Sinopsis Chandra Nandini Hari ini 30 Januari 2018 Lengkap: Tragis..Detik-detik Durdhara Meninggal Karena Diracun!
Sinopsis Chandra Nandini Hari ini 30 Januari 2018 Lengkap: Detik-detik Durdhara Meninggal Karena Diracun! - Hallo penggemar setia Chandra Nandini. Kali ini saya akan share bagaimana kelanjutan cerita Chandra Nandini episode 28 hari ini, sinopsis Chandra Nandini episode hari ini 30 januari 2018. Pada sinopsis Chandra Nandini hari ini nanti akan menceritakan tentang kepergian Chandra dan Nandini dari istana, rencana Helena dan ibunya meracuni Dhurdhara, detik-detik meninggalnya Dhurdhara, Dhurdhara melahirkan anak bernama Bindusara, lahirnya pangeran Bindusara anak Dhurdhara, Nandini dituduh meracuni/membunuh Dhurdhara padahal ibu Helena yang melakukannya hingga akhirnya Nandini dihukum rantai dan diusir dari istana Magadha.
Chandra menjelaskan pada Chanakya dan prajurit yang lain agar memperketat pengamanan terhadap Dhurdhara selama dirinya pergi nanti. Chanakya mengatakan bahwa dia sebenarnya tidak perlu pergi meninggalkan istana. Chandra membalas ini sudah menjadi peraturan bahwa dirinya harus mengikuti kemanapun ratu pertama pergi. Chanakya kembali berbicara bahwa dia tidak mengikuti peraturan tersebut tapi hanya mendengarkan kata hatinya saja lalu Chanakya beranjak pergi.
Esok paginya Chandra di kamar Dhurdhara dan menanyaan keadaan Dhurdhara pada tabib, tabib mengatakan bahwa Dhurdhara dan bayinya membaik. Chandra meminta tabib tetap merawat Dhurdhara dan Chandra meminta maaf pada Dhurhara karena terpaksa harus pergi lalu Chandra beranjak keluar kamar.
Helena memarahi ibunya karena Chandra Nandini tetap bersama. Apama meminta Helena bersabar tapi Helena memintanya menjauhinya dan Helena berkata tidak butuh bantuannya lagi. Apama pun berjalan pergi.
Moora melakukan aarti pada Chandra Nandini, Moora lalu membelai wajah Chandra dan memeluknya dengan haru. Moora berbicara pada Nandini meminta maaf jka pernah menyakitinya, Nandini memintanya untuk tidak perlu meminta maaf dan mereka berpelukan. Lalu Chandra Nandini meminta berkat Moora, Dadima dan Avantika. Kemudian keduanya meminta berkat Chanakya. Chandra berbicara pada Chanakya bahwa dirinya akan selalu bersama rakyat Magadha dan Chandra menunjuk Chanakya sebagai pembuat keputusan di Magadha lalu Chandra Nandini pun melangkah pergi dari istana, Helena berbicara dalam hati bahwa semua ini belum selesai karena Chandra harus menghadapi konsekwensinya.
Gerobak Chandra Nandini meninggalkan isana dan semua rakyat membuntuti mereka dengan sedih karena kepergian raja dan ratu mereka.
Chandra Nandini tiba di tepian sungai, Chandra tengah mendirikan tenda dan melihat Nandini mengeluh kedinginan. Chandra mempercepat pendirian tendanya. Tapi angin yang datang membuat Chandra kesulitan mendirikan kayu penahannya. Nandini membantu Chandra memegangi kayu penahan tersebut tapi tenda itu pun jatuh dan menimpa keduanya. Nandini jatuh menimpa Chandra dan keduanya saling berdekatan.
