Sinopsis Chandra Nandini Hari Ini 23 Februari 2018 Episode 52 Lengkap
Sinopsis Chandra Nandini Hari Ini 23 Februari 2018 Episode 52 Lengkap - Nandini terus berjalan dengan tertatih2 dan berdoa agar Dewa memberinya kekuatan. Chandra yang berhasil melumpuhkan semua musuh2nya berpikir bahwa semua serangan pada Nandini menandakan ada seseorang yang tidak ingin Nandini menyelesaikan pooja nya dan Chandra bertekad untuk menangkap orang tersebut. Chandra lalu mengejar Nandini mengkhawatirkan keadaannya yang terluka. Lelaki suruhan Apama pun kesal karena Nandini mampu bertahan.
Chandra berkata akan mengeluarkan panah tersebut karena takut itu panah beracun. Nandini menolak untuk berhenti karena jika Chandra mencabut panahnya maka kakinya akan berdarah dan dirinya tidak akan bisa berjalan menyelesaikan pooja nya. Nandini berkata bahwa dirinya bisa menahan rasa sakitnya.
Malti menemui Moora dan Moora menegurnya karena keteledorannya membuat Bindusara hilang. Helena pun berbisik pada ibunya bertanya siapa kira2 yang berada dibalik semua ini. Apama bahkan juga ingin tau siapa orang tersebut tapi Apama merasa senang karena saat ini orang tersebut sudah cukup membantunya dengan menculik Bindusara. Moora bertanya sekali lagi pada Malti tentang keberadaan Bindusara.
Chanakya muncul sambil menggendong Bindusara dan mengatakan kalau Bindusara aman. Moora begitu bahagia dan langsung menggendongnya. Moora bertanya siapa yang sudah membawanya. Chanakya mengatakan kalau Bindusara sebenarnya bersamanya dan Malti yang membantunya untuk merencanakan keamanan bagi Bindusara. Chanakya menambahkan bahwa semua drama penculikan itu hanya pura2 karena Bindusara sudah di tempatkan di tempat yang aman sebelum dia diserang. Pandugarthi menatap Chanakya dengan penuh kemarahan. Moora pun bertanya siapa yang ingin menyerang cucunya. Chanakya memberi penjelasan kalau mereka adalah keluarga kerajaan dan pasti mempunyai musuh yang tak akan ada hentinya dan kali ini musuh mereka adalah seseorang yang berada didalam istana dan Chanakya berjanji akan segera menemukan siapa orang tersebut lalu Chanakya beranjak pergi. Pandugarthi berpikir betapa cerdas nya Chanakya.
Chandra Nandini tiba di tepian sungai. Chandra berbicara pada Nandini untuk tidak perlu memaksa masuk ke dalam sungai tapi Nandini berkata bahwa itu sudah menjadi aturan yang akan di ikutnya dan Dewa pasti akan melindunginya. Nandini meminta Chandra untuk tidak terlalu mencemaskannya. Dengan kaki terluka Nandini mulai melangkah masuk ke dalam sungai dengan perlahan2. Chandra berpikir betapa keras kepalanya Nandini dan Chandra merasa harus melakukan sesuatu agar Nandini tetap baik2 saja .
Chandra kemudian mengikat pinggangnya dengan ranting2 pohon dan mengikat ujung ranting yang lain ke tubuh Nandini dengan melemparnya pada Nandini yang sudah mulai masuk ke tengah sungai seraya mengatakan bahwa ini bukan jebakan. Nandini percaya dengan ucapan Chandra dan menyuruhnya memegang dengan erat.
Nandini kemudian memulai ritual dengan menenggelamkan diri untuk mengambil air dan memasukkannya dalam gucinya tapi kemudian Nandini tidak muncul2 lagi. Chandra panik dan menarik uluran rantingnya tapi ranting tersebut putus dan Chandra langsung menerjunkan diri ke dalam sungai.
Di kamar, Apama berbicara pada Helena bahwa mereka sudah mencoba berbagai upaya tapi seseorang selalu membantu Nandini. Tapi Apama yakin kali ini Dewa akan membantunya karena tidak akan ada seorangpun yang akan membantu Nandini di dalam hutan dan Nandini tidak akan pernah kembali lagi ke istana dan tidak akan pernah lagi masuk ke dalam kehidupan Chandra. Beberapa prajurit masuk ke kamarnya dan Helena menegur mereka karena masuk ke kamar tanpa ijin terlebih dahulu. Kepala prajurit menjelaskan kalau Chanakya menyuruh untuk memeriksa setiap kamar dan Helena kembali mengingatkan mereka kalau ini adalah kamar ibunya. Apama menenangkan Helena dan menyuruh Helena membiarkan para prajurit itu menjalankan tugasnya. Para prajurit itu pun mulai memeriksa. Sinopsis Chandra Nandini Episode 52 Part 1
Pandugarthi tengah bermain2 dengan mainan2nya. Para prajurit masuk dan mulai memeriksa. Pandugarthi pura2 panik dan mengatakan untuk tidak menyentuh mainan2nya atau mereka akan di laporkannya pada Chandra Nandini . Madhav muncul menenangkannya dan berkata kalau prajurit2 itu hanya mengikuti perintah Chanakya lalu Madhav beranjak pergi. Pandugarthi berpikir kalau dirinya harus mengontrol amarahnya.
Chaya berbicara pada Malayketu saat para prajurit memeriksa kamar mereka. Chaya berkata bahwa mereka masih belum bisa mempercayainya (Malayketu). Malayketu menenangkan Chaya dan berkata kalau Chanakya pasti mempunyai alasan tersendiri untuk melakukan pemeriksaan dan semua itu demi Bindusara. Chaya menyahuti betapa baiknya dia (Malayketu).
Chandra menyelam dan melihat kaki Nandini terjepit bebatuan. Chandra membebaskannya dan menggendongnya naik ke permukaan. Chandra mendudukkan Nandini dan mencoba membebat luka panahnya. Nandini mengatakan pada Chandra bahwa mereka harus tiba di istana sebelum matahari tenggelam lalu Chandra memapahnya berdiri dan membantunya berjalan.
Seorang pelayan memberi kabar pada Moora bahwa Chandra Nandini sudah kembali dari pooja Kalash dan Nandini berhasil membawa air suci. Moora terlihat emosi. Apama yang tengah bersamanya berkata pada Moora kalau dia harus melakukan aarti pada Nandini meski sebenarnya dia ingin Helena yang melakukan pooja nya tapi Chandra menginginkan Nandini yang melakukannya. Moora pun beranjak pergi dengan emosi. Apama lalu berbicara pada Helena bahwa mereka sudah gagal tapi tidak kali ini. Apama menambahkan bahwa Nandini dan Moora akan segera terbakar lalu Chandra akan ikut terbakar dalam api tersebut. Helena pun tersenyum mendengar ucapan ibunya.
Pendeta berbicara pada Chandra Nandini. Chandra Nandini lalu maju dan melakukan ritual untuk Dewa Siwa. Helena emosi saat melihat Chandra memegang tangan Nandini.
Helena pun mengomel pada ibunya karena Chandra kembali dekat dengan Nandini. Apama pun membalas supaya Helena melihat hasil dari permainannya nanti. Setelah selesai dengan ritualnya pendeta meminta Moora melakukan aarti. Moora teringat ucapan Nandini yang menyuruh Chaya keluar dari istana. Pendeta kembali berbicara bahwa pooja tidak akan lengkap tampa aarti dan Moora hanya terdiam. Chandra meminta ibunya melakukan ritualnya. Moora pun kemudian membasuh kaki Nandini sebagai bagian ritual. Moora melakukannya sembari melamun dan teringat saat suaminya di lenyapkan. Moora melakukan aarti dan Nandini berterimakasih karena sudah mempercayainya dan kepercayaannya itulah yang membuatnya kuat untuk menyelesaikan poojanya. Nandini berharap Moora senang dengan poojanya. Moora membalas ucapan Nandini, “aku telah memilih Helena tapi kau melangkah masuk..kau bisa menyelesaikan pooja ini hanya karena Chandra melindungimu atau kau tidak akan pernah mampu melakukannya”.
Nandini berjalan tertatih2 ke kamar lalu menarik tirai pemisah ranjangnya dan Nandini kembali teringat ucapan Moora tadi. Chandra masuk ke dalam kamar sambil mengatakan kalau dirinya sangat lelah dan mengantuk, Chandra juga menambahkan agar tidak mengharapkannya untuk menjaga Bindusara. Chandra berjalan ke ayunan Bindusara dan tidak melihatnya. Chandra menanyakannya pada Nandini. Nandini menjawab kalau Bindusara akan tidur bersama Ibu suri. Chandra bergumam bahwa ini kesempatan bagus, Nandini bertanya apa yang diucapkannya. Chandra lalu duduk disebelah Nandini dan mengajak Nandini memanfaatkan waktu yang ada untuk berduaan. Nandini pura2 menguap dan mengatakan kalau dirinya sangat lelah dan mengantuk.
Pandugarthi tiba2 masuk dan berbicara pada Nandini agar membacakan cerita untuknya lalu Pandugarthi duduk diantara Chandra Nandini dan kembali mengobrol dengan Chandra Nandini menceritakan apa yang terjadi di istana hari ini tentang peristiwa Bindusara. Chandra Nandini pun terkejut mendengar cerita Pandugarthi. Nandini lalu bergegas keluar kamar untuk melihat Bindusara. Chandra juga berpikir akan menjaga Bindusara. Pandugarthi merasa senang dan berpikir bahwa segera dirinya akan menghabisi Chandra dan Bindusara dan setelah itu Magadha akan menjadi miliknya.
Pagi harinya Moora berjalan di koridor. Pandugarthi melihatnya dan teringat bagaimana Chandra menghabisi kakak2 dan ayahnya. Pandugarthi lalu melempar mainannya pada Moora. Moora berhasil mengelak. Pandugarthi lalu bertepuk tangan dan Moora mengatakan bahwa perbuatannya itu tidak baik karena bisa melukai seseorang. Pandugarthi menjawab kalau dirinya ingin menghabisinya dan Pandugarthi mengingatkan Moora kalau dulu ayahnya sudah menghabisi suaminya dan menggantung kepalanya di istana. Moora emosi mendengarnya dan memperingatkan Pandugarthi untuk jaga sikap dan menghentikan kegilaannya. Pandugarthi membalas menghina Moora dengan mengatakan kalau dia dan suaminya yang gila. Moora meneriakinya dan menamparnya. Tepat saat itu Nandini muncul dan melihat. Pandugarthi melihat Nandini dan menangis. Nandini menghampiri Pandugarthi dan menenangkannya lalu bertanya pada Moora mengapa menampar Pandugarthi. Moora menjawab kalau Pandugarthi sudah mempertanyakan prinsipnya dan mempermainkan kematian suaminya. Nandini mengatakan kalau Pandugarthi tidak dalam keadaan sadar mengatakan itu dan Nandini meminta maaf pada Moora atas sikap kakaknya. Moora mengatakan bahwa dirinya seorang ibu suri dan tidak bisa mentolerir segala sesuatu yang melawan suaminya, Moora menambahkan bahwa tidak aman membiarkan Pandugarthi sendirian dan jika Nandini mengkhawatirkan kakaknya maka Pandugarthi harus dikurung disebuah kamar, Pandugarthi menolak di kurung. Nandini memohon agar Moora tidak melakukan hal tersebut pada kakaknya. Chandra muncul dan Pandugarthi melapor padanya kalau Moora menamparnya dan Pandugarthi meminta Chandra menghukum Moora. Chandra membawa Pandugarthi mendekat pada Moora dan bertanya mengapa melakukan hal tersebut pada Pandugarthi. Moora menjawab, “ya..aku melakukannya dan aku tidak menyesalinya..”. Chandra menyela dan Moora menjawab, “ jika ada seseorang yang berkelakuan tidak baik maka dia harus melalui semua ini..dan bagaimana kau bisa melupakan airmata ibumu..kenangan lama itu bahkan masih menusuk diriku dan sangat sulit untuk melalui semua ini”. Kemudian Moora beranjak pergi.
Di kamar Nandini menangis. Chandra menenangkan Nandini dan berkata kalau kemarahan ibunya tidak akan lama. Nandini menjawab kalau dirinya merasa marah karena Pandugarthi berbicara buruk tentang Moora. Nandini mengajak Chandra mengirim Pandugarthi ke tempat lain tapi Chandra berkata kalau Pandugarthi memerlukan kasih sayangnya dan Chandra berjanji akan menjaga Pandugarthi.
Helena berjalan di koridor bersama pelayannya yang membawa minuman. Helena lalu berbicara pada pelayannya bahwa minuman itu untuk Raja dan Helena menyuruhnya membawa masuk minuman itu ketika dipanggil nanti. Lalu Helena beranjak membuka pintu kamar Chandra.
Helena melihat Chandra yang tengah menenangkan Nandini. Helena terkejut mendengar ucapan Chandra kalau Chandra akan bertarung melawan siapa saja yang berani menyakiti Pandugarthi. Helena berpikir bahwa ini berarti Chandra Nandini akan bersatu kembali lalu Helena beranjak pergi untuk memberi tau ibunya. Sinopsis
Chandra mendudukkan Nandini dan kembali menenangkannya serta memintanya berhenti menangis karena ketika melihatnya menangis jantung serasa berhenti berdetak dan terdapat perasaan yang aneh. Nandini bertanya apa yang terjadi. Chandra berkata tidak bisa menjelaskannya. Chandra pun meminjamkan selendang yang dipakainya untuk dipakai Nandini menghapus airmatanya. Pelayan datang mengatakan kalau Chanakya menunggunya di aula. Chandra beranjak pergi seraya berkata akan datang lagi tapi Nandini menghentikannya dan bertanya apa yang terjadi dengan perasaannya tadi. Chandra berkata akan memberitahunya malam nanti.
Helena berbicara pada ibunya mengenai janji Chandra pada Nandini mengenai Pandugarthi. Apama tertawa dan berkata bahwa itu berita gembira karena kesalahpahaman Chandra dan Moora akan semakin melebar karena Nandini. Apama menambahkan kalau Chanakya ingin menghabisi Pandugarthi dan Moora juga membenci Pandugarthi tapi Chandra ingin menyelamatkannya. Jika Chandra mengingkari sumpah Chanakya maka istana akan kacau balau dan menjadi dua kubu pertarungan dan semua itu gara2 Nandini.
Chandra mendengar laporan dari menterinya mengenai pemasok makanan di Magadha. Chanakya menyuruh sang mentri membawa mereka besok ke istana lalu para mentri itu beranjak pergi. Chandra hendak beranjak pergi tapi Chanakya menghentikannya dan bertanya tentang ketidakhadirannya tadi. Chandra menjawab kalau perselisihan antara Moora dan Nandini semakin melebar dari hari kehati. Chanakya menyuruh Chandra untuk tidak terlalu ikut campur masalah para wanita karena mereka akan menemukan jalan keluarnya sendiri. Chanakya lalu mengatakan kalau mereka memiliki masalah besar yakni tentang seseorang yang ada didalam istana yang ingin selalu menyerang Bindusara. Chandra mengatakan kalau Pandugarthi juga memberitahunya tentang hilangnya ramuannya karena dicuri. Chanakya terkejut dan berkata bahwa dirinya tidak menceritakan pada siapapun tentang hilangnya ramuan tersebut dan Chanakya curiga Pandugarthi yang mencurinya. Chandra ganti terkejut dan mengatakan bahwa itu tidak mungkin. Chanakya mengatakan agar dia mencari tahu dan menemukan ramuan itu tapi Chanakya juga memintanya untuk berhati2.
Chaya dan Moora tengah mengobrol sambil menjaga Bindusara. Nandini datang dan hendak menggendong Bindusara tapi Moora menghentikannya dan mengatakan sesuatu. Chaya juga mendukung ucapan ibunya. Nandini menjawabnya dan hendak pergi tapi Moora menghentikannya dan mengatakan sesuatu. Nandini pun memohon padanya.
Pandugarthi mendatangi Nandini dan mengatakan sesuatu. Moora menghentikannya dan mengatakan sesuatu lalu mengusir mereka. Nandini dan Pandugarthi beranjak pergi.
Apama bertemu dengan Malayketu di ruang rahasia dan mereka membahas janji Chandra untuk melindungi Pandugarthi. Apama meminta Malayketu memanfaatkan semua ini untuk menciptakan perselisihan antara Chanakya dan Chandra. Malayketu pun berkata akan segera melaksanakan pekerjaannya.
Nandini mengayun2 ayunan kosong Bindusara dengan sedih. Chandra masuk dan berbisik2 berbicara. Nandini bertanya mengapa dia harus berbisik2 dan mengatakan kalau Bindusara sedang bersama Moora. Chandra memeriksa ayunan yang kosong dan bertanya pada Nandini apakah dia tidak bisa tidur tanpa Bindusara. Nandini berkata bisa mengatasinya. Chandra hendak mengambil Bindusara tapi Nandini mencegahnya dan mengatakan agar membiarkan Bindusara bersama Moora karena Moora adalah neneknya dan memerlukan kasih sayangnya juga.
Pandugarthi yang tengah bermain2 dengan mainannya berpikir kalau kini dirinya tidak mempunyai senjata di dalam mainannya karena Chanakya tapi masih ada senjata terakhir dalam mainannya yang akan dipergunakannya. Chandra Nandini menatapnya. Chandra teringat ucapan Chanakya agar memeriksa Pandugarthi lalu Chandra berjalan menghampiri Pandugarthi dan mengambil mainannya kemudian memintanya bercerita kembali tentang sepanjang terjadi kemarin. Pandugarthi pun berpikir dan mengatakan kalau Chanakya yang menceritakan padanya. Chandra bertanya apa Chanakya yang memberitahunya. Pandugarthi menjawab kalau dirinya melihat sendiri seorang lelaki mencuri ramuan dari kamar Chanakya lalu Pandugarthi berkata tidak ingin mainannya lagi dan berlari pergi.
Nandini memanggil2 Pandugarthi dan meminta mainan Pandugarthi pada Chandra lalu bergegas mengejar. Chandra memikirkan sesuatu.
Pandugarthi berjalan di koridor dan tiba2 dari arah belakang ada yang ingin menusuknya tapi tangan itu terhenti karena mendengar suara Nandini yang berhasil mengejar Pandugarthi. Nandini memberikan mainan Pandugarthi dan berkata akan membacakan cerita untuknya tapi Pandugarthi menolak karena ingin bermain. Orang yang hendak menusuk Pandugarthi bersembunyi. Nandini meminta Pandugarthi tidur tepat waktu kemudian beranjak pergi dan sosok itu pun menghampiri Pandugarthi lalu menusuknya dari arah belakang. Pandugarthi menyeringai kesakitan tapi sempat melihat penyerangnya yang tidak lain adalah Malayketu. Pelayan muncul dari arah belakang dan berteriak memanggil prajurit, Malayketu pun melarikan diri.
Pelayan masuk ke kamar Chandra dan memberitahu tentang serangan pada Pandugarthi.
Nandini menemani Pandugarthi. Chandra bertanya pada Chanakya siapa yang selalu melakukan semua ini pada keluarganya. Malayketu terlihat panik. Chanakya menatap Malayketu dan berkata kalau pelakunya dipastikan berasal dari dalam istana atau seseorang yang berpura2 memihak Magadha tapi sebenarnya tengah membantu musuh Magadha. Moora bertanya siapa orang tersebut dan apa keuntungannya dengan kematian Pandugarthi. Chanakya juga berpikir hal yang sama dan Chandra berkata kalau mereka harus segera membuat perubahan di aula .
Di kamarnya, Chandra berpikir harus menemukan siapa dalang dibalik semua serangan terhadap keluarganya. Nandini muncul dan Chandra bertanya keadaan Pandugarthi. Nandini berbicara sambil menangis kalau Pandugarthi sudah tidur karena meminum obat pereda rasa sakit. Chandra pun kemudian memeluk Nandini seraya berkata akan selalu bersamanya. Nandini melepaskan diri dan meminta pada Chandra untuk mengirim Pandugarthi jauh dari Magadha agar dia bisa terhindar dari rasa sakit. Chandra berkata tidak bisa melakukannya tapi bisa melakukan sesuatu yang bisa membuatnya lega.
Malayketu mendatangi kamar Apama. Apama terkejut dan menegurnya karena berani menemuinya tanpa diminta. Malayketu berkata ingin merayakan kesuksesan mereka dan menunjukkan botol minumannya. Malayketu mengingatkan Apama kalau dirinya berhasil melakukan pekerjaan besarnya. Apama menjawab bahwa Chandra sangat cerdas dan dengan bantuan otak Chanakya mereka bisa menemukan pelakunya. Apama berharap Malayketu tidak meninggalkan petunjuk saat melakukan pekerjaannya dan jika hal itu terjadi maka dia tidak akan dilepaskan. Malyketu teringat saat Pandugarthi mengenalinya sebagai penyerangnya dan Malayketu pun beranjak pergi.
Di aula, Chandra mengatakan bahwa dirinya mempunyai janji untuk Pandugarthi kalau tidak ada seorangpun yang akan menyakiti dan menyerangnya. Chanakya menyahuti kalau sebelum Pandugarthi sembuh tidak akan ada yang bisa menyakitinya. Chandra menghampiri Chanakya dan mengatakan bahwa maksud ucapannya adalah meskipun Pandugarthi sembuh dirinya tetap tidak akan membiarkan orang lain menyakiti Pandugarthi. Chanakya membalas dengan mengatakan pada Chandra betapa baik hatinya dia hingga dia melupakan guru dan sumpahnya. Chandra berkata kalau dirinya sudah berjanji pada Nandini untuk melindungi Pandugarthi dan seorang raja tidak pernah mengingkari janjinya. Mereka pun berdebat. Chandra berkata pada Chanakya untuk menghabisinya dulu sebelum menghabisi Pandugarthi. Moora menegur Chandra dan mengingatkan kalau lelaki yang dibelanya adalah putra dari lelaki yang pernah menjebaknya dan menghabisi suaminya . Chandra menjawab kalau Pandugarthi tidak terlibat dengan semua itu. Moora membalasnya dia melakukan semua ini karena Nandini. Chandra mengatakan Nandini tidak ada hubungannya dengan semua itu . Chanakya pun mengatakan bahwa dia (Chandra) akan tetap pada janjinya melindungi Pandugarthi dan dirinya tetap pada sumpahnya untuk menghabisi Pandugarthi. Chanakya memanggil muridnya (Kartikey) dan mengajaknya pergi seraya berkata kalau dirinya mengundurkan diri dari jabatannya. Chanakya juga menambahkan kalau di istana ini sumpah guru tidak dihargai tapi janji pada istri lebih dari segalanya.
Chandra berkata akan mengeluarkan panah tersebut karena takut itu panah beracun. Nandini menolak untuk berhenti karena jika Chandra mencabut panahnya maka kakinya akan berdarah dan dirinya tidak akan bisa berjalan menyelesaikan pooja nya. Nandini berkata bahwa dirinya bisa menahan rasa sakitnya.
Malti menemui Moora dan Moora menegurnya karena keteledorannya membuat Bindusara hilang. Helena pun berbisik pada ibunya bertanya siapa kira2 yang berada dibalik semua ini. Apama bahkan juga ingin tau siapa orang tersebut tapi Apama merasa senang karena saat ini orang tersebut sudah cukup membantunya dengan menculik Bindusara. Moora bertanya sekali lagi pada Malti tentang keberadaan Bindusara.
Chanakya muncul sambil menggendong Bindusara dan mengatakan kalau Bindusara aman. Moora begitu bahagia dan langsung menggendongnya. Moora bertanya siapa yang sudah membawanya. Chanakya mengatakan kalau Bindusara sebenarnya bersamanya dan Malti yang membantunya untuk merencanakan keamanan bagi Bindusara. Chanakya menambahkan bahwa semua drama penculikan itu hanya pura2 karena Bindusara sudah di tempatkan di tempat yang aman sebelum dia diserang. Pandugarthi menatap Chanakya dengan penuh kemarahan. Moora pun bertanya siapa yang ingin menyerang cucunya. Chanakya memberi penjelasan kalau mereka adalah keluarga kerajaan dan pasti mempunyai musuh yang tak akan ada hentinya dan kali ini musuh mereka adalah seseorang yang berada didalam istana dan Chanakya berjanji akan segera menemukan siapa orang tersebut lalu Chanakya beranjak pergi. Pandugarthi berpikir betapa cerdas nya Chanakya.
Chandra Nandini tiba di tepian sungai. Chandra berbicara pada Nandini untuk tidak perlu memaksa masuk ke dalam sungai tapi Nandini berkata bahwa itu sudah menjadi aturan yang akan di ikutnya dan Dewa pasti akan melindunginya. Nandini meminta Chandra untuk tidak terlalu mencemaskannya. Dengan kaki terluka Nandini mulai melangkah masuk ke dalam sungai dengan perlahan2. Chandra berpikir betapa keras kepalanya Nandini dan Chandra merasa harus melakukan sesuatu agar Nandini tetap baik2 saja .
Chandra kemudian mengikat pinggangnya dengan ranting2 pohon dan mengikat ujung ranting yang lain ke tubuh Nandini dengan melemparnya pada Nandini yang sudah mulai masuk ke tengah sungai seraya mengatakan bahwa ini bukan jebakan. Nandini percaya dengan ucapan Chandra dan menyuruhnya memegang dengan erat.
Nandini kemudian memulai ritual dengan menenggelamkan diri untuk mengambil air dan memasukkannya dalam gucinya tapi kemudian Nandini tidak muncul2 lagi. Chandra panik dan menarik uluran rantingnya tapi ranting tersebut putus dan Chandra langsung menerjunkan diri ke dalam sungai.
Di kamar, Apama berbicara pada Helena bahwa mereka sudah mencoba berbagai upaya tapi seseorang selalu membantu Nandini. Tapi Apama yakin kali ini Dewa akan membantunya karena tidak akan ada seorangpun yang akan membantu Nandini di dalam hutan dan Nandini tidak akan pernah kembali lagi ke istana dan tidak akan pernah lagi masuk ke dalam kehidupan Chandra. Beberapa prajurit masuk ke kamarnya dan Helena menegur mereka karena masuk ke kamar tanpa ijin terlebih dahulu. Kepala prajurit menjelaskan kalau Chanakya menyuruh untuk memeriksa setiap kamar dan Helena kembali mengingatkan mereka kalau ini adalah kamar ibunya. Apama menenangkan Helena dan menyuruh Helena membiarkan para prajurit itu menjalankan tugasnya. Para prajurit itu pun mulai memeriksa. Sinopsis Chandra Nandini Episode 52 Part 1
Pandugarthi tengah bermain2 dengan mainan2nya. Para prajurit masuk dan mulai memeriksa. Pandugarthi pura2 panik dan mengatakan untuk tidak menyentuh mainan2nya atau mereka akan di laporkannya pada Chandra Nandini . Madhav muncul menenangkannya dan berkata kalau prajurit2 itu hanya mengikuti perintah Chanakya lalu Madhav beranjak pergi. Pandugarthi berpikir kalau dirinya harus mengontrol amarahnya.
Chaya berbicara pada Malayketu saat para prajurit memeriksa kamar mereka. Chaya berkata bahwa mereka masih belum bisa mempercayainya (Malayketu). Malayketu menenangkan Chaya dan berkata kalau Chanakya pasti mempunyai alasan tersendiri untuk melakukan pemeriksaan dan semua itu demi Bindusara. Chaya menyahuti betapa baiknya dia (Malayketu).
Chandra menyelam dan melihat kaki Nandini terjepit bebatuan. Chandra membebaskannya dan menggendongnya naik ke permukaan. Chandra mendudukkan Nandini dan mencoba membebat luka panahnya. Nandini mengatakan pada Chandra bahwa mereka harus tiba di istana sebelum matahari tenggelam lalu Chandra memapahnya berdiri dan membantunya berjalan.
Seorang pelayan memberi kabar pada Moora bahwa Chandra Nandini sudah kembali dari pooja Kalash dan Nandini berhasil membawa air suci. Moora terlihat emosi. Apama yang tengah bersamanya berkata pada Moora kalau dia harus melakukan aarti pada Nandini meski sebenarnya dia ingin Helena yang melakukan pooja nya tapi Chandra menginginkan Nandini yang melakukannya. Moora pun beranjak pergi dengan emosi. Apama lalu berbicara pada Helena bahwa mereka sudah gagal tapi tidak kali ini. Apama menambahkan bahwa Nandini dan Moora akan segera terbakar lalu Chandra akan ikut terbakar dalam api tersebut. Helena pun tersenyum mendengar ucapan ibunya.
Pendeta berbicara pada Chandra Nandini. Chandra Nandini lalu maju dan melakukan ritual untuk Dewa Siwa. Helena emosi saat melihat Chandra memegang tangan Nandini.
Helena pun mengomel pada ibunya karena Chandra kembali dekat dengan Nandini. Apama pun membalas supaya Helena melihat hasil dari permainannya nanti. Setelah selesai dengan ritualnya pendeta meminta Moora melakukan aarti. Moora teringat ucapan Nandini yang menyuruh Chaya keluar dari istana. Pendeta kembali berbicara bahwa pooja tidak akan lengkap tampa aarti dan Moora hanya terdiam. Chandra meminta ibunya melakukan ritualnya. Moora pun kemudian membasuh kaki Nandini sebagai bagian ritual. Moora melakukannya sembari melamun dan teringat saat suaminya di lenyapkan. Moora melakukan aarti dan Nandini berterimakasih karena sudah mempercayainya dan kepercayaannya itulah yang membuatnya kuat untuk menyelesaikan poojanya. Nandini berharap Moora senang dengan poojanya. Moora membalas ucapan Nandini, “aku telah memilih Helena tapi kau melangkah masuk..kau bisa menyelesaikan pooja ini hanya karena Chandra melindungimu atau kau tidak akan pernah mampu melakukannya”.
Nandini berjalan tertatih2 ke kamar lalu menarik tirai pemisah ranjangnya dan Nandini kembali teringat ucapan Moora tadi. Chandra masuk ke dalam kamar sambil mengatakan kalau dirinya sangat lelah dan mengantuk, Chandra juga menambahkan agar tidak mengharapkannya untuk menjaga Bindusara. Chandra berjalan ke ayunan Bindusara dan tidak melihatnya. Chandra menanyakannya pada Nandini. Nandini menjawab kalau Bindusara akan tidur bersama Ibu suri. Chandra bergumam bahwa ini kesempatan bagus, Nandini bertanya apa yang diucapkannya. Chandra lalu duduk disebelah Nandini dan mengajak Nandini memanfaatkan waktu yang ada untuk berduaan. Nandini pura2 menguap dan mengatakan kalau dirinya sangat lelah dan mengantuk.
Pandugarthi tiba2 masuk dan berbicara pada Nandini agar membacakan cerita untuknya lalu Pandugarthi duduk diantara Chandra Nandini dan kembali mengobrol dengan Chandra Nandini menceritakan apa yang terjadi di istana hari ini tentang peristiwa Bindusara. Chandra Nandini pun terkejut mendengar cerita Pandugarthi. Nandini lalu bergegas keluar kamar untuk melihat Bindusara. Chandra juga berpikir akan menjaga Bindusara. Pandugarthi merasa senang dan berpikir bahwa segera dirinya akan menghabisi Chandra dan Bindusara dan setelah itu Magadha akan menjadi miliknya.
Pagi harinya Moora berjalan di koridor. Pandugarthi melihatnya dan teringat bagaimana Chandra menghabisi kakak2 dan ayahnya. Pandugarthi lalu melempar mainannya pada Moora. Moora berhasil mengelak. Pandugarthi lalu bertepuk tangan dan Moora mengatakan bahwa perbuatannya itu tidak baik karena bisa melukai seseorang. Pandugarthi menjawab kalau dirinya ingin menghabisinya dan Pandugarthi mengingatkan Moora kalau dulu ayahnya sudah menghabisi suaminya dan menggantung kepalanya di istana. Moora emosi mendengarnya dan memperingatkan Pandugarthi untuk jaga sikap dan menghentikan kegilaannya. Pandugarthi membalas menghina Moora dengan mengatakan kalau dia dan suaminya yang gila. Moora meneriakinya dan menamparnya. Tepat saat itu Nandini muncul dan melihat. Pandugarthi melihat Nandini dan menangis. Nandini menghampiri Pandugarthi dan menenangkannya lalu bertanya pada Moora mengapa menampar Pandugarthi. Moora menjawab kalau Pandugarthi sudah mempertanyakan prinsipnya dan mempermainkan kematian suaminya. Nandini mengatakan kalau Pandugarthi tidak dalam keadaan sadar mengatakan itu dan Nandini meminta maaf pada Moora atas sikap kakaknya. Moora mengatakan bahwa dirinya seorang ibu suri dan tidak bisa mentolerir segala sesuatu yang melawan suaminya, Moora menambahkan bahwa tidak aman membiarkan Pandugarthi sendirian dan jika Nandini mengkhawatirkan kakaknya maka Pandugarthi harus dikurung disebuah kamar, Pandugarthi menolak di kurung. Nandini memohon agar Moora tidak melakukan hal tersebut pada kakaknya. Chandra muncul dan Pandugarthi melapor padanya kalau Moora menamparnya dan Pandugarthi meminta Chandra menghukum Moora. Chandra membawa Pandugarthi mendekat pada Moora dan bertanya mengapa melakukan hal tersebut pada Pandugarthi. Moora menjawab, “ya..aku melakukannya dan aku tidak menyesalinya..”. Chandra menyela dan Moora menjawab, “ jika ada seseorang yang berkelakuan tidak baik maka dia harus melalui semua ini..dan bagaimana kau bisa melupakan airmata ibumu..kenangan lama itu bahkan masih menusuk diriku dan sangat sulit untuk melalui semua ini”. Kemudian Moora beranjak pergi.
Di kamar Nandini menangis. Chandra menenangkan Nandini dan berkata kalau kemarahan ibunya tidak akan lama. Nandini menjawab kalau dirinya merasa marah karena Pandugarthi berbicara buruk tentang Moora. Nandini mengajak Chandra mengirim Pandugarthi ke tempat lain tapi Chandra berkata kalau Pandugarthi memerlukan kasih sayangnya dan Chandra berjanji akan menjaga Pandugarthi.
Helena berjalan di koridor bersama pelayannya yang membawa minuman. Helena lalu berbicara pada pelayannya bahwa minuman itu untuk Raja dan Helena menyuruhnya membawa masuk minuman itu ketika dipanggil nanti. Lalu Helena beranjak membuka pintu kamar Chandra.
Helena melihat Chandra yang tengah menenangkan Nandini. Helena terkejut mendengar ucapan Chandra kalau Chandra akan bertarung melawan siapa saja yang berani menyakiti Pandugarthi. Helena berpikir bahwa ini berarti Chandra Nandini akan bersatu kembali lalu Helena beranjak pergi untuk memberi tau ibunya. Sinopsis
Chandra mendudukkan Nandini dan kembali menenangkannya serta memintanya berhenti menangis karena ketika melihatnya menangis jantung serasa berhenti berdetak dan terdapat perasaan yang aneh. Nandini bertanya apa yang terjadi. Chandra berkata tidak bisa menjelaskannya. Chandra pun meminjamkan selendang yang dipakainya untuk dipakai Nandini menghapus airmatanya. Pelayan datang mengatakan kalau Chanakya menunggunya di aula. Chandra beranjak pergi seraya berkata akan datang lagi tapi Nandini menghentikannya dan bertanya apa yang terjadi dengan perasaannya tadi. Chandra berkata akan memberitahunya malam nanti.
Helena berbicara pada ibunya mengenai janji Chandra pada Nandini mengenai Pandugarthi. Apama tertawa dan berkata bahwa itu berita gembira karena kesalahpahaman Chandra dan Moora akan semakin melebar karena Nandini. Apama menambahkan kalau Chanakya ingin menghabisi Pandugarthi dan Moora juga membenci Pandugarthi tapi Chandra ingin menyelamatkannya. Jika Chandra mengingkari sumpah Chanakya maka istana akan kacau balau dan menjadi dua kubu pertarungan dan semua itu gara2 Nandini.
Chandra mendengar laporan dari menterinya mengenai pemasok makanan di Magadha. Chanakya menyuruh sang mentri membawa mereka besok ke istana lalu para mentri itu beranjak pergi. Chandra hendak beranjak pergi tapi Chanakya menghentikannya dan bertanya tentang ketidakhadirannya tadi. Chandra menjawab kalau perselisihan antara Moora dan Nandini semakin melebar dari hari kehati. Chanakya menyuruh Chandra untuk tidak terlalu ikut campur masalah para wanita karena mereka akan menemukan jalan keluarnya sendiri. Chanakya lalu mengatakan kalau mereka memiliki masalah besar yakni tentang seseorang yang ada didalam istana yang ingin selalu menyerang Bindusara. Chandra mengatakan kalau Pandugarthi juga memberitahunya tentang hilangnya ramuannya karena dicuri. Chanakya terkejut dan berkata bahwa dirinya tidak menceritakan pada siapapun tentang hilangnya ramuan tersebut dan Chanakya curiga Pandugarthi yang mencurinya. Chandra ganti terkejut dan mengatakan bahwa itu tidak mungkin. Chanakya mengatakan agar dia mencari tahu dan menemukan ramuan itu tapi Chanakya juga memintanya untuk berhati2.
Chaya dan Moora tengah mengobrol sambil menjaga Bindusara. Nandini datang dan hendak menggendong Bindusara tapi Moora menghentikannya dan mengatakan sesuatu. Chaya juga mendukung ucapan ibunya. Nandini menjawabnya dan hendak pergi tapi Moora menghentikannya dan mengatakan sesuatu. Nandini pun memohon padanya.
Pandugarthi mendatangi Nandini dan mengatakan sesuatu. Moora menghentikannya dan mengatakan sesuatu lalu mengusir mereka. Nandini dan Pandugarthi beranjak pergi.
Apama bertemu dengan Malayketu di ruang rahasia dan mereka membahas janji Chandra untuk melindungi Pandugarthi. Apama meminta Malayketu memanfaatkan semua ini untuk menciptakan perselisihan antara Chanakya dan Chandra. Malayketu pun berkata akan segera melaksanakan pekerjaannya.
Nandini mengayun2 ayunan kosong Bindusara dengan sedih. Chandra masuk dan berbisik2 berbicara. Nandini bertanya mengapa dia harus berbisik2 dan mengatakan kalau Bindusara sedang bersama Moora. Chandra memeriksa ayunan yang kosong dan bertanya pada Nandini apakah dia tidak bisa tidur tanpa Bindusara. Nandini berkata bisa mengatasinya. Chandra hendak mengambil Bindusara tapi Nandini mencegahnya dan mengatakan agar membiarkan Bindusara bersama Moora karena Moora adalah neneknya dan memerlukan kasih sayangnya juga.
Pandugarthi yang tengah bermain2 dengan mainannya berpikir kalau kini dirinya tidak mempunyai senjata di dalam mainannya karena Chanakya tapi masih ada senjata terakhir dalam mainannya yang akan dipergunakannya. Chandra Nandini menatapnya. Chandra teringat ucapan Chanakya agar memeriksa Pandugarthi lalu Chandra berjalan menghampiri Pandugarthi dan mengambil mainannya kemudian memintanya bercerita kembali tentang sepanjang terjadi kemarin. Pandugarthi pun berpikir dan mengatakan kalau Chanakya yang menceritakan padanya. Chandra bertanya apa Chanakya yang memberitahunya. Pandugarthi menjawab kalau dirinya melihat sendiri seorang lelaki mencuri ramuan dari kamar Chanakya lalu Pandugarthi berkata tidak ingin mainannya lagi dan berlari pergi.
Nandini memanggil2 Pandugarthi dan meminta mainan Pandugarthi pada Chandra lalu bergegas mengejar. Chandra memikirkan sesuatu.
Pandugarthi berjalan di koridor dan tiba2 dari arah belakang ada yang ingin menusuknya tapi tangan itu terhenti karena mendengar suara Nandini yang berhasil mengejar Pandugarthi. Nandini memberikan mainan Pandugarthi dan berkata akan membacakan cerita untuknya tapi Pandugarthi menolak karena ingin bermain. Orang yang hendak menusuk Pandugarthi bersembunyi. Nandini meminta Pandugarthi tidur tepat waktu kemudian beranjak pergi dan sosok itu pun menghampiri Pandugarthi lalu menusuknya dari arah belakang. Pandugarthi menyeringai kesakitan tapi sempat melihat penyerangnya yang tidak lain adalah Malayketu. Pelayan muncul dari arah belakang dan berteriak memanggil prajurit, Malayketu pun melarikan diri.
Pelayan masuk ke kamar Chandra dan memberitahu tentang serangan pada Pandugarthi.
Nandini menemani Pandugarthi. Chandra bertanya pada Chanakya siapa yang selalu melakukan semua ini pada keluarganya. Malayketu terlihat panik. Chanakya menatap Malayketu dan berkata kalau pelakunya dipastikan berasal dari dalam istana atau seseorang yang berpura2 memihak Magadha tapi sebenarnya tengah membantu musuh Magadha. Moora bertanya siapa orang tersebut dan apa keuntungannya dengan kematian Pandugarthi. Chanakya juga berpikir hal yang sama dan Chandra berkata kalau mereka harus segera membuat perubahan di aula .
Di kamarnya, Chandra berpikir harus menemukan siapa dalang dibalik semua serangan terhadap keluarganya. Nandini muncul dan Chandra bertanya keadaan Pandugarthi. Nandini berbicara sambil menangis kalau Pandugarthi sudah tidur karena meminum obat pereda rasa sakit. Chandra pun kemudian memeluk Nandini seraya berkata akan selalu bersamanya. Nandini melepaskan diri dan meminta pada Chandra untuk mengirim Pandugarthi jauh dari Magadha agar dia bisa terhindar dari rasa sakit. Chandra berkata tidak bisa melakukannya tapi bisa melakukan sesuatu yang bisa membuatnya lega.
Malayketu mendatangi kamar Apama. Apama terkejut dan menegurnya karena berani menemuinya tanpa diminta. Malayketu berkata ingin merayakan kesuksesan mereka dan menunjukkan botol minumannya. Malayketu mengingatkan Apama kalau dirinya berhasil melakukan pekerjaan besarnya. Apama menjawab bahwa Chandra sangat cerdas dan dengan bantuan otak Chanakya mereka bisa menemukan pelakunya. Apama berharap Malayketu tidak meninggalkan petunjuk saat melakukan pekerjaannya dan jika hal itu terjadi maka dia tidak akan dilepaskan. Malyketu teringat saat Pandugarthi mengenalinya sebagai penyerangnya dan Malayketu pun beranjak pergi.
Di aula, Chandra mengatakan bahwa dirinya mempunyai janji untuk Pandugarthi kalau tidak ada seorangpun yang akan menyakiti dan menyerangnya. Chanakya menyahuti kalau sebelum Pandugarthi sembuh tidak akan ada yang bisa menyakitinya. Chandra menghampiri Chanakya dan mengatakan bahwa maksud ucapannya adalah meskipun Pandugarthi sembuh dirinya tetap tidak akan membiarkan orang lain menyakiti Pandugarthi. Chanakya membalas dengan mengatakan pada Chandra betapa baik hatinya dia hingga dia melupakan guru dan sumpahnya. Chandra berkata kalau dirinya sudah berjanji pada Nandini untuk melindungi Pandugarthi dan seorang raja tidak pernah mengingkari janjinya. Mereka pun berdebat. Chandra berkata pada Chanakya untuk menghabisinya dulu sebelum menghabisi Pandugarthi. Moora menegur Chandra dan mengingatkan kalau lelaki yang dibelanya adalah putra dari lelaki yang pernah menjebaknya dan menghabisi suaminya . Chandra menjawab kalau Pandugarthi tidak terlibat dengan semua itu. Moora membalasnya dia melakukan semua ini karena Nandini. Chandra mengatakan Nandini tidak ada hubungannya dengan semua itu . Chanakya pun mengatakan bahwa dia (Chandra) akan tetap pada janjinya melindungi Pandugarthi dan dirinya tetap pada sumpahnya untuk menghabisi Pandugarthi. Chanakya memanggil muridnya (Kartikey) dan mengajaknya pergi seraya berkata kalau dirinya mengundurkan diri dari jabatannya. Chanakya juga menambahkan kalau di istana ini sumpah guru tidak dihargai tapi janji pada istri lebih dari segalanya.