Sinopsis Chandra Nandini Hari ini Sabtu, 27 Januari 2018 Lengkap: Nandini Hamil ?
Sinopsis Chandra Nandini Hari ini Sabtu, 27 Januari 2018 Lengkap: Nandini Hamil ? - Bagi kamu yng suka nonton Chandra Nandini, kali ini saya akan share tentang sinopsis chandra nandini hari ini 27 januari 2018, kelanjutan cerita chandra nandini hari ini, cerita chandra nandini malam ini, sinopsis chandra nandini episode hari ini, cerita chandra nandini hamil. Pada sinopsis chandra nandini hari ini 27 januari 2018 akan diceritakan bahwa nandini dikabarkan hamil. Benarkah nandini hamil ?. Yuk baca sinopsis chandra nandini selengkapnya berikut ini:
Nandini lalu bertanya apa yang disembunyikan Chandra di balik punggungnya, Chandra menunjukkan asam yang dibawanya. Nandini merasa senang dan langsung memakannya. Chandra pun beranjak pergi.
Dhurdhara melintas dan terkejut melihat Nandini memakan asam, Dhurdhara mengatakan dengan gembira bahwa Nandini sedang hamil.
Di ruangan Ratu, Dhurdhara mengatakan pada Moora bahwa Chandra senang dengan semua hadiah yang diterimanya, Dadima muncul dan semua memberi salam. Dadima lalu mengatakan bahwa dirinya sudah menyiapkan puding beras untuk semuanya lalu Dadima menyuruh pelayan membagikan puding beras pada semuanya.
Nandin menolak dan mengatakan pada Dadima bahwa dirinya tidak ingin makan apapun, Dadima menghampirinya dan memaksa menyuapinya. Pada suapan ke dua Nandini merasa mual dan berlari lalu memuntahkannya, Moora dan Dhurdhara mengkhawatirkannya. Dadima berteriak pada pelayan agar memanggil tabib tapi Nandini melarang dan mengatakan akan beristirahat saja. Moora pun menyuruh pelayan mengantar Nandini ke kamar.
Dhurdhara lalu bertanya pada Dadima dan Moora apakah mereka melihat apa yang dilihatnya. Moora menanyakan maksutnya. Dhurdhara bercerita kalau dirinya melihat Nandini memakan asam dan sekarang Nandini mual2. Moora lalu menyimpulkan bahwa Nandini tengah hamil. Dadima pun terkejut, Dhurdhara merasa senang mengetahui kehamilan Nandini dan berkata akan memberitau semua orang lalu Dhurdhara pun langsung menghilang. Dadima merasa senang dan berpelukan dengan Moora.
Chandra ke kamar Helena dan bertanya mengapa dia memanggilnya. Helena menghampirinya dan memegang tangannya agar Chandra memeluknya. Helena lalu berbisik pada Chandra bahwa dirinya sudah menunggu malam ini karena malam ini akan menjadi awal dari kehidupan rumah tangga mereka yang sebenarnya. Chandra merasa aneh ketika menyadari Helena adalah istrinya tapi tidak bisa menghindari Helena karena Helena mempunyai hak sebagai istri, lalu dengan ragu Chandra membalas pelukan Helena. Helena berpikir bahwa Chandra sudah terjebak dan ketika dirinya memiliki bayi dari Chandra maka Magadha akan menjadi miliknya.
Helena melepas pelukannya dan menarik Chandra ke ranjang lantas membelai wajahnya dan membuka pakaian Chandra. Setelah itu Helena membaringkan Chandra di ranjang dan Helena mulai mendekat hendak mencium Chandra tapi Chandra bangun dan berdiri dari tidurnya. Chandra memberi tanda dengan tangannya agar Helena tidak mendekat. Chandra meminta maaf dan mengatakan bahwa dirinya tidak bisa melakukan hal ini lalu beranjak pergi. Helena mengejarnya dan memeluknya lagi. Chandra sekali lagi meminta maaf. Helena berkata bahwa dia adalah suaminya. Chandra juga menyahut bahwa pernikahan mereka karena politik. Chandra melepas pelukan Helena dan Helena mengatakan bahwa drinya sangat mencintainya tapi Chandra berkata bahwa dirinya tidak mencintainya dan beranjak pergi. Helena bertanya apakah Nandini yang dicintainya. Chandra menghentikan langkahnya dan berkata seandainya saja bisa menjawab pertanyaannya lalu Chandra keluar kamar.
Chandra ke kamar dan melihat Nandini berbaring, Chandra menanyakan keadaannya. Nandi menjawab dirinya baik2 saja. Dadima masuk dan berkata bahwa Nandini tidak sedang dalam keadaan baik untuk waktu yang lama. Dadima lalu meminta Chandra menjaga Dhurdhara juga Nandini karena Nandini tengah hamil. Chandra Nandini pun terkejut dan saling membantah. Dadima mengatakan bisa melihat dari gejala saat Nandini memakan asam dan mual2. Dadima meminta Nandini beristirahat dan menjewer telinga Chandra menyuruhnya menjaga Nandini dengan baik lalu beranjak pergi.
Chandra lalu bertanya pada Nandini bagaimana dia bisa hamil, Nandini menyangkal kehamilannya dan berkata bahwa mereka semua salah paham. Chandra menyalahkannya karena memakan asam dengan begitu banyak. Nandini pun menyalahkan Chandra yang membawakan asam tersebut. Chandra menenangkan Nandini dan mengajak mencari jalan keluar.
Kamar Helena berantakan dan Helena terduduk dilantai dalam keadaan kacau balau. Dhurdhara masuk membawa nampan manisan dan mengatakan ada berita bagus tapi karena melihat kamar yang acak2an dan Helena yang duduk dilantai sambil menangis Dhurdhara pun berniat pergi. Helena menghentikannya dan bertanya berita apa yang dibawanya. Dhurdhara meletakkan manisan yang dibawanya di meja dan hendak lari tapi Helena kembali bertanya berita apa yang dibawanya. Dhurdhara berbicara dalam hati lalu mengatakan pada Helena tentang kehamilan Nandini.
Helena sangat terkejut mendengarnya. Dhurdhara lalu mengatakan bahwa bayinya akan memiiki adik. Helena melotot padanya lantas melempar nampan manisan dan mengusir Dhurdhara, Durdhara bergegas pergi.
Dadima dan Moora berbicara emncari nama untuk bayi karena mereka akan memiiki 2 bayi, Chandra muncul dan berniat memijat Dadima sambil mengobrol dengannya bahwa tanda2 dalam diri Nandini belum tentu tentang kehamilannya. Chandra menyarankan untuk memanggil tabib agar memeriksa Nandini. Moora menyetujui saran Chandra.
Tabib tengah memeriksa Nandini di kamarnya lalu bertanya pada Nandini. Tabib lalu meminta Nandini beristrahat dan beranjak keluar kamar. Nandin merasa lega dan berpikir bahwa kesalahpahaman yang terjadi akan selesai.
Sesampainya di luar pintu tabib memberitahu bahwa Nandini tidak sedang hamil, Dadima dan Moora kecewa mendengarnya lalu Dadima bertanya aakah Nandini mengetahui kalau sedang tidak hamil. Tabib menjawab dirnya tidak memberitau Nandini lalu tabib beranjak pergi. Dadima mengatakan kalau dirnya tidak bsa mengatakan berita ini pada Nandini dan meminta Moora yang memberitau Nandini. Moora juga ragu dan Chandra menyela bahwa dirinya lah yang akan memberitau Nandini. Chandra kemudian masuk ke dalam kamar sambil tersenyum, Dadima berbicara pada Moora agar mereka memberitau Dhurdhara dan keduanya beranjak pergi.
Chandra menemui Nandin dan Nandini berkata dirinya sangat gembira, Chandra meminta Nandini berbaring dan menyelimutinya tapi Nandini berontak dan berkata dirinya baik2 saja, Chandra mengatakan bahwa tabib mengatakan kalau dia hamil. Nandini terkejut dan bertanya2 bagaimana hal itu bisa terjadi. Chandra menjelaskan dan mengingatkan saat dia mabuk di Patalgram. Nandini pun menangis. Chandra tertegun dan mengatakan bahwa dirinya hanya bercanda. Nandini pun memarahinya. Chandra mengatakan bahwa dirinya tidak akan menyentuhnya tanpa seijinnya. Nandini pun tersenyum.
Helena berkeluh kesah pada ibunya dengan emosi bahwa dirinya sudah membantu Chandra tapi apa yang Chandra berikan padanya karena pada kenyataannya Nandini dan Dhurdhara yang mendapatkan cinta Chandra dan bayinya. Helena berkata bahwa semua yang dimiliki sudah pergi dan Helena ingin mengakhiri hidupnya, Helena mengambil pisau dan hendak mengiris pergelangan tangannya tapi Apama bergegas melempar pisau Helena dan memarahinya lalu memberi sara agar Heena menus surat pada ayahnya dan menceritakan rasa sakitnya agar sang ayah dan pasukannya bisa menyerang Chandra. Helena lalu mulai menulis surat dan memberikan segel kerajaan.
Chandra berbicara pada Chanakya dan menunjukan peta tentang wilayah2 yang harus mereka menangkan. Sementara itu Nandini menuju ruangan Chandra tapi prajurit menghentikannya, Nandini mengatakan ingin bertemu raja lalu prajurit masuk ke dalam. Chandra masih berdiskusi dengan Chanakya. Prajurit mengatakan kalau ratu Nandni ingin bertemu. Chandra hendak beranjak pergi tapi Chanakya menghentikannya dan berkata bahwa mereka masih perlu membahas rencana mereka. Chandra pun menyuruh prajurit mengatakan pada Nandini kalau dirinya akan menemuinya nanti.
Prajurit kembali dan menyampaikan pesan Chandra pada Nandini, Nandini pun beranjak pergi. Sementara di dalam Chanakya masih memberi penjelasan mengenai bahasan rencana mereka dan Chandra menatap Chanakya dengan perasaan yang gundah.
Nandini tengah mengobrol bersama Malti di teras. Nandini menanyakan perasaan Malti pada Madhav, Malti berkata akan memikirkan lamaran Madhav. Nandini menasihati bahwa pernikahan merupakan keputusan yang paling penting jadi dia perlu berhati2. Malti mengingatkan bahwa dia dulu menikahi Chandra karena benci tapi sekarang berbalik mencintainya. Nandini terdiam dan Malti beranjak pergi lalu Nandni pun termenung.
Dua orang lelaki terlihat memasuki pasar Magadha, mereka adalah Parvatak dan Malayketu yang menyamar. Malayketu bertanya pada ayahnya mengenai keberadaan mereka di pasar dan Parvatak menjawab bahwa dia nanti akan segera mengetahuinya, lalu Parvatak mengajak Malayketu membeli paan dari salah satu pedagang, Parvatak sengaja menjelekan2 Chandra. Pedagang itu murka dan tidak membuatkan pesanan Parvatak, Parvatak menanyakan alasannya dan pedagang itu menjelaskan kalau tidak mau menjual dagangannya pada orang yang menjelekan rajanya lalu mengusir mereka, Malayketu emosi dan hendak menghajarnya tapi Parvatak melarang dan mengajaknya pergi menaiki gerobak. Parvatak kembali membicarakan kejelekan Chandra saat akan menaiki gerobak dan penarik gerobak tadi juga emosi lalu meninggalkan mereka. Malayetu lalu bertanya pada ayahnya dan Parvatak menjelaskan bahwa rakyat Magadha sangat mencintai Chandra, dan Parvatak menyuruh Malayketu menciptakan kebencian di hati rakyat untuk Chandra.
Malti tengah membaca buku di kamar Nandini, Chandra masuk dan menanyakan keberadaan Nandini. Malti berbicara padanya bahwa Nandini tidak ada di kamar dan karena semalam tidak bisa menemuinya Nandini terus menangis sepanjang malam, saat Chandra hendak pergi dia terpeleset, Chandra hendak berpegangan pada Malti tapi selendangnya yang tertarik dan selendang itu terjatuh sementara Malti berhasil memegangi Chandra.
Malayketu melintas dan melihat posisi Chandra Malti dari kejauhan dan teringat saran ayahnya kemudian beranjak pergi sambil tersenyum. Chandra melepaskan diri dari Malti dengan gugup dan mengambikan selendangnya lau bergegas pergi.
Malti mendatangi Nandini yang tengah berada di ruangan mandi. Nandini menceritakan bagaimana Chandra tidak mau menemuinya, Malti lalu beranjak berganti baju dan menemani Nandini mandi, mereka tidak menyadari ada yang mengintai mereka dari teralis jendela. Nandini dan Malti terus mengobrol, Malti lalu melihat pengintai tadi dan mengatakannya pada Nandini. Malti mengambil selendang dan melihat ke jendela keluar ruangan. Nandini mengambil selendang dan bergegas mengikuti Malti.
Di luar Malti menemukan selendang dan menunjukkan pada Nandini, Nandini memegang selendang tersebut dan berbicara pada Malti bahwa hanya raja yang diijinkan masuk ke ruangan ini lalu Nandini berpamitan pada Malti hendak menemui Chandra untuk membahas tentang Madhav dan dia. Malti memegangi selendang tersebut dan berpikir.
Madhav menunggu dengan gelisah, Chandra kemudian muncul dan bertanya, Madhav bertanya apakah dia sudah berbicara dengan Nandini. Chandra pun menggoda Madhavdengan nberkata bahwa Nandini tidak menyetujui lamaranya. Nandini kemudian berdehem mengejutkan Chandra dan Madhav kemudian berkata ingin berbicara dengan Chandra. Chandra lalu menyuruh Madhav keluar. Madhav berbisik pada Chandra agar membicarakannyanlagi pada Nandini lalu Madhav memberi salam pada Nandini berulang2 dan beranjak pergi.
Chandra lalu berbicara pada Nandini mengenai hubungan Madhav dan Malti, Nandini mengatakan sesuatu memuji Madhav. Chandra pun mengingatkan Nandini bahwa yang dipujinya adalah adiknya. Nandini menuduh Chandra sedang cemburu tapi Chandra membantahnya. Nandini pun berkata menyetujui lamaran Madhav untuk Malti. Chandra pun tersenyum.
Chandra tengah berbicara pada Dadima dan Moora mengena siapa yang akan menjadi pendamping pengantin pihak mempelai wanita nanti. Nandin kemudian datang dan mengundang mereka semua untuk pernikahan Malti karena sedikit orang yang hadir dari pihak mempelai wanita. Mora menghentikan ucapan Nandini lalu menghampirinya dan mengatakan bahwa dirinya juga ingin mengundangnya dari pihak mempelai wanita. Nandini merasa senang dan Moora menyuruh Chandra mencari orang untuk pihak mempelai pria.
Apama gelisah mondar mandir di kamar menunggu Helena, Helena muncul dan bertanya balasan surat ayahnya. Apama menunjukkan surat dari Seleucus dan Helena membacanya yang menyatakan bahwa pasukan Yunani siap menyerbu Magadha dan dia akan mendapatan hak nya. Helena lalu berbicara dengan ibunya bahwa hal tersebut akan menghancurkan hubungannya dengan Chandra. Apama menjawab bahwa tidak akan menghasilkan apa2 dengan cinta dan ini saatnya berperang.
Chandra tengah berbicara dengan Chanakya dan mentri2nya, saat semua akan pergi Chandra menghentikan Chanakya dan meminanya untuk menjadi wail dari pihak mempelai pria. Chanakya menolak dan Chandra mencoba menjelaskan, Chanakya membalas ucapannya dan beranjak pergi.
Chandra menemui Dhurdhara diruangan ratu lalu berbicara padanya agar mau menjadi wakil pihak pengantin pria tapi Dhurdhara mengatakan dirinya sudah berada di pihak wanita. Dhurdhara melihat Helena dan memberitau Chandra agar mengajak Helena. Chandra lalu memanggil Helena dan menghampirnya. Chandra mengajaknya bergabung di pihak Madhav. Helena membalas tidak akan pernah menjadi bagian dari acara tersebut lalu beranjak pergi.
Chandra dan Madhav menunggu di sekitar mandap, Malti dibawa keluar oleh Nandini dan keluarganya. Moora lalu mengatakan bahwa pihak wanita akan menyerahkan hadiah dan menyerahkan hadiah pada Nandini. Nandini memberikan nampannya pada Chandra dan Chandra memegang tangan Nandini. Chanakya melihat mereka dan berpikir bahwa ini pertanda buruk lalu beranjak pergi. Chandra kemudian ganti memberikan hadiah pada Nandini.
Nandini kembali ke tempatnya lalu pendeta mengatakan sesuatu. Chandra mendudukkan Madhav di mandap, Nandini sendiri membawa Malti ke mandap, saat akan menaiki mandap, kaki Malayketu menyentuh kaki Malti, Malti menatap Chandra disebelahnya (karena posisi Chandra disebelah Malti saat akan menaiki tangga dan Malti mengira Chandra yang menyentuh kakinya, Malayketu sendiri berdiri disamping Chandra), Malti berikir mengapa Chandra melakukan hal ini lalu duduk di mandap. Dhurdhara dan Radhika mengmentarinya. Malayketu lalu membelai bahu Malti dan Malti masih mengira Chandra yang melakukannya karena Chandra ada dibelakangnya. Malti pun berpikir kalau Chandra mungkin tidak sengaja melakukannya.
Pendeta mengatakan akan memulai ritual tapi Avantika menyela dan mengatakan agar Madhav menemukan dulu pengantinnya diantara banyak orang. Radhika juga mengomentarinya.
Padmananda berada di atas tebing dan tengah berbicara pada Amatya mengenai rencananya menyerang Magadha, Amatya memintanya menunggu dan membuat pasukan dulu. Padmananda pun menyuruhnya membuat persiapan menuju Magadha.
Madhav harus memilih Malti diantara sekian banyak wanita yang memakai kerudung. Madhav mencari dan membuka salah satu kerudung wanita dan ternyata Malti yang duduk disana, semua orang bersorak sorai. Dadima mengatakan bahwa saat pernikahan Nandini tidak ada ritual ini, Moora lalu memanggil Chandra dan menyuruhnya melakukan ritual ini juga. Dadima mendukung Moora. Dhurdhara lau menyela dan menutup mata Chandra dengan tangannya, Nandini berkumpul bersama para wanita tadi dan menutupi diri dengan kerudung.
Dhurdhara membuka tangannya dan menyuruh Chandra memilih. Chandra lalu mulai memilih dan mencari2. Nandini berpikir bahwa Chandra pasti akan menemukannya. Chandra melihat gelang kaki dan cincin yang dipakai seseorang mirip dengan Nandini dan menghampirinya lalu memeluknya. Orang2 bersorak sorai karena Chandra salah orang. Nandini membuka kerudungnya dan cemberut menatap Chandra. Malti dan yang lain pura2 memarahi Chandra. Pendeta lalu mengatakan ritual akan dimulai kembali dan upacara pernikahan Madhav Malti di mulai kembali. Chandra menatap Nandini dari kejauhan dan tersenyum seraya berpikir sangat menyenangkan menggoda Nandini karena dia terlihat cantik saat marah.
Dhurdhara berjalan membawa baki air menuju pengantin tapi Dhurdhara terpeleset dan air itu menyiram pakaian Malti. Dhurdhara meminta maaf dan Malti beranjak pergi untuk bertukar baju. Malayketu pun tersenyum licik.
Nandin membawa baki manisan dan membagikannya pada tamu tapi saat melintas didepan Chandra, Nandini tidak memberikannya. Nandini lalu beranjak pergi dan Chandra mengikutinya.
Chandra mengejar Nandini dan bertaya mengapa dia terlihat marah. Nandini menanggapi dengan sewot dan bertanya mengapa dia tidak bisa mengenalinya seperti Madhav mengenal Malti. Chandra menjelaskan bahwa dirinya hanya bisa mengenalinya dari cincin dan gelang kaki. Nandini mencelanya sudah kalah didepan semua orang dan beranjak pergi tapi Chandra menariknya dalam pelukannya dan mengatakan sesuatu. Lalu Avantika memanggil Nandini dan Nandini beranjak pergi.
Malti masuk ke kamarnya yang gelap gulita, seseorang masuk melalui jendela dengan memakai penutup dan memeluk Malti, Malti pun berteriak dan berusaha melepaskan diri tapi lelaki itu terus mengejar Malti dan melemparnya ke atas ranjang. Lelaki itu menghampiri Malti dan Malti menendangnya, lalu Malti berlari mengambil obor dan melihat wajah penyusup tadi, Malti pun terkejut melihat dia adalah Chandra.
Demikianlah info sinopsis Chandra Nandini hari ini 27 Januari 2018 lengkap. Jangan lewatkan tonton terus serial Chandra Nandini hanya di ANTV setiap hari mulai Pkl 19.00 WIB.
Sinopsis Chandra Nandini Episode Hari ini Sabtu, 27 Januari 2018 Lengkap
Nandini mendengar pengumuman bahwa Chandra akan mendatangi kamarnya, Nandini merasa senang dan berkata, “akan ku tunjukkan bahwa aku tak peduli padanya..dia bahkan tidak berpikir untuk memberitaukanku tentang semuanya”. Chandra lalu menemui Nandini dan mengatakan ingin berbicara tentang cinta. Nandini berpikir apakah Chandra juga mencintainya lalu Chandra memegang tangan Nandini dan mengajaknya berbicara tentang cinta tapi kemudian Chandra berkata bahwa dirinya setuju untuk lamaran tersebut. Nandini mempertanyakan maksutnya. Chandra lalu membicarakan tentang Madhav yang mencintai Malti. Nandini berkata akan membicarakannya pada Malti.Nandini lalu bertanya apa yang disembunyikan Chandra di balik punggungnya, Chandra menunjukkan asam yang dibawanya. Nandini merasa senang dan langsung memakannya. Chandra pun beranjak pergi.
Dhurdhara melintas dan terkejut melihat Nandini memakan asam, Dhurdhara mengatakan dengan gembira bahwa Nandini sedang hamil.
Di ruangan Ratu, Dhurdhara mengatakan pada Moora bahwa Chandra senang dengan semua hadiah yang diterimanya, Dadima muncul dan semua memberi salam. Dadima lalu mengatakan bahwa dirinya sudah menyiapkan puding beras untuk semuanya lalu Dadima menyuruh pelayan membagikan puding beras pada semuanya.
Nandin menolak dan mengatakan pada Dadima bahwa dirinya tidak ingin makan apapun, Dadima menghampirinya dan memaksa menyuapinya. Pada suapan ke dua Nandini merasa mual dan berlari lalu memuntahkannya, Moora dan Dhurdhara mengkhawatirkannya. Dadima berteriak pada pelayan agar memanggil tabib tapi Nandini melarang dan mengatakan akan beristirahat saja. Moora pun menyuruh pelayan mengantar Nandini ke kamar.
Dhurdhara lalu bertanya pada Dadima dan Moora apakah mereka melihat apa yang dilihatnya. Moora menanyakan maksutnya. Dhurdhara bercerita kalau dirinya melihat Nandini memakan asam dan sekarang Nandini mual2. Moora lalu menyimpulkan bahwa Nandini tengah hamil. Dadima pun terkejut, Dhurdhara merasa senang mengetahui kehamilan Nandini dan berkata akan memberitau semua orang lalu Dhurdhara pun langsung menghilang. Dadima merasa senang dan berpelukan dengan Moora.
Chandra ke kamar Helena dan bertanya mengapa dia memanggilnya. Helena menghampirinya dan memegang tangannya agar Chandra memeluknya. Helena lalu berbisik pada Chandra bahwa dirinya sudah menunggu malam ini karena malam ini akan menjadi awal dari kehidupan rumah tangga mereka yang sebenarnya. Chandra merasa aneh ketika menyadari Helena adalah istrinya tapi tidak bisa menghindari Helena karena Helena mempunyai hak sebagai istri, lalu dengan ragu Chandra membalas pelukan Helena. Helena berpikir bahwa Chandra sudah terjebak dan ketika dirinya memiliki bayi dari Chandra maka Magadha akan menjadi miliknya.
Helena melepas pelukannya dan menarik Chandra ke ranjang lantas membelai wajahnya dan membuka pakaian Chandra. Setelah itu Helena membaringkan Chandra di ranjang dan Helena mulai mendekat hendak mencium Chandra tapi Chandra bangun dan berdiri dari tidurnya. Chandra memberi tanda dengan tangannya agar Helena tidak mendekat. Chandra meminta maaf dan mengatakan bahwa dirinya tidak bisa melakukan hal ini lalu beranjak pergi. Helena mengejarnya dan memeluknya lagi. Chandra sekali lagi meminta maaf. Helena berkata bahwa dia adalah suaminya. Chandra juga menyahut bahwa pernikahan mereka karena politik. Chandra melepas pelukan Helena dan Helena mengatakan bahwa drinya sangat mencintainya tapi Chandra berkata bahwa dirinya tidak mencintainya dan beranjak pergi. Helena bertanya apakah Nandini yang dicintainya. Chandra menghentikan langkahnya dan berkata seandainya saja bisa menjawab pertanyaannya lalu Chandra keluar kamar.
Chandra ke kamar dan melihat Nandini berbaring, Chandra menanyakan keadaannya. Nandi menjawab dirinya baik2 saja. Dadima masuk dan berkata bahwa Nandini tidak sedang dalam keadaan baik untuk waktu yang lama. Dadima lalu meminta Chandra menjaga Dhurdhara juga Nandini karena Nandini tengah hamil. Chandra Nandini pun terkejut dan saling membantah. Dadima mengatakan bisa melihat dari gejala saat Nandini memakan asam dan mual2. Dadima meminta Nandini beristirahat dan menjewer telinga Chandra menyuruhnya menjaga Nandini dengan baik lalu beranjak pergi.
Chandra lalu bertanya pada Nandini bagaimana dia bisa hamil, Nandini menyangkal kehamilannya dan berkata bahwa mereka semua salah paham. Chandra menyalahkannya karena memakan asam dengan begitu banyak. Nandini pun menyalahkan Chandra yang membawakan asam tersebut. Chandra menenangkan Nandini dan mengajak mencari jalan keluar.
Kamar Helena berantakan dan Helena terduduk dilantai dalam keadaan kacau balau. Dhurdhara masuk membawa nampan manisan dan mengatakan ada berita bagus tapi karena melihat kamar yang acak2an dan Helena yang duduk dilantai sambil menangis Dhurdhara pun berniat pergi. Helena menghentikannya dan bertanya berita apa yang dibawanya. Dhurdhara meletakkan manisan yang dibawanya di meja dan hendak lari tapi Helena kembali bertanya berita apa yang dibawanya. Dhurdhara berbicara dalam hati lalu mengatakan pada Helena tentang kehamilan Nandini.
Helena sangat terkejut mendengarnya. Dhurdhara lalu mengatakan bahwa bayinya akan memiiki adik. Helena melotot padanya lantas melempar nampan manisan dan mengusir Dhurdhara, Durdhara bergegas pergi.
Dadima dan Moora berbicara emncari nama untuk bayi karena mereka akan memiiki 2 bayi, Chandra muncul dan berniat memijat Dadima sambil mengobrol dengannya bahwa tanda2 dalam diri Nandini belum tentu tentang kehamilannya. Chandra menyarankan untuk memanggil tabib agar memeriksa Nandini. Moora menyetujui saran Chandra.
Tabib tengah memeriksa Nandini di kamarnya lalu bertanya pada Nandini. Tabib lalu meminta Nandini beristrahat dan beranjak keluar kamar. Nandin merasa lega dan berpikir bahwa kesalahpahaman yang terjadi akan selesai.
Sesampainya di luar pintu tabib memberitahu bahwa Nandini tidak sedang hamil, Dadima dan Moora kecewa mendengarnya lalu Dadima bertanya aakah Nandini mengetahui kalau sedang tidak hamil. Tabib menjawab dirnya tidak memberitau Nandini lalu tabib beranjak pergi. Dadima mengatakan kalau dirnya tidak bsa mengatakan berita ini pada Nandini dan meminta Moora yang memberitau Nandini. Moora juga ragu dan Chandra menyela bahwa dirinya lah yang akan memberitau Nandini. Chandra kemudian masuk ke dalam kamar sambil tersenyum, Dadima berbicara pada Moora agar mereka memberitau Dhurdhara dan keduanya beranjak pergi.
Chandra menemui Nandin dan Nandini berkata dirinya sangat gembira, Chandra meminta Nandini berbaring dan menyelimutinya tapi Nandini berontak dan berkata dirinya baik2 saja, Chandra mengatakan bahwa tabib mengatakan kalau dia hamil. Nandini terkejut dan bertanya2 bagaimana hal itu bisa terjadi. Chandra menjelaskan dan mengingatkan saat dia mabuk di Patalgram. Nandini pun menangis. Chandra tertegun dan mengatakan bahwa dirinya hanya bercanda. Nandini pun memarahinya. Chandra mengatakan bahwa dirinya tidak akan menyentuhnya tanpa seijinnya. Nandini pun tersenyum.
Helena berkeluh kesah pada ibunya dengan emosi bahwa dirinya sudah membantu Chandra tapi apa yang Chandra berikan padanya karena pada kenyataannya Nandini dan Dhurdhara yang mendapatkan cinta Chandra dan bayinya. Helena berkata bahwa semua yang dimiliki sudah pergi dan Helena ingin mengakhiri hidupnya, Helena mengambil pisau dan hendak mengiris pergelangan tangannya tapi Apama bergegas melempar pisau Helena dan memarahinya lalu memberi sara agar Heena menus surat pada ayahnya dan menceritakan rasa sakitnya agar sang ayah dan pasukannya bisa menyerang Chandra. Helena lalu mulai menulis surat dan memberikan segel kerajaan.
Chandra berbicara pada Chanakya dan menunjukan peta tentang wilayah2 yang harus mereka menangkan. Sementara itu Nandini menuju ruangan Chandra tapi prajurit menghentikannya, Nandini mengatakan ingin bertemu raja lalu prajurit masuk ke dalam. Chandra masih berdiskusi dengan Chanakya. Prajurit mengatakan kalau ratu Nandni ingin bertemu. Chandra hendak beranjak pergi tapi Chanakya menghentikannya dan berkata bahwa mereka masih perlu membahas rencana mereka. Chandra pun menyuruh prajurit mengatakan pada Nandini kalau dirinya akan menemuinya nanti.
Prajurit kembali dan menyampaikan pesan Chandra pada Nandini, Nandini pun beranjak pergi. Sementara di dalam Chanakya masih memberi penjelasan mengenai bahasan rencana mereka dan Chandra menatap Chanakya dengan perasaan yang gundah.
Nandini tengah mengobrol bersama Malti di teras. Nandini menanyakan perasaan Malti pada Madhav, Malti berkata akan memikirkan lamaran Madhav. Nandini menasihati bahwa pernikahan merupakan keputusan yang paling penting jadi dia perlu berhati2. Malti mengingatkan bahwa dia dulu menikahi Chandra karena benci tapi sekarang berbalik mencintainya. Nandini terdiam dan Malti beranjak pergi lalu Nandni pun termenung.
Dua orang lelaki terlihat memasuki pasar Magadha, mereka adalah Parvatak dan Malayketu yang menyamar. Malayketu bertanya pada ayahnya mengenai keberadaan mereka di pasar dan Parvatak menjawab bahwa dia nanti akan segera mengetahuinya, lalu Parvatak mengajak Malayketu membeli paan dari salah satu pedagang, Parvatak sengaja menjelekan2 Chandra. Pedagang itu murka dan tidak membuatkan pesanan Parvatak, Parvatak menanyakan alasannya dan pedagang itu menjelaskan kalau tidak mau menjual dagangannya pada orang yang menjelekan rajanya lalu mengusir mereka, Malayketu emosi dan hendak menghajarnya tapi Parvatak melarang dan mengajaknya pergi menaiki gerobak. Parvatak kembali membicarakan kejelekan Chandra saat akan menaiki gerobak dan penarik gerobak tadi juga emosi lalu meninggalkan mereka. Malayetu lalu bertanya pada ayahnya dan Parvatak menjelaskan bahwa rakyat Magadha sangat mencintai Chandra, dan Parvatak menyuruh Malayketu menciptakan kebencian di hati rakyat untuk Chandra.
Malti tengah membaca buku di kamar Nandini, Chandra masuk dan menanyakan keberadaan Nandini. Malti berbicara padanya bahwa Nandini tidak ada di kamar dan karena semalam tidak bisa menemuinya Nandini terus menangis sepanjang malam, saat Chandra hendak pergi dia terpeleset, Chandra hendak berpegangan pada Malti tapi selendangnya yang tertarik dan selendang itu terjatuh sementara Malti berhasil memegangi Chandra.
Malayketu melintas dan melihat posisi Chandra Malti dari kejauhan dan teringat saran ayahnya kemudian beranjak pergi sambil tersenyum. Chandra melepaskan diri dari Malti dengan gugup dan mengambikan selendangnya lau bergegas pergi.
Malti mendatangi Nandini yang tengah berada di ruangan mandi. Nandini menceritakan bagaimana Chandra tidak mau menemuinya, Malti lalu beranjak berganti baju dan menemani Nandini mandi, mereka tidak menyadari ada yang mengintai mereka dari teralis jendela. Nandini dan Malti terus mengobrol, Malti lalu melihat pengintai tadi dan mengatakannya pada Nandini. Malti mengambil selendang dan melihat ke jendela keluar ruangan. Nandini mengambil selendang dan bergegas mengikuti Malti.
Di luar Malti menemukan selendang dan menunjukkan pada Nandini, Nandini memegang selendang tersebut dan berbicara pada Malti bahwa hanya raja yang diijinkan masuk ke ruangan ini lalu Nandini berpamitan pada Malti hendak menemui Chandra untuk membahas tentang Madhav dan dia. Malti memegangi selendang tersebut dan berpikir.
Madhav menunggu dengan gelisah, Chandra kemudian muncul dan bertanya, Madhav bertanya apakah dia sudah berbicara dengan Nandini. Chandra pun menggoda Madhavdengan nberkata bahwa Nandini tidak menyetujui lamaranya. Nandini kemudian berdehem mengejutkan Chandra dan Madhav kemudian berkata ingin berbicara dengan Chandra. Chandra lalu menyuruh Madhav keluar. Madhav berbisik pada Chandra agar membicarakannyanlagi pada Nandini lalu Madhav memberi salam pada Nandini berulang2 dan beranjak pergi.
Chandra lalu berbicara pada Nandini mengenai hubungan Madhav dan Malti, Nandini mengatakan sesuatu memuji Madhav. Chandra pun mengingatkan Nandini bahwa yang dipujinya adalah adiknya. Nandini menuduh Chandra sedang cemburu tapi Chandra membantahnya. Nandini pun berkata menyetujui lamaran Madhav untuk Malti. Chandra pun tersenyum.
Chandra tengah berbicara pada Dadima dan Moora mengena siapa yang akan menjadi pendamping pengantin pihak mempelai wanita nanti. Nandin kemudian datang dan mengundang mereka semua untuk pernikahan Malti karena sedikit orang yang hadir dari pihak mempelai wanita. Mora menghentikan ucapan Nandini lalu menghampirinya dan mengatakan bahwa dirinya juga ingin mengundangnya dari pihak mempelai wanita. Nandini merasa senang dan Moora menyuruh Chandra mencari orang untuk pihak mempelai pria.
Apama gelisah mondar mandir di kamar menunggu Helena, Helena muncul dan bertanya balasan surat ayahnya. Apama menunjukkan surat dari Seleucus dan Helena membacanya yang menyatakan bahwa pasukan Yunani siap menyerbu Magadha dan dia akan mendapatan hak nya. Helena lalu berbicara dengan ibunya bahwa hal tersebut akan menghancurkan hubungannya dengan Chandra. Apama menjawab bahwa tidak akan menghasilkan apa2 dengan cinta dan ini saatnya berperang.
Chandra tengah berbicara dengan Chanakya dan mentri2nya, saat semua akan pergi Chandra menghentikan Chanakya dan meminanya untuk menjadi wail dari pihak mempelai pria. Chanakya menolak dan Chandra mencoba menjelaskan, Chanakya membalas ucapannya dan beranjak pergi.
Chandra menemui Dhurdhara diruangan ratu lalu berbicara padanya agar mau menjadi wakil pihak pengantin pria tapi Dhurdhara mengatakan dirinya sudah berada di pihak wanita. Dhurdhara melihat Helena dan memberitau Chandra agar mengajak Helena. Chandra lalu memanggil Helena dan menghampirnya. Chandra mengajaknya bergabung di pihak Madhav. Helena membalas tidak akan pernah menjadi bagian dari acara tersebut lalu beranjak pergi.
Chandra dan Madhav menunggu di sekitar mandap, Malti dibawa keluar oleh Nandini dan keluarganya. Moora lalu mengatakan bahwa pihak wanita akan menyerahkan hadiah dan menyerahkan hadiah pada Nandini. Nandini memberikan nampannya pada Chandra dan Chandra memegang tangan Nandini. Chanakya melihat mereka dan berpikir bahwa ini pertanda buruk lalu beranjak pergi. Chandra kemudian ganti memberikan hadiah pada Nandini.
Nandini kembali ke tempatnya lalu pendeta mengatakan sesuatu. Chandra mendudukkan Madhav di mandap, Nandini sendiri membawa Malti ke mandap, saat akan menaiki mandap, kaki Malayketu menyentuh kaki Malti, Malti menatap Chandra disebelahnya (karena posisi Chandra disebelah Malti saat akan menaiki tangga dan Malti mengira Chandra yang menyentuh kakinya, Malayketu sendiri berdiri disamping Chandra), Malti berikir mengapa Chandra melakukan hal ini lalu duduk di mandap. Dhurdhara dan Radhika mengmentarinya. Malayketu lalu membelai bahu Malti dan Malti masih mengira Chandra yang melakukannya karena Chandra ada dibelakangnya. Malti pun berpikir kalau Chandra mungkin tidak sengaja melakukannya.
Pendeta mengatakan akan memulai ritual tapi Avantika menyela dan mengatakan agar Madhav menemukan dulu pengantinnya diantara banyak orang. Radhika juga mengomentarinya.
Padmananda berada di atas tebing dan tengah berbicara pada Amatya mengenai rencananya menyerang Magadha, Amatya memintanya menunggu dan membuat pasukan dulu. Padmananda pun menyuruhnya membuat persiapan menuju Magadha.
Madhav harus memilih Malti diantara sekian banyak wanita yang memakai kerudung. Madhav mencari dan membuka salah satu kerudung wanita dan ternyata Malti yang duduk disana, semua orang bersorak sorai. Dadima mengatakan bahwa saat pernikahan Nandini tidak ada ritual ini, Moora lalu memanggil Chandra dan menyuruhnya melakukan ritual ini juga. Dadima mendukung Moora. Dhurdhara lau menyela dan menutup mata Chandra dengan tangannya, Nandini berkumpul bersama para wanita tadi dan menutupi diri dengan kerudung.
Dhurdhara membuka tangannya dan menyuruh Chandra memilih. Chandra lalu mulai memilih dan mencari2. Nandini berpikir bahwa Chandra pasti akan menemukannya. Chandra melihat gelang kaki dan cincin yang dipakai seseorang mirip dengan Nandini dan menghampirinya lalu memeluknya. Orang2 bersorak sorai karena Chandra salah orang. Nandini membuka kerudungnya dan cemberut menatap Chandra. Malti dan yang lain pura2 memarahi Chandra. Pendeta lalu mengatakan ritual akan dimulai kembali dan upacara pernikahan Madhav Malti di mulai kembali. Chandra menatap Nandini dari kejauhan dan tersenyum seraya berpikir sangat menyenangkan menggoda Nandini karena dia terlihat cantik saat marah.
Dhurdhara berjalan membawa baki air menuju pengantin tapi Dhurdhara terpeleset dan air itu menyiram pakaian Malti. Dhurdhara meminta maaf dan Malti beranjak pergi untuk bertukar baju. Malayketu pun tersenyum licik.
Nandin membawa baki manisan dan membagikannya pada tamu tapi saat melintas didepan Chandra, Nandini tidak memberikannya. Nandini lalu beranjak pergi dan Chandra mengikutinya.
Chandra mengejar Nandini dan bertaya mengapa dia terlihat marah. Nandini menanggapi dengan sewot dan bertanya mengapa dia tidak bisa mengenalinya seperti Madhav mengenal Malti. Chandra menjelaskan bahwa dirinya hanya bisa mengenalinya dari cincin dan gelang kaki. Nandini mencelanya sudah kalah didepan semua orang dan beranjak pergi tapi Chandra menariknya dalam pelukannya dan mengatakan sesuatu. Lalu Avantika memanggil Nandini dan Nandini beranjak pergi.
Malti masuk ke kamarnya yang gelap gulita, seseorang masuk melalui jendela dengan memakai penutup dan memeluk Malti, Malti pun berteriak dan berusaha melepaskan diri tapi lelaki itu terus mengejar Malti dan melemparnya ke atas ranjang. Lelaki itu menghampiri Malti dan Malti menendangnya, lalu Malti berlari mengambil obor dan melihat wajah penyusup tadi, Malti pun terkejut melihat dia adalah Chandra.
Demikianlah info sinopsis Chandra Nandini hari ini 27 Januari 2018 lengkap. Jangan lewatkan tonton terus serial Chandra Nandini hanya di ANTV setiap hari mulai Pkl 19.00 WIB.