempercayai Vishaka dan tidak mempercayainya lagi. Chandra menyuruh Nandini untuk tidak lagi melawan Vishaka lalu Chandra beranjak pergi.
Apama menemui Chandra dan berbicara padanya bahwaNandini menemui Gautami dan membahas putra Dhananand. Chandra pun teringat saat Nandini membawa bayi dan Chandra pun paham bahwa ternyata itu bayi Gautami. Apama menambahkan bahwa sekarang Gautami bersama Padmananda dan mungkin mereka sedang merencanakan rencana besar.
Nandini masuk ke dalam kamar Vishaka dan mencari2 sesuatu didalam peti, Nandini menemukan robekan catatan yang ditemukannya waktu itu dan saat melihat kedatangan Vishaka, Nandini menyembunyikannya di balik punggungnya. Vishaka menanyakan keperluannya, Nandini berkata ingin mengambil ramuan untuk Dadima. Vishaka lalu membuatkan ramuan tersebut, saat itulah Nandini mencoba menyembunyikan catatannya tapi tidak berhasil dan malah menjatuhkannya, Nandini pun menendang catatan tersebut ke bawah meja di belakangnya. Vishaka lalu memberikan ramuan pada Nandini, Nandini pura2 meminta maaf atas sikapnya dan menyentuh kaki Vishaka tapi sebenarnya Nandini berniat mengambil catatan di bawah meja dan berhasil. Vishaka menyuruh Nandini berdiri dan mengatakan agar tidak perlu menyentuh kakinya. Nandini pun beranjak pergi tapi Vishaka menghentikannya dan bertanya lalu Vishaka mendekati Nandini yang terlihat panik dan memberikan mangkuk ramuannya pada Nandini. Nandini berterimakasih dan beranjak pergi.
Dikamarnya Nandini melihat catatannya, Chandra datang dan Nandini menunjukkan catatan temuannya pada Chandra. Tapi Chandra malah mempertanyakan pertemuannya dengan Gautami. Nandini mencoba menjelaskan bahwa Gautami sudah berubah sekarang tapi Chandra tidak percaya dan menganggapnya membela Padmananda, Chandrapun membakar catatan tersebut. Nandini pun membeka Gautami dengan berkata bahwa putra Gautami tidak bersalah dan Nandini meminta Chandra untuk mempercayainya bahwa Vishaka berencana untuk melawannya.
Moora tengah berjalan bersama Dadima di koridor menuju aula sambil mengobrol bertanya2 apa ada yang menyerang istana hingga Chandra mengumpulkan mereka lagi, sementara Apama dan Helena juga tengah berjalan dikoridor menuju aula sembari menduga2 bahwa kali ini mereka berkumpul pasti untuk mengusir Nandini keluar.
Nandini menggendong Bindusara dan berdiri di balkon kamar, Nandini berbicara dengan sedih pada Bindusara bahwa tidak ada seorang pun yang bisa mempercayainya. Pelayan datang dan memberitau Nandini untuk berkumpul di aula.
Di aula semua berkumpul, Chandra mulai berbicara dan mengatakan akan menikahi Vishaka. Nandini pun terkejut mendengarnya. Moora berkata bahwa ini berita bahagia karena bahkan dirinya juga ingin membuat keputusan menikahkannya dengan Vishaka, Chandra menanyakan terlebih dahulu pada Vishaka apakah dia bersedia menikah dengannya atau tidak. Vishaka mengambil Bindusara dari gendongan Nandini dan berjalan menghampiri Chandra lalu berkata bahwa dirinya menerima lamarannya. Chandra merasa senang dan Moora berkata akan menemukan hari yang baik. Vishaka pun berpikir bahwa pada akhirnya Chandra jatuh dalam pelukannya. Chandra juga kemudian menyampaikan pengumuman penting yang lain bahwa setekah pernikahannya Nandini akan meninggalkan Magadha karena tidak ada seorangpun yang menginginkannya. Nandini pun meneteskan airmata.
Chandra memberi segel kerajaan pada sebuah surat kemudian berbicara dengan mentrinya agar mengirim undangan tersebut untuk pendaftaran dan seleksi prajurit Magadha, lalu terdengar pengumuman kedatangan Parvatak. Parvatak kemudian muncul dan berbicara pada Chandra meminta maaf atas apa yang telah dilakukan Malayketu dan Parvatak ingin menjenguk Chaya. Chandra menghampiri Parvatak dan berkata bahwa dia harus tinggal sementara waktu di Magadha untuk menghadiri pernikahannya lalu Chandra memeluk Parvatak. Parvatak pun bersyukur Chandra tidak mencurigai kedatangannya. Chandra sendiri berpikir bahwa dirinya tau kedatangan Parvatak untuk Padmananda dan Chandra bertekad menemukan alasan dibalik itu.