Chandra Nandini mencoba mendirikan kayu penahannya lagi. Nandini lalu berdiri dikedua bahu Chandra untuk mengikat kayunya dan berhasil. Lalu Chandra Nandini membuat perapian untuk menghangatkan badan. Chandra menanyakan keadaan Nandini. Nandini mengatakan sudah lumayan tapi masih terasa dingin. Chandra lalu berdiri dan memeluk Nandini. Nandini melepaskan diri dan bertanya apa yang sedang dilakukannya, Chandra mengatakan karena dia tadi mengeluh kedinginan lalu Chandra kembali merangkulnya dan mengatakan bahwa mereka suami istri dan mengapa tidak bisa saling memeluk. Chandra bertanya pada Nandini apakah dia ingin orang lain yang memeluknya. Nandini pun mendorongnya. Chandra lalu mengambil minuman dan sembari bersandar pada kayu penahan mengatakan bahwa hanya ada satu pilihan tapi dia (Nandini) tidak akan bisa melakukannya. Nandni pun menjawab bahwa tidak ada yang tidak mungkin baginya.
Nandini lalu menghirup aroma minuman dan menjauh dari Chandra, Chandra mencoba menjelaskan bahwa minuman ini diperlukan untuk menyelamatkan hidupnya jika dia tidak ingin mati kedinginan. Nandini lalu merebut botolnya dan meminumnya, mereka pun berebut minuman tersebut.
Chanda Nandini mulai mabuk dan mereka berdua tertawa dan saling mengolok julukan masing2. Mereka kemudian saling mendekat dan mengungkapkan perasaan cinta masing2 dan saat akan berciuman keduanya mencium kayu penahan yang berdiri diantara mereka dan keduanya saling tertawa.
Helena tengah minum2 di kamarnya sambil mengingat ucapan Chandra padanya mengenai Nandini. Apama menemuinya dan menarik gelas minumannya. Apama menyuruhnya berdiri dan hendak membantunya berdiri tapi Helena menolak kemudian menendang meja dan melempar gelasnya lalu Helena mencaci ibunya sebagai dalang dari semua yang terjadi lalu mendorongnya sembari berkata bahwa dia sudah menghancurkan kehidupannya. Apama memeluknya dan Helena pun menangis. Apama pun berjanji bahwa Chandra Nandini akan segera terpisah.
Chandra Nandini berbaring dan mereka yang tengah mabuk pun bercanda2 hingga keduanya tertidur dengan saling berpelukan.
Apama dan Helena berjalan di koridor dan Helena berkata bahwa Dhurdhara dalam pengamanan ketat tapi Apama mengingatkan Helena kalau dia ratu pertama dan memiliki kuasa, lalu Helena masuk ke kamar Dhurdhara dengan leluasa sambil membawa bunga. Dhurdhara terus mengigau memanggil nama Chandra . Apama lalu mengatakan pada Moora bahwa dirnya datang membawakan bunga untuk Dhurdhara. Prajurit memeriksa Apama dan bunganya lalu Apama meletakan bunganya disamping Dhurdhara, Apama diam2 menusukan jarum beracun pada Dhurdhara tapi kemudian Chanakya datang dan Apama menutupi jarumnya dengan gaunnya, Chanaya melihat keanehan dan mencurigai Apama. Apama mengatakan bahwa Dhurdhara akan segera membaik dan melahirkan bayinya lalu beranjak pergi bersama Helena. Chanakya kemudian mengikuti mereka dan menyuruh mereka berhenti.
Chanakya mendekat dan meminta Apama menunjukkan kedua tanganya. Apama dan Helena terkejut lalu Apama bertanya apakah dia menuduhnya melakukan sesuatu pada Dhurdhara. Chanakya menjelaskan kalau dirinya hanya menjalankan pekerjaannya saja. Apama lalu membuka kedua tangannya di hadapan Chanakya dan Chanakya melihat kedua tangan Apama yang kosong, Helena pun tersenyum. Chanakya membolehkan mereka pergi. Chanakya kembali ke kamar Dhurdhara lalu mengatakan pada Moora bahwa tidak ada seorangpun baik itu ibu suri atau ratu pertama yang dibolehkan masuk kamar Dhurdhara tanpa pemeriksaan.
Apama dan Heena masuk ke kamar dan Helena bertanya pada sang ibu dimana menyembunyikan jarum beracunnya. Apama dengan kesakitan melepas jarum yang disembunyikan di betisnya yang seketika membiru. Apama menyuruh Helena mengambil penawarnya yang disimpan di peti. Helena mengambilkannya dan Apama langsung meminumnya. Lalu Apama mengatakan bahwa sekarang Dhurdhara akan mati perlahan2 dan mereka akan menyalahkan Nandini untuk kematian Dhurdhara. Tapi Helena berkata bahwa Nandini tidak sedang berada dalam istana, Apama berkata agar dia menunggu hingga tiba saatnya.
Nandini terbangun dan menatap Chandra dari dekat sambil memeluknya, Nandini membelai wajah Chandra dan Chandra terbangun kemudian terkejut melihat Nandini begitu dekat, Chandra pun menggoda Nandini dengan berkata bahwa tadi dia dikiranya seorang hantu. Chandra trus menggoda Nandini dan Nandini berkata akan pergi mandi.
Tabib mengatakan pada Moora mengenai perkiraan Dhurdhara akan melahirkan agak awal melihat kondisinya yang lemah, Dhurdhara yang semakin lemah mendengarkannya. Helena kemudian datang mengatakan bahwa mereka harus memanggil Chandra untuk segera kembali. Dhurdhara kembali ketakutan melihat Helena, Dadima membenarkan ucapan Helena, Moora pun berkata akan berkirim surat tapi Helena berkata akan mencari Chandra. Dhurdhara ketakutan dan berpikir Helena tidak boleh mencari Chandra karena dia pasti akan menghabisi Nandini. Helena menatap tajam pada Dhurdhara lalu berkata akan membuat persiapan dan kemudian beranjak pergi.
Nandini menuju sungai dan melepas perhiasannya, saat melewati jalan berlumpur Nandini hampir terjatuh tapi Chandra datang memegangnya dan menggendongnya menuju sungai. Nandini meminta Chandra melepaskannya, Chandra pun melempar Nandini ke dalam sungai. Nandini pun mengomel. Lalu Nandini menyuruh Chandra keluar dari dalam air karena dirinya hendak mandi. Nandini hendak mandi tapi dilihatnya dikejauhan ada beberapa lelaki yang juga berada di sungai.
Nandini memanggil Chandra dan berbicara padanya agar masuk ke dalam air agar lelaki2 itu tidak melihatnya. Chandra setuju dan Nandini meminta Chandra menutup mata, Chandra pun berkata kalau dirinya menutup mata maka dirinya tidak akan bisa melihat lelaki2 itu mengintipnya atau tidak. Chandra memberi pilihan pada Nandini yaitu lelaki2 itu yang melihatnya mandi atau dirinya, Nandini hanya diam dan Chandra berkata dirinya yang akan pergi. Nandini pun menghentikannya. Chandra lalu mengambil selendang Nandini untuk dijadikan tirai yang dipeganginya untuk menutupi Nandini. Nandini pun leluasa mandi dan memercikkan air pada wajah Chandra. Chandra pun tersenyum.
Setelah bertukar pakaian keduanya kembali berjalan dan mendengar suara lonceng kuil, Nandini mengajak Chandra kekuil tersebut. Nandini melihat pilar2 diikat dengan tali lalu Chandra Nandini menyapa pendeta dan Nandini bertanya mengapa tali2 itu di ikat pada pilar, pendeta menjelaskan kalau itu dilakukan agar harapan2 seseorang bisa terkabul lalu pendeta berpamitan. Chandra Nandini mengambil tali dan mengikatkanya di pilar kuil lalu keduanya berdoa dan Chandra bertanya pada Nandini apa yang menjadi harapannya. Nandini menyuruh Chandra yang mengatakannya terlebih dