Sinopsis Chandra Nandini Hari Ini 11-12 Februari 2018 Episode 40-41 Lengkap

Sinopsis Chandra Nandini Hari Ini 11-12 Februari 2018 Episode 40-41 Lengkap - (Sinopsis Episode sebelumnya). Di aula, Chandra berbicara dengan mentri2nya bahwa keamanan istanan harus diperketat termasuk pemeriksaan makanan yang akan dihidangkan pada anggota keluarga kerajaan. Megasthenes punmenjadi cemas.

Sinopsis Chandra Nandini Hari Ini 11-12 Februari 2018 Episode 40-41 Lengkap

Lalu para prajurit sibuk memeriksa makanan2 yang akan diantar, pelayan yang membawa mangkuk makanan Nandini pun bersembunyi dibelakang pilar dan diam2 berhasil membawa makanan itu ke kamar Nandini. Pelayan itu mengatakan pada Nandini bahwa makanan yang dibawanya dibuat oleh koki kerajaan sebagai prasad (persembahan) untuk anggota keluarga kerajaan dan Nandini hendak mencobanya tapi mentri  datang menghentikannya dan berkata pada pelayan untuk mencobanya lebih dulu sesuai perintah raja.

Megasthenes mendatangi Apama dan Helena, dia lalu memberitau bahwa Chandra memperketat keamanan termasuk pemeriksaan makanan. Helena panik dan berbicara pada ibunya bahwa rencananya adalah rencana bodoh. Apama pun menenangkannya dan berharap pelayannya tidak tertangkap. Tiba2 pelayan suruhannya masuk dengan lemas dan terjatuh, Apama bertanya padanya, sang pelayan pun bercerita (mentri menyuruh pelayan Apama mencicipi prasad untuk Nandini dan setelah itu baru Nandini memakannya setelah dirasa aman dan pelayan Apama langsung berlari keluar), Apama berbicara pada pelayannya bahwa dia memang harus menunjukkan kesetiaannya lalu menyuruh Helena mengambil ramuan penawar racunnya, Helena mengambilkannya dan meminumkannya pada pelayannya. Lalu Apama berpikir bahwa dengan Chandra memperketat keamanan itu berarti Chandra sudah mencurigainya.

Nandini tengah bercanda dengan Bindusara. Saat berdiri hendak mengganti baju Bindusara tiba2 Nandini merasa pusing dan berjalan dengan terhuyung2, saat akan terjatuh Chandra berhasil memeganginya dan mendudukkannya,Nandini memberikan Bindusara pada Chandra yang langsung meletakkan Bindusara di ayunan, Chandra lalu bertanya pada Nandini. Nandini mengatakan bahwa semuanya terasa gelap dimatanya tadi dan Chandra membantunya berbaring. Chandra hendak beranjak pergi memanggi tabib tapi Nandini menghentikannya dan mengatakan dia tidak perlu memanggil tabib dan hanya cukup menemaninya saja. Kemudian Nandini tertidur dengan menggenggam tangan Chandra, pelayan datang membawakan surat untuk Chandra. Chandra lalu membaca surat yang ternyata dari Chanakya yang memintanya untuk menemuinya secepatnya.

Chandra menemui Chanakya di tebing. Chanakya berbicara bahwa rencana mereka berhsil dan sekarang Malayketu tidak lagi mendukung Padmananda. Chanakya mengingatkan Chandrauntuk tidak meluoakan janjinya menghabisi Padmananda dan Pandugarthi. Chandra terdiam teringat ucapan Nandini tentang Pandugarthi. Chanakyamelihat Chandra yang terdiam dan bertanya apa dia sudah melupakan janjinya. Chandra menjawab bahwa dirinya akan memenuhi janjinya tersebut.

Apama diam2 menemui wanita suruhannya yang membawakan racun. Wanita itu mengatakan bahwa dia (Apama) hanya memberikan 1 porsi racun pada Nandini tapi dia membutuhkan 2 porsi racun lagi untuk menghabisi Nandini. Chaya diam2 mengintai mereka dan mendengar percakapan Apama, Chaya terkejut dan bergegas pergi.

Chandra tengah mengayun2 ayunan Bindusara dan teringat ucapan Chanakya. Chaya datang menemuinya dan dengan gugup menceritakan kalau Apama membuat rencana bersama orangnya untuk Nandini. Chandra bertanya rencana apa yang dibuat Apama. Nandini tiba2 datang dan Chaya langsung menutupi wajahnya sementara Chandra mengganti topik pembicaraan dan berpura2 menganggap Chaya adalah pelayan. Chaya beranjak pergi. Nandini lalu berbicara dengan Chandra.

Bindusara terbangun dan Nandini menggendongnya, Nandini lalu terbatuk dan menutupnya dengan kain, Nandini meletakkan kain tersebut (ternyata terdapat noda darah di kain bekas batuknya tadi) lalu Nandini meletakan Bindusara diayunan dan beranjak pergi. Chandra pun berpikir akan pergi menemui Chaya.

Chaya kembali ke kamar dan terkejut melihat Apama disana (kilas balik saat Apama mengikuti sosok misterius yang memata2inya dan berhasil mengetahui sosok itu adalah Chaya karena saat Chaya terjatuh membuat penutup wajahnya terbuka, Apama pun memikirkan sesuatu), Apama berpura2 bahagia melihat Chaya telah kembali sehat, Chandra datang dan Apama memberitau Chandra mengenai Chaya yang telah pulih. Chandra pura2 terkejut dan memeluk Chaya merasa ikut senang dengan kesehatannya. Apama berkata akan memberitau yang lain lalu beranjak pergi.

Chandra menutup pintu kamar Chaya dan dengan geram mengatakan bahwa Apama kelihatannya sudah mengetahui rencana mereka. Chaya bertanya apa yang harus dilakukan sekarang. Chandra lalu bertanya kembali pada Chaya mengenai rencana Apama untuk Nandini. Chaya pun mengatakan kalau Apama sudah memberikan sekali racun pada Nandini dan dia akan memberikan racun lagi untuk menghabisi Nandini. Chandrapun terkejut sekaligus emosi mendengarnya.

Chandra membawa tabib ke kamar Nandini dan menyuruhnya memeriksa Nandini, Nandini menolak dan bertanya mengapa dirinya harus diperiksa. Chandra memberi alasan kalau dia harus bebas dari segala macam penyakit untuk menjaga Bindusara. Nandinipun bersedia di periksa. Setelah itu tabib menemui Chandra diluar dan memberitau bahwa yang dicemaskannya memang benar kalau di dalam tubuh Nandini terdapat racun . Chandra pun terkejut mendnegarnya. Chandra lalu berbicara pada tabib untuk tidak mengatakan hal tersebut pada siapapun bahkan terhadap Nandini. Sang tabib mengiyakan.

Chandra menemui Nandini , Nandini mengatakan sesuatu dan mengambil alih menggendong Bindusara. Nandini mulai terbatuk2 lagi. Chandra memanggil tabib dan menyuruhnya memberi ramuan. Tabib membawakannya dan Nandini meminumnya. Nandini melihat Chandra meneteskan airmata dan bertanya. Chandra pun beralasan dan menggendong Bindusara seraya berkata bahwa hari ini dirinyalah yang akan membacakan dongeng lalu Chandra membaringkan Nandini dan menyelimutinya. Chandra pun menjaga Nandini hingga terlelap.

Helena tengah tertidur dan Apama mendatanginya, Helena terbangun dan terkejut. Apama lalu berkata bahwa Chandra sudah mengetahui rahasia mereka. Heena menjadi panik dan cemas akan diusir dari istana tapi Apama menjelaskan kalau Chandra hanya tau dirinyalah dalang dibalik kematian Dhurdhara tapi tidak tau kalau dia (Helena) mendukungnya. Apama juga mengatakan bahwa Chaya hanya berpura2 koma untuk mengumpulkan bukti melawannya. Helena meminta Apama menghentikan semuanya tapi Apama pantang mundur dan sambil menunjukkan botol racunnya berkata kalau dirinya tidak akan meninggalkan jejak lagi lalu Nandini pasti akan mati.

Pagi harinya, Dadima berbicara pada Chaya merasa gembira melihatnya pulih, Apama juga berkomentar bahwa haya harusmelihat Bindusara. Lalu Apama berpura2 merasakan sakit di lututnya dan duduk disamping Nandini, Rajmata lalu mengambil Bindusara dari gendongan Nandini untuk diberikan pada Chaya dan saat itulah Apama menusukkan jarum pada Nandini. Nandini pun menjerit kecil (kilas balik saat Apama diam2 menyangkutkan jarum diselendang Moora), Nandini pun mengusap2 lukanya. Apama tersenyum licik dan berpikir bahwa Nandini akan segera lenyap.

Di kamarnya, Nandini merasa pusing lalu terjatuh dan batuk darah, Nandini bertanya2 apa yang terjadi dengan dirinya kemudian meminta tolong. Chandra masuk ke kamarnya dan menjadi panik lalu berteriak memanggil tabib.

Prajurit memeriksa kamar Helena, Helena bertanya lalu menegur prajurit yang melarangnya keluar kamar. Prajurit mengatakan agar dia bekerja sama untuk memperlancar pemeriksaan. Prajurit juga memeriksa kamar Apama tapi tidak menemukan apa yang dicari. Helena sendiri kembali memaki prajurit di kamarnya, Apama muncul dan menenangkan Helena. Setelah para prajurit pergi Apama berbicara dengan Helena agar tidak terlalu berlebihan dalam bersikap karena tidak akan ada seorangpun yang akan mencurigai mereka.

Para prajurit juga memeriksa kamar Moora dan menemukan jarum beracun di selendang Moora. Mereka juga menemukan botol racun  di kamar Moora, Moora terkejut dan menyangkal bahwa itu miliknya.

Chandra memeriksa jarum dan botol racun tersebut, mentri mengatakan sesuatu. Chandra pun berpikir bahwa kali ini Apama mencoba untuk melimpahkan kesalahan pada ibunya setelah sebelumnya dia mengkambinghitamkan Nandini untuk kasus Dhurdhara. Lalu Chandra mengambil lukisan wanita aneh dan menyuruh mentri2nya menemukan wanita tersebut.

Chandra tengah menemani tabib yang sedang mengobati Nandini. Chandra pun teringat semua kenangannya bersama Nandini dan berpikir kalau dirinya tidak bisa menyelamatkan Dhurdhara tapi kali ini tidak akan membiarkan hal ini terulang pada Nandini. Moora muncul dan menanyakan keadaan Nandini. Chandra sambil berurai airmata menjawab bahwa kondisi Nandini  memburuk. Moora bersumpah bahwa bukan dirinya yang meracuni Nandini karena meski dirinya dan Nandini tidak dalam hubungan baik tapi Nandini sudah seperti putrinya sendiri. Chandra menyahut, “bahkan Nandini pernah memohon mengatakan kalau dia bukan pembunuh Dhurdhara bu..tapi kita menyalahkannya dan aku tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama..aku tau bukan ibu yang meracuninya”. Moora terkejut dan bertanya siapa yang melenyapkan Dhurdhara kalau bukan Nandini. Chandra hanya mengatakan bahwa saat ini yang terpenting hanyalah Nandini.

Prajurit Magadha berkeliling sembari memberi pengumuman agar rakyat menemukan wanita dalam lukisan yang dibawanya dan ada hadiah bagi siapa yang menemukannya. Wanita itu yang kebetulan tengah berada dipasar muncul dan terkejut melihat lukisan dirinya lalu dia menutupi wajahnya dengan panik, dia melarikan diri dan terjatuh. Salah satu wanita mengenalinya dan berteriak pada orang2. Prajurit2 Magadha pun menangkapnya.

Tabib masih berusaha menyelamatkan Nandini, Dadima menangisinya dan meminta tabib melakukan sesuatu. Tabib mengatakan kalau racun yang menyerang Nandini sangat berbahaya. Apama pura2 berkomentar bertanya2 siapa dalang dibalik penyerangan Nandini, begitu juga dengan Helena yang berpura2 mengatakan mencemaskan Bindusara. Chandra menatap Apama dengan tajam. Nandini lalu terbatuk, Chandra mendekatinya dan dalam kondisi buruk Nandini berpesan pada Chandra agar merawat Bindusara. Lalu Nandini kembali mengalami batuk berdarah. Chandra pun berteriak pada tabib agar melakukan sesuatu. Lalu Chandra kembali mengajak Nandini bicara bahwa dirinya akan bertarung melawan apapun. Apama berbisik pada Helena kalau kematian akan segera menghampiri Nandini karena tidak ada yang bisa menyelamatkannya.

Chanakya mendatangi Magadha dan berbicara pada prajurit agar menyampaikan pada Raja Chandra mengenai kedatangannya.