Nandini tengah menjaga Bindusara dan melamun sembari meneteskan airmata. Bindusara lalu menunjuk sesuatu dan Nandini melihat Bindusara menunjuk lukisannya bersama Dhurdhara, Nandini pun teringat ucapan Dhurdhara agar tidak meninggalkan Bindusara. Tapi Nandini meminta maaf karena harus pergi. Bindusara memegangi mangalsutra Nandini. Nandini teringat Vishaka yang tinggal diistana untuk menghabisi Chandra, dan Nandini pun berjanji tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
Chandra tengah berbicara dengan ketus pada Nandini bahwadia tidak bisa melarangnya menikah lagi karena Helena tidak mempermasalahkan dan dia hanyalah seorang pelayan. Nandini membalas bahwa dirinya tidak peduli dia menikahi 100 ratu sekalipun tapi Nandini meminta untuk tidak menikah dengan Vishaka. Chandra berkata bahwa pernikahannya tinggal 2 hari lagi jadi Chandra menyarankan Nandini untuk segera pergi. Nandini berjanji tidak akan pergi sebelum mengungkap yang sebenarnya tentang Vishaka. Chandra pun menyahut bahwa dia hanya punya waktu 2 hari.
Di kamarnya Nandini begitu cemas, Helena muncul dan dengan sinis menyuruh Nandini membuatkan haldi untuk Vishaka dan Chandra. Helena kembali mengingatkan Nandini bahwa Chandra sangat membencinya dan dia hanyalah pelayan bagi Chandra yang akan segera diusirnya. Nandini hanya mengingatkan Helena bahwa Vishaka bukan pilihan yang baik untuk Chandra. Helena menjawab bahwa dia berkata seperti itu hanya karena merasa cemburu, Helena pun menyuruh Nandini untuk segera menyiapkan haldi.
Nandini tengah menumbuk ramuan untuk haldi, Chandra mendatanginya dan memeluknya lalu berkata bahwa dirinya akan selalu mempercayainya. Nandin meneteskan airmatanya dan Chandra menggenggam erat tetesan air mata tersebut seraya mengatakan bahwa tidak akan ada lagi airmata dan tidak akan mencurigainya lagi lalu Chandra kembali memeluknya. Nandini terkejut ketika menyadari tidak ada Chandra dihadapannya dan semua itu hanya khayalannya saja.
Chandra dan Vishaka berjalan sambil bergandengan tangan, Dadima memperhatikannya dari kejauhan, Chandra lalu memanggil “pelayan” pada Nandini dan bersikap mesra serta memuji Vishaka lalu berkata pada Nandini agar berhati2 membuat haldi untuk ratu Vishaka. Chandra pun kemudian beranjak pergi sambil memeluk Vishaka.
Nandini berlari ke kamar Chaya dan menangis disana, Dadima mendatanginya dan menasihatinya dengan berkata bahwa Chandra melakukan semua itu hanya karena kesalahpahaman. Nandini berkata dirinya menangis karena dirinya tidak bisa menyelamatkan Chandra dari Vishaka. Dadima menggantungkan harapan pada Nandini dan berkata bahwa Dewa pasti akan membantunya. Kemudian Nandini berkata akan pergi setelah melihat Chaya, Nandini pun menyuapi ramuan obat pada Chaya (dah ganti aja nih pemeran Chaya) yang masih berbaring koma. Dadima pun berkata bahwa hanya dialah satu2nya orang di istana ini yang tidak pernah lupa untuk merawat Chaya.
Moora, Apama dan Helena mendatangi Vishaka yang tengah duduk diruang ratu, Moora bertanya mengapa dia belum bersiap2. Vishaka menjawab kalau dirinya belum menemukan seorangpun untuk menjadi pihaknya saat ritual nanti. Moora berkata bahwa Apama dan Helena yang akan menjadi perwakilan dari pihak mempelai wanita. Apama berkata bahwa Vishaka sudah seperti putrinya juga lalu Apama mencampur susu ke dalam ramuan kunyit untuk haldi. Vishaka pun memeluk Apama seraya berterimakasih dan meminta berkatnya. Vishaka juga meminta berkat Moora dan sekaligus menambahkan racun ularnya ke dalam haldi tadi dengan diam2. Apama lalu menyuruh pelayan mencampur haldi tadi untuk ritual.
Saat ritual haldi Moora memknta Bindusara meletakkan haldi di kuil, Chandra Nandini pun membawa Bindusara mendekat kekuil tapi Bindusara menepuk mangkuk haldi ditangan Nandini hingga membuat wajah Chandra Nandini belepotan haldi, Moora pun memarahi Nandini dan menuduhnya sengaja melakukannya sementara Dadima tersenyum bahagia karena yang terjadi sudah seharusnya (maksutnya haldi itu sudah dipakai pertama oleh Chandra Nandini meski secara tak sengaja). Pendeta lalu mengatakan sesuatu. Moora menyuruh Helena mengambil alih BIndusara dari gendongan Nandini dan menyuruh Nandini untuk tidak hadir lagi dalam acara haldi. Apama juga menyuruh Chandra berganti pakaian.
Nandini ke ruang mandi dan melihat pelayan tengah menangis sambil melihat tangannya yang terbakar, Nandini pun bertanya dan pelayan itu menjelaskan kalau dirinya tadi hanya mencampur haldi dan kemudian tangannya terbakar. Nandini berpikir bahwa inilah rencana Vishaka tapi Nandini ingat Moora sudah memperingatkannya untuk tidak lagi masuk ke acara haldi, Nandini kemudian mengajak pelayan untuk diobati.
Apama bertukar haldi antara haldi Chandra dan Vishaka. Vishaka memikirkan bahwa waktu untuk kematian Chandra sudah mulai dihitung. Apama lalu mengoles haldi pada Vishaka. Sementara Nandini berlari dengan kencang menuju tempat acara sembari memegang ramuan obat, Chandra sendiri sudah mulai dioles haldi sedikit demi sedikit. Nandini hendak masuk ke acara haldi tapi pelayan melarangnya, Nandini mencoba memaksa masuk tapi Moora yang mendengar suaranya lalu menghampiri dan menghardiknya agar segera pergi. Nandini mencoba menjelaskan pada Moora bahwa semua ini berhubungan dengan nyawa Chandra.
Nandini lalu menerjang masuk ke dalam dan langsung membuang haldi Chandra lalu mengguyurnya dengan susu yang sudah dicampur dengan ramuannya. Nandini kemudian membersihkan seluruh tubuh Chandra dari haldi dengan kain. Chandra membentaknya, Moora mengatakan pada Chandra bahwa Nandini lagi2 mencoba untuk mengganggu. Dadima menghentikan Nandini dan bertanya mengapa dia melakukan semua ini. Nandini menjelaskan bahwa haldi itu sudah dicampur dengan racun. Chandra membentaknya dan Nandini menjelaskan apa yang terjadi dengan pelayan mereka.
Chandra kembali membentak dan menyuruh tabib menguji haldinya. Pendeta mengujinya dan mengatakan bahwa haldi tersebut memang tercampur racun, semua terkejut mendengarnya. Vishaka pun memutarbalikan fakta dan mengatakan bahwa Nandini yang membuat haldinya. Apama juga berkata ketika haldi disiapkan Moora pun melihatnya. Chandra lalu melihat seorang prajurit melarikan diri dan Chandra berhasil membekuknya. Chandra lalu mengatakan pada Nandini bahwa prajurit itu di kirim oleh Padmananda untuk melenyapkannya jadi Chandra mengambil kesimpulan prajurit tadi lah yang menambahkan racun didalam haldinya, Chandra pun menyuruh prajuritnya membawa mata2 tadi.
Nandini di kamarnya dan teringat tragedi haldi tadi. Chandra masuk saat Nandini belum memakai selendangnya, Chandra pun langsung membalikkan badan, Nandini menegurnya karena tidak mengetuk pintu terlebih dulu. Mereka pun berdebat dan Chandra terpeleset lalu jatuh ke ranjang menimpa Nandini. Keduanya pun saling bertatapan, Nandinimenyuruh Chandra agar bangun terlebih dulu. Chandra bangun dan kemudian memberikan selendang Nandini, Chandra lalu berterimakasih pada Nandini atas tindakannya tadi saat ritual haldi. Nandini berkata kalau dirinya hanya ingin menyelamatkan Raja Magadha dan ayah Bindusara, Nandini pun memberitau Chandra bahwa dugaannya mata2 tadi bukanlah pelakunya. Chandra bertanya darimana dia yakin kalau mata2 tadi bukan pelakunya sementara mata2 tadi sudah mengakui perbuatannya. Chandra lalu menambahkan sebagai hadiahnya dia bisa meminta apapun yang diinginkannya kemudian Chandra beranjak pergi. Nandini pun bergumam, “Vishaka..aku tau bahwa kaulah pelakunya”.
Demikianlah info sinopsis Chandra Nandini episode 36 hari ini 7, 8 Februari 2018. Jangan lewatkan tonton terus kelanjutan cerita Chandra Nandini di ANTV setiap hari yang tayang mulai Pkl 19.00 kurang. Sayang sekarang selesainya lebih awal yaitu Pkl 20.15, karena biasanya selesai Pkl 21.00. Itulah ANTV, suka merubah-rubah jam tayang kalau ratingnya lagi bagus!
Sinopsis Chandra Nandini Hari ini 7, 8 Februari 2018 Lengkap: Chandra Mau Menikah Lagi Dengan Vishaka!
Nandini masuk ke ruangan perpustakaan dan teringat akan tato ular dikaki Vishaka, Nandini mencari2 buku yang bisa memberinya petunjuk mengenai tato tersebut dan Nandini menemukan penjelasan yang dicari tapi kemudian Nandini melihat seseorang melintas dan Nandini mengejarnya tapi karena kehilangan jejak Nandini kembali pada buku temuannya dan melihat penjelasan tentang ular tadi sudah ada yang merobeknya. Nandini lalu berjalan pergi dan tersandung, dia terjatuh disebelah jasad mentri yang dibunuh Vishaka. Nandinipun menjerit ketakutan.Chandra, Nandini, tabib dan seorang menteri berkumpul mendengar penjelasan tabib bahwa mentri tersebut terkena racun akibat gigitan ular. Nandini memandang lukanya dan teringat Vishaka serta ucapan Chanakya bahwa Padmananda mengirim seseorang untuk menghabisi Chandra dan Bindusara.
Chandra tengah bersiap2, Nandini muncul dan Chandra menyuruhnya mengikat mahkotanya karena mengira dia adalah pelayan. Nandini melakukannya dan melamunkan masa lalunya (kilas balik saat Chandra meminta bantuan Nandini mengikat mahkotanya dan Nandini membuat mahkota Chandra semakin tak karuan, Chandra mentertawakannya dan kemudian Chandra terpeleset, Nandini pun ikut terjatuh dan menimpa Chandra).
Saat Nandini memasang perhiasan mahkota, Chandra baru menyadari bahwa Nandini yang ada dihadapannya. Chandrapun menegurnya dan hendak beranjak pergi tapi Nandini menghentikannya dan berkata ingin berbicara dengannya, Nandini menceritakan semua tentang Vishaka dan racun ularnya. Chandra pun menegurnya lalu memanggil pelayan dan memberi perintah agar memanggil mentrinya.
Nandini hendak beranjak pergi tapi Chandra menghentikannya dan memperingatkannya. Diam2 Vishaka melihat mereka dari ambang pintu,Vishaka pun bergumam dengan marah bahwa dirinya harus menghentikan Nandini.
Mentri mendatangi Chandra dan Chandra menanyakan alasan dibalik kematian mentri keamanan. Vishaka kembali mencuri dengar pembicaraan mereka dan tersenyum, mentri beranjak pergi dan Chandra pun kembali menegur Nandini. Nandini pun membalas bahwa dirinya adalah ibu Bindusara dan akan selalu melindunginya. Chandra berkata bahwa dia tidak punya hak memanggil Bindusara sebagai anaknya. Nandini membalas kalau Dhurdhara yang memberinya hak tersebut lalu Nandini beranjak pergi.
Amartya berbicara dengan Padmananda mengenai Vishaka. Prajurit datang memberitau kedatangan Chanakya, Chanakya lalu dibawa masuk dan berbicara dengan mereka mengenai beberapa pasukan yang sudah disiapkannya. Amartya meminta Padmananda mempercayai Chanakya. Chanakyha pun berpikir bahwa kini Gautami akan memiiki waktu untuk memberitau Nandini.
Vishaka mendatangi Bindusara sambil membawa peti nya. Lalu Vishaka membukanya dan membiarkan ular2 didalamnya bergerak mendatangi ayunan Bindusara. Sementara Chandra dan mentrinya tengah berjalan di koridor, mereka lalu mendengar teriakan Vishaka. Chandra pun bergegas ke kamarnya.
Vishaka pura2 panik dan mengambil Bindusara dari dalam ayunan, ular2 itu lalu mengelilingi Vishaka. Chandra masuk kedalam di ikuti oleh Nandini. Chandra lalu berhasil mengusir ular2 tadi menggunakan pedangnya. Nandini mengambil Bindusara dari gendongan Vishaka, Vishaka lalu memeluk Chandra dan mengatakan bahwa dirinya sangat takut dan tidak tau darimana ular2 itu berasal. Chandra memberi perintah pada sang mentri lalu menegur keteledoran Nandini karena meninggalkan Bindusara dan kemudian menyuruh Vishaka mengambil Bindusara dari pelukan Nandini.
Gautami menemui Vishaka asli dan berkata bahwa mereka harus memulai sekarang sandiwara mereka. Gautami lalu berpura2 pingsan dan Vishaka asli berteriak, prajurit dan pelayan datang. Gautami siuman dan mengatakan bahwa dirinyanhanya butuh istirahat. Gautami lalu berbaring dan meminta Vishaka memakaikan selimut padanya. Setelah prajurit dan pelayan2 pergi, Gautami dan Vishaka mengganti isi tempat tidurnya dengan bantal. Gautami sendiri melarikan diri dengan merobek tenda.
Chandra memarahi Nandini dan membentaknya karena sudah mencurigai Vishaka yang seringkali membantu Bindusara. Nandinipun berkata lain kali dirinya akan berbicara jika mempunyai cukup bukti. Chandra berkata sudah salah menilainya sebagai wanita yang cerdas dan Chandra menambahkan bahwa dirinya tidak akan membiarkannya menyakiti orang lain lagi kemudian Chandra beranjak pergi dan Nandini menangis karena dengan mudahnya Chandra menyalahkannya untuk segala hal.
Vishaka tengah berbaring lalu seekor ular mendatanginya, Vishaka berbicara padanya bahwa malam ini akan menghabisi Chandra dengan cara meracuninya, Vishaka menambahkan bahwa dirinya akan menggunakan kecantikannya untuk menarik perhatian Chandra lalu Vishaka pun mengkonsumsi racun ularnya.
Nandini tengah bergumam sendiri mencurigai sikap aneh Vishaka, seorang pelayan mendatanginya sabil membawa puding beras dan berkata bahwa puding beras yang dibawanya dibuat khusus untuknya. Pelayan meletakkan nampannya di meja dan beranjak pergi.
Nandini membuka mangkuk disana dan tidak melihat apapun lalu Nandini melihat secarik kertas yang ditempel dibawah mangkuk tersebut, Nandini pun membaca pesan yang menyuruhnya datang ke kuil Dewa Siwa berkaitan dengan Chandra, Nandini menduga itu adalah pesan dari Chanakya.
Nandini pun berjalan di koridor sambil menutupi kepalanya dengan selimut dan tetap waspada sementara itu Vishaka palsu tengah bersiap2 merias diri lalu mengambil ularnya didalam kotak dan mengkonsumsi racunnya. Vishaka kemudian berkata bahwa racun tersebut akan mengakhiri Chandra malam ini.
Nandini masih berjalan di koridor dan Apama melihatnya, Apama lalu membangunkan Helena dan berbicara padanya agar melakukan sesuatu. Setelah itu keduanya bergegas mengikuti Nandini sembari menutupi kepala dengan selimut.
Chandra tengah berada di kamarnya, Vishaka datang sambil membawa Bindusara dan berbicara pada Bindusara kalau dirinya sudah membawanya menemui ayahnya. Vishaka lalu meletakkan Bindusara di ayunan dan bergerak menghampiri Chandra. Vishaka menunjukkan goresan di pundaknya dan berkata bahwa Bindusara tidak membiarkannya tidur dan telah menggores pundaknya lalu Vishaka menggenggam tangan Chandra agar memegang lukanya. Setelah itu Vishaka duduk dipangkuan Chandra dan merebahkan kepalanya di bahu Chandra seraya memuji Chandra.
Tiba2 Bindusara menangis, dengan menahan emosi Vishaka beranjak menenangkan Bindusara, Chandra lalu berkata akan segera kembali dan beranjak keluar tapi kemudian terdengar petir menggelegar, Vishaka berlari memeluknya dan berkata kalau dirinya takut sendirian dan memintga ijin Chandra agar di ijinkan tidur di kamarnya. Chandra menjauhkan Vishaka dan mengiyakan permintaan Vishaka tapi Chandra juga berkata akan tidur di kamar lain, Vishaka pun kembali beralasan merasakan sakit di kakinya. Chandra pun menggendong Vishaka menuju ranjangnya.
Nandini menuju kuil Dewa Siwa, Helena dan ibunya memperhatikan dari kejauhan. Gautami lalu muncul memanggil Nandini dan memberitau segalanya pada Nandini mengenai Vishaka asli dan palsu. Apama dan Helena bertanya2 mengapa Gautami menemui Nandini. Apama lalu berbicara pada Helena bahwa mereka harus mempergunakan hal ini untuk melawan Nandini.
Chandra merebahkan Vishaka diranjang dan Vishaka bersikeras memeluknya. Nandini kemudian datang dan terkejut melihat kedekatan mereka. Nandini lalu berkata dengan sedikit membentak pada Chandra kalau dirinya ingin berbicara. Chandra balik membentak Nandini karena masuk ke kamarnya tanpa ijin. Nandini mengabaikan ucapan Chandra dan berkata ingin berbicara pribadi dengan suaminya.
Vishaka beranjak pergi tapi Chandra melarangnya dan berkata bahwa Nandini akan berbicara dihadapannya, Vishaka mengatakan bahwa ini pembicaraan pribadi antara suami istri dan Vishakapun beranjak pergi. Nandini lalu berdebat dengan Chandra mengenai Vishaka. Nandini berkata memiliki bukti bahwa Vishaka yang ada di istana adalah Visahaka palsu tapi Chandra tidak mempercayainya dan bertanya mengapa dia melakukan semua ini. Nandini membalas bahwa dirinya melakukan semua ini karena tidak ingin Magadha kehilangan Raja nya dan Bindusara kehilangan ayahnya, Nandini berpesan pada Chandra bahwa jika dia mencintai Magadha dan Bindusara maka dia harus melakukan pengamatan terhadap Vishaka, kemudian Nandini pun beranjak pergi.
Moora berbicara dengan pendeta agar mendapatkan horoskop Vishaka lalu pendeta beranjak pergi. Dadima muncul dan bertanya mengapa dia meminta horoskop Vishaka, Moora berkata dirinya ingin menikahkan Chandra dan Vishaka. Dadima berkata bahwa Chandra akan berbahagia hanya bila bersama Nandini tapi Moora membantahnya, Moora mengatakan kalau Chandra membenci Nandini dan sekarang Vishaka akan membantu Chandra melupakan Nandini. Dadima menyuruhnya melihat ke dalam mata Chandra maka akan terlihat kehidupan untuk Nandini. Moora tetap bersikeras bahwa tidak ada lagi Nandini dalam hidup Chandra lalu Moora beranjak pergi. Dadima bergumam sendiri berharap Moora memahami perasaan Chandra.
Chandra tengah dilukis dikamarnya, sang pelukis mengobrol dengan Chandra, Nandini muncul dan mengatakan bahwa masih ada yang kurang dalam lukisan tersebut. Chandrapun bertanya apa kekurangannya. Nandini lalu mengambil Bindusara dari ayunan dan mendudukkannya dipangkuan Chandra lalu mengatakan bahwa sekarang lukisannya akan menjadi sempurna. Nandini menambahkan bahwa Magadha di masa sekarang dan masa depan akan berada dalam satu lukisan. Chandra pun berpikir bertanya2 mengapa Nandini bisa membuatnya bahagia dan kemudian membuatnya sedih.
Selesai dilukis, Vishaka datang dan membawakan mainan untuk Bindusara, Chandra lalu mengatakan akan mengajak Vishaka berkeliling melihat2 istananya. Vishaka memberikan Bindusara pada Nandini lalu Chandra pergi bersama Vishaka.
Chandra dan Vishaka menelusuri koridor istana sembari mengobrol. Chandra meminta Vishaka menceritakan tentang kerajaannya sendiri, Vishaka pun menceritakannya dengan jelas (kilas balik saat Amartya menyuruh Vishaka palsu menanyakan semua informasi mengenai kerajaan Vishaka asli pada yang bersangkutan, Vishaka palsu pun bertanya pada Vishaka asli detail semua mengenai kerajaannya).
Nandini sambil menggendong Bindusara memperhatikan Vishaka dan Chandra yang tengah berjalan2, Chandra lalu mendapat pesan dari seorang pelayan dan membacanya yang isinya semua informasi tentang Vishaka. Vishaka melihat Nandini, begitu juga dengan Chandra. Chandra lalu berkata pada pelayan untuk memanggil semua anggota kerajaan agar berkumpul di aula khususnya juga Nandini.
Semua berkumpul di aula, Chandra membuka pembicaraan bahwa mereka semua berkumpul diaula karena Nandini mencurigai Vishaka yang di duga akan melenyapkannya. Vishaka menatap emosi pada Nandini lalu Vishaka mulai berakting berbicara bahwa dirinya berada di istana ini gara2 Padmananda, Vishaka menyuruh Nandini mencari Vishaka yang asli jika dia menuduhnya sebagai Vishaka palsu, Nandini menyuruhnya berhenti berpura2. Chandra membentak Nandini dan mengatakan bahwa dia dipangil ke aula bukan untuk menghina Vishaka, Chandra menambahkan kalau dirinya mempercayai Vishaka dan tidak mempercayainya lagi. Chandra menyuruh Nandini untuk tidak lagi melawan Vishaka lalu Chandra beranjak pergi.
Apama menemui Chandra dan berbicara padanya bahwaNandini menemui Gautami dan membahas putra Dhananand. Chandra pun teringat saat Nandini membawa bayi dan Chandra pun paham bahwa ternyata itu bayi Gautami. Apama menambahkan bahwa sekarang Gautami bersama Padmananda dan mungkin mereka sedang merencanakan rencana besar.
Nandini masuk ke dalam kamar Vishaka dan mencari2 sesuatu didalam peti, Nandini menemukan robekan catatan yang ditemukannya waktu itu dan saat melihat kedatangan Vishaka, Nandini menyembunyikannya di balik punggungnya. Vishaka menanyakan keperluannya, Nandini berkata ingin mengambil ramuan untuk Dadima. Vishaka lalu membuatkan ramuan tersebut, saat itulah Nandini mencoba menyembunyikan catatannya tapi tidak berhasil dan malah menjatuhkannya, Nandini pun menendang catatan tersebut ke bawah meja di belakangnya. Vishaka lalu memberikan ramuan pada Nandini, Nandini pura2 meminta maaf atas sikapnya dan menyentuh kaki Vishaka tapi sebenarnya Nandini berniat mengambil catatan di bawah meja dan berhasil. Vishaka menyuruh Nandini berdiri dan mengatakan agar tidak perlu menyentuh kakinya. Nandini pun beranjak pergi tapi Vishaka menghentikannya dan bertanya lalu Vishaka mendekati Nandini yang terlihat panik dan memberikan mangkuk ramuannya pada Nandini. Nandini berterimakasih dan beranjak pergi.
Dikamarnya Nandini melihat catatannya, Chandra datang dan Nandini menunjukkan catatan temuannya pada Chandra. Tapi Chandra malah mempertanyakan pertemuannya dengan Gautami. Nandini mencoba menjelaskan bahwa Gautami sudah berubah sekarang tapi Chandra tidak percaya dan menganggapnya membela Padmananda, Chandrapun membakar catatan tersebut. Nandini pun membeka Gautami dengan berkata bahwa putra Gautami tidak bersalah dan Nandini meminta Chandra untuk mempercayainya bahwa Vishaka berencana untuk melawannya.
Moora tengah berjalan bersama Dadima di koridor menuju aula sambil mengobrol bertanya2 apa ada yang menyerang istana hingga Chandra mengumpulkan mereka lagi, sementara Apama dan Helena juga tengah berjalan dikoridor menuju aula sembari menduga2 bahwa kali ini mereka berkumpul pasti untuk mengusir Nandini keluar.
Nandini menggendong Bindusara dan berdiri di balkon kamar, Nandini berbicara dengan sedih pada Bindusara bahwa tidak ada seorang pun yang bisa mempercayainya. Pelayan datang dan memberitau Nandini untuk berkumpul di aula.
Di aula semua berkumpul, Chandra mulai berbicara dan mengatakan akan menikahi Vishaka. Nandini pun terkejut mendengarnya. Moora berkata bahwa ini berita bahagia karena bahkan dirinya juga ingin membuat keputusan menikahkannya dengan Vishaka, Chandra menanyakan terlebih dahulu pada Vishaka apakah dia bersedia menikah dengannya atau tidak. Vishaka mengambil Bindusara dari gendongan Nandini dan berjalan menghampiri Chandra lalu berkata bahwa dirinya menerima lamarannya. Chandra merasa senang dan Moora berkata akan menemukan hari yang baik. Vishaka pun berpikir bahwa pada akhirnya Chandra jatuh dalam pelukannya. Chandra juga kemudian menyampaikan pengumuman penting yang lain bahwa setekah pernikahannya Nandini akan meninggalkan Magadha karena tidak ada seorangpun yang menginginkannya. Nandini pun meneteskan airmata.
Chandra memberi segel kerajaan pada sebuah surat kemudian berbicara dengan mentrinya agar mengirim undangan tersebut untuk pendaftaran dan seleksi prajurit Magadha, lalu terdengar pengumuman kedatangan Parvatak. Parvatak kemudian muncul dan berbicara pada Chandra meminta maaf atas apa yang telah dilakukan Malayketu dan Parvatak ingin menjenguk Chaya. Chandra menghampiri Parvatak dan berkata bahwa dia harus tinggal sementara waktu di Magadha untuk menghadiri pernikahannya lalu Chandra memeluk Parvatak. Parvatak pun bersyukur Chandra tidak mencurigai kedatangannya. Chandra sendiri berpikir bahwa dirinya tau kedatangan Parvatak untuk Padmananda dan Chandra bertekad menemukan alasan dibalik itu.
Nandini tengah menjaga Bindusara dan melamun sembari meneteskan airmata. Bindusara lalu menunjuk sesuatu dan Nandini melihat Bindusara menunjuk lukisannya bersama Dhurdhara, Nandini pun teringat ucapan Dhurdhara agar tidak meninggalkan Bindusara. Tapi Nandini meminta maaf karena harus pergi. Bindusara memegangi mangalsutra Nandini. Nandini teringat Vishaka yang tinggal diistana untuk menghabisi Chandra, dan Nandini pun berjanji tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
Chandra tengah berbicara dengan ketus pada Nandini bahwadia tidak bisa melarangnya menikah lagi karena Helena tidak mempermasalahkan dan dia hanyalah seorang pelayan. Nandini membalas bahwa dirinya tidak peduli dia menikahi 100 ratu sekalipun tapi Nandini meminta untuk tidak menikah dengan Vishaka. Chandra berkata bahwa pernikahannya tinggal 2 hari lagi jadi Chandra menyarankan Nandini untuk segera pergi. Nandini berjanji tidak akan pergi sebelum mengungkap yang sebenarnya tentang Vishaka. Chandra pun menyahut bahwa dia hanya punya waktu 2 hari.
Di kamarnya Nandini begitu cemas, Helena muncul dan dengan sinis menyuruh Nandini membuatkan haldi untuk Vishaka dan Chandra. Helena kembali mengingatkan Nandini bahwa Chandra sangat membencinya dan dia hanyalah pelayan bagi Chandra yang akan segera diusirnya. Nandini hanya mengingatkan Helena bahwa Vishaka bukan pilihan yang baik untuk Chandra. Helena menjawab bahwa dia berkata seperti itu hanya karena merasa cemburu, Helena pun menyuruh Nandini untuk segera menyiapkan haldi.
Nandini tengah menumbuk ramuan untuk haldi, Chandra mendatanginya dan memeluknya lalu berkata bahwa dirinya akan selalu mempercayainya. Nandin meneteskan airmatanya dan Chandra menggenggam erat tetesan air mata tersebut seraya mengatakan bahwa tidak akan ada lagi airmata dan tidak akan mencurigainya lagi lalu Chandra kembali memeluknya. Nandini terkejut ketika menyadari tidak ada Chandra dihadapannya dan semua itu hanya khayalannya saja.
Chandra dan Vishaka berjalan sambil bergandengan tangan, Dadima memperhatikannya dari kejauhan, Chandra lalu memanggil “pelayan” pada Nandini dan bersikap mesra serta memuji Vishaka lalu berkata pada Nandini agar berhati2 membuat haldi untuk ratu Vishaka. Chandra pun kemudian beranjak pergi sambil memeluk Vishaka.
Nandini berlari ke kamar Chaya dan menangis disana, Dadima mendatanginya dan menasihatinya dengan berkata bahwa Chandra melakukan semua itu hanya karena kesalahpahaman. Nandini berkata dirinya menangis karena dirinya tidak bisa menyelamatkan Chandra dari Vishaka. Dadima menggantungkan harapan pada Nandini dan berkata bahwa Dewa pasti akan membantunya. Kemudian Nandini berkata akan pergi setelah melihat Chaya, Nandini pun menyuapi ramuan obat pada Chaya (dah ganti aja nih pemeran Chaya) yang masih berbaring koma. Dadima pun berkata bahwa hanya dialah satu2nya orang di istana ini yang tidak pernah lupa untuk merawat Chaya.
Moora, Apama dan Helena mendatangi Vishaka yang tengah duduk diruang ratu, Moora bertanya mengapa dia belum bersiap2. Vishaka menjawab kalau dirinya belum menemukan seorangpun untuk menjadi pihaknya saat ritual nanti. Moora berkata bahwa Apama dan Helena yang akan menjadi perwakilan dari pihak mempelai wanita. Apama berkata bahwa Vishaka sudah seperti putrinya juga lalu Apama mencampur susu ke dalam ramuan kunyit untuk haldi. Vishaka pun memeluk Apama seraya berterimakasih dan meminta berkatnya. Vishaka juga meminta berkat Moora dan sekaligus menambahkan racun ularnya ke dalam haldi tadi dengan diam2. Apama lalu menyuruh pelayan mencampur haldi tadi untuk ritual.
Saat ritual haldi Moora memknta Bindusara meletakkan haldi di kuil, Chandra Nandini pun membawa Bindusara mendekat kekuil tapi Bindusara menepuk mangkuk haldi ditangan Nandini hingga membuat wajah Chandra Nandini belepotan haldi, Moora pun memarahi Nandini dan menuduhnya sengaja melakukannya sementara Dadima tersenyum bahagia karena yang terjadi sudah seharusnya (maksutnya haldi itu sudah dipakai pertama oleh Chandra Nandini meski secara tak sengaja). Pendeta lalu mengatakan sesuatu. Moora menyuruh Helena mengambil alih BIndusara dari gendongan Nandini dan menyuruh Nandini untuk tidak hadir lagi dalam acara haldi. Apama juga menyuruh Chandra berganti pakaian.
Nandini ke ruang mandi dan melihat pelayan tengah menangis sambil melihat tangannya yang terbakar, Nandini pun bertanya dan pelayan itu menjelaskan kalau dirinya tadi hanya mencampur haldi dan kemudian tangannya terbakar. Nandini berpikir bahwa inilah rencana Vishaka tapi Nandini ingat Moora sudah memperingatkannya untuk tidak lagi masuk ke acara haldi, Nandini kemudian mengajak pelayan untuk diobati.
Apama bertukar haldi antara haldi Chandra dan Vishaka. Vishaka memikirkan bahwa waktu untuk kematian Chandra sudah mulai dihitung. Apama lalu mengoles haldi pada Vishaka. Sementara Nandini berlari dengan kencang menuju tempat acara sembari memegang ramuan obat, Chandra sendiri sudah mulai dioles haldi sedikit demi sedikit. Nandini hendak masuk ke acara haldi tapi pelayan melarangnya, Nandini mencoba memaksa masuk tapi Moora yang mendengar suaranya lalu menghampiri dan menghardiknya agar segera pergi. Nandini mencoba menjelaskan pada Moora bahwa semua ini berhubungan dengan nyawa Chandra.
Nandini lalu menerjang masuk ke dalam dan langsung membuang haldi Chandra lalu mengguyurnya dengan susu yang sudah dicampur dengan ramuannya. Nandini kemudian membersihkan seluruh tubuh Chandra dari haldi dengan kain. Chandra membentaknya, Moora mengatakan pada Chandra bahwa Nandini lagi2 mencoba untuk mengganggu. Dadima menghentikan Nandini dan bertanya mengapa dia melakukan semua ini. Nandini menjelaskan bahwa haldi itu sudah dicampur dengan racun. Chandra membentaknya dan Nandini menjelaskan apa yang terjadi dengan pelayan mereka.
Chandra kembali membentak dan menyuruh tabib menguji haldinya. Pendeta mengujinya dan mengatakan bahwa haldi tersebut memang tercampur racun, semua terkejut mendengarnya. Vishaka pun memutarbalikan fakta dan mengatakan bahwa Nandini yang membuat haldinya. Apama juga berkata ketika haldi disiapkan Moora pun melihatnya. Chandra lalu melihat seorang prajurit melarikan diri dan Chandra berhasil membekuknya. Chandra lalu mengatakan pada Nandini bahwa prajurit itu di kirim oleh Padmananda untuk melenyapkannya jadi Chandra mengambil kesimpulan prajurit tadi lah yang menambahkan racun didalam haldinya, Chandra pun menyuruh prajuritnya membawa mata2 tadi.
Nandini di kamarnya dan teringat tragedi haldi tadi. Chandra masuk saat Nandini belum memakai selendangnya, Chandra pun langsung membalikkan badan, Nandini menegurnya karena tidak mengetuk pintu terlebih dulu. Mereka pun berdebat dan Chandra terpeleset lalu jatuh ke ranjang menimpa Nandini. Keduanya pun saling bertatapan, Nandinimenyuruh Chandra agar bangun terlebih dulu. Chandra bangun dan kemudian memberikan selendang Nandini, Chandra lalu berterimakasih pada Nandini atas tindakannya tadi saat ritual haldi. Nandini berkata kalau dirinya hanya ingin menyelamatkan Raja Magadha dan ayah Bindusara, Nandini pun memberitau Chandra bahwa dugaannya mata2 tadi bukanlah pelakunya. Chandra bertanya darimana dia yakin kalau mata2 tadi bukan pelakunya sementara mata2 tadi sudah mengakui perbuatannya. Chandra lalu menambahkan sebagai hadiahnya dia bisa meminta apapun yang diinginkannya kemudian Chandra beranjak pergi. Nandini pun bergumam, “Vishaka..aku tau bahwa kaulah pelakunya”.
Demikianlah info sinopsis Chandra Nandini episode 36 hari ini 7, 8 Februari 2018. Jangan lewatkan tonton terus kelanjutan cerita Chandra Nandini di ANTV setiap hari yang tayang mulai Pkl 19.00 kurang. Sayang sekarang selesainya lebih awal yaitu Pkl 20.15, karena biasanya selesai Pkl 21.00. Itulah ANTV, suka merubah-rubah jam tayang kalau ratingnya lagi bagus!