Chandra menemui Chanakya dan bertanya mengapa dia memanggilnya. Chandra mengatakan bahwa dirinya membutuhkan bantuannya. Chandra mengatakan kalau Nandini tengah berada dalam keadaan hidup dan mati dan dirinya tidak ingin kehilangan Nandini. Chanakya mengingatkan Chandra bahwa Nandinilah yang telah melenyapkan Dhurdhara. Chandra menjawab bahwa bukan Nandini yang telah melenyapkan Dhurdhara tapi Apama yang melakukannya dan kondisi Nandini saat ini sama persis dengan kondisi Dhurdhara dulu. Chandra menangis dan memohon pada Chanakya agar menyelamatkan Nandini karena dirinya sangat mencintai Nandini. Chanakya membentak Chandra tapi Chandra tetap memohon karena dirinya tidak bisa hidup tanpa Nandini. Chanakya pun memberi solusi bahwa hanya Vishkanya yang bisa menyelamatkan Nandini.

Chandra menemui Vishkanya di penjara, Vishkanya bertanya mau apa dia menemuinya. Chandra menyuruh prajurit keluar. Lalu Chandra berbicara pada Vishkanya kalau dirinya memerlukan bantuannya, “aku tau kalau kau ingin melenyapkanku tapi aku membutuhkan bantuanmu karena Nandini diracuni dan dia sedang dalam bahaya..dia bisa selamat dengan racunmu dan kalau kau mau membantuku maka aku akan membebaskanmu dan kau juga bisa melenyapkanku kalau kau mau..mintalah apa saja tapi tolong selamatkan Nandiniku karena aku sangat mencintainya..aku tidak memintanya padamu tapi aku memohon padamu..tolong selamatkan Nandiniku..” Sementara Nandini sendiri tengah berjuang melawan maut dan tabib berkata hanya keajaiban yang bisa membantu Nandini untuk saat ini. Vishkanya sendiri terharu dengan perasaan cinta Chandra untuk Nandini.  Chandra pun meminta jawaban Vishkanya untuk permintaannya.

Vishkanya lalu berkata pada Chandra, “kami terkenal akan kecantikan kami dan tidak ada seorangpun yang bisa menghindarinya..tapi kau..kau tidak pernah terbujuk dalam kecantikan kami..dan sekarang aku tau alasannya..pertama karena kau seorang pencinta dan kau seorang raja..Nandini sangat beruntung mempunyaimu sebagai seorang suami dan untuk cinta itu aku akan membantu Nandini”, Chandra tersenyum dan merasa lega mendengarnya. Chandra berterimakasih lalu mengajaknya pergi.

Chandra mendatangi kamar Nandini, tabib mengatakan bahwa dirinya sudah berusaha keras tapi seperti inilah kondisi Nandini di saat2 terakhir. Chandra mengatakan agar meninggalkannya berdua saja dengan Nandini, semua orang pun beranjak keluar dari kamar Nandini. Chandra lalu membuka peti dan mengeluarkan Vishkanya dari jalan rahasia di sana.

Vishkanya memeriksa Nandini yang sekarat lalu dia memasukkan  racunnya ke dalam wadah dan memberikannya pada Chandra lalu Chandra meminumkannya pada Nandini, Nandini kemudian muntah darah dan menghembuskan nafasnya. Chandra dan Vishkanya terkejut bukan main melihatnya.

Dadima dan anggota keluarga kerajaan yang lain menanti dengan cemas, Chandra muncul dengan  wajah datar tanpa ekspresi. Dadima menghampirinya dan menanyakan keadaan Nandini. Chandra hanya diam saja. Dadima pun membentaknya sambilmenangis. Chandra lalu berkata bahwa Nandini sudah tiada. Semuanya pun terkejut mendengarya. Chandra mengatakan agar mereka menyiapkan ritual terakhir untuk Nandini. Apama dan Helena pura2 bersedih. Moora menghampiri Chandra dan menyuruhnya menangis agar bisa melegakan rasa sakitnya tapi Chandra hanya diam saja.

Chandra menghampiri Chaya yang menggendong Bindusara, Chandra menggendong Bindusara lalu jatuh terduduk dan berteriak dengan lantang dalam rasa sakitnya. Chandra berbicara sambil menatap tajam pada Apama, “Dhurdhara dan Nandini sudah dihabisi dengan cara yang sama..dan sekarang aku tidak akan melepaskan pembunuhnya karena mereka harus dihukum hingga tak ada seorangpun yang akan melupakannya..anakku sudah kehilangan ibunya lagi..aku tidak akan melepaskan mereka!!”, Apama dan Helena pun terlihat ketakutan.

Dikamarnya Apama berbicara pada Helena sambil meneteskan airmata. Helena berkata bahwaini saatnya berpesta tapi mengapa dia menangis. Apama tersenyum dan menghapus airmatanya seraya berkata bahwa mereka harus melakukannya (menangis) didepan Chandra, Apama menambahkan bahwa Chandra tidak punya bukti untuk melawannya dan Apama menyuruh Helena menemui Chandra untuk membantu Bindusara. Helena menjawab kalau dirinya sangat membenci putra Dhurdhara tersebut. Apama menasihatinya bahwa jika dia inginkan Chandra dan gelar ratunya maka dia harus menangani Bindusara. Apama berkata agar dia melakukan pekerjaannya karena mereka baru memenangkan setengah dari permainan. Helena pun beranjak pergi

Helena mendatangi Chandra yang tengah memangku Bindsara di kamarnya. Helena berbicara pada Chandra bahwa dirinya ingin merawat Bindusara seperti yang dilakukan Nandini dan Helena berkata akan memindahkan barang2nya kekamarnya agar tetap bisa menjaga Bindusara. Chandra menolak dan berkata kalau dirinya tidak akan membagi Bindusara karena dirinya akan menjadi ibu sekaligus ayah untuk Bindusara. Helena setuju dan memintanya untuk memanggilnya jika dia butuh bantuannya kemudian Helena beranjak pergi. Chandra bermain dengan Bindusara lalu Chandra menyelimuti dirinya dan Bindusara kemudian beranjak keluar kamar.

Chandra mendatangi ruang rahasia dengan diam2 dan meletakkan Bindusara di sebelah Nandini yang tengah berbaring. Bindusara pun memainkan rambut Nandini , Nandini terbangun dan dengan lemah bertanya pada Chandra dimanakah dirinya dan apa yang telah terjadi. Chandra menjawab agar dia beristirahat saja karena dia baru saja di racuni. Nandini bertanya siapa yang sudah meracuninya.

Vishkanya kemudian muncul dan Nandini panik lalu memeluk Bindusara dan mengatakan pada Chandra bahwa pasti Vishkanya yang meracuninya dan Nandini menyuruh Chandra menangkap Vishkanya karena dia akan meracuni Bindusara juga. Chandra menenangkannya dan berkata bahwa Vishkanya yang telah menyelamatkannya dengan menggunakan racun dalam tubuhnya untuk melawan racun yang bersarang ditubuhnya (Nandini), (saat Nandini menghembuskan napasnya, Chandra menangisinya dan terus berbicara pada Nandini dan berusaha membangunkannya. Nandini kemudian terbatuk dan Vishkanya mengatakan bahwa mereka masih mempunyai harapan. Chandra menyuruhnya melakukan upaya sebisa mungkin. Bersama dengan Chandra, Vishkanya membawa Nandini ke kolam, Vishkanya melarang Chandra ikut masuk ke dalam kolam karena bisa membahyakannya, lalu Vishkanya mengeluarkan racunnya dan mencampurkannya dengan air kolam. Kemudian Vishkanya berusaha sebisa mungkin menggosok tangan dan kaki Nandini, beberapa saat kemudian air kolam berwarna hijau dan Vishkanya memberi tau Chandra kalau Nandini sudah keluar dari bahaya tapi dia akan sangat lemah dan butuh istirahat. Lalu keduanya membaringkan Nandini ke ranjang dan menyelimutinya. Chandra pun berterimakasih pada Vishkanya dan memintanya menjaga rahasia kalau Nandini masih hidup untuk menemukan siapa pembunuh Durdhara dan sekaligus orang yang berusaha menghabisi Nandini).

Nandini pun berterimakasih pada Vishkanya. Chandra lalu mengatakan pada Nandini bahwa dia kini sudah tiada bagi semua orang dan ingin dia membantunya mencari pembunuh Dhurdhara, Chandra juga menambahkan bahwa dirinya tidak ingin dia disakiti lagi kemudian Chandra mengulurkan tangannya pada Nandini dan bertanya apakah dia akan berada dipihaknya, Nandini menerima uluran tangan Chandra sembari mengatakan kalau dirinya bersedia dan Nandini bertanya siapa pembunuh Dhurdhara. Chandra lalu menyebut nama Apama, Nandini pun terkejut. Tabib muncul membawa ramuan dan mengatakan bahwa Nandini harus banyak beristirahat. Nandini bertanya pada Chandra bagaimana dia akan menangkap Apama. Chandra berkata kalau dirinya punya satu cara untuk menangkapnya. (Lihat Sinopsis Selanjutnya).
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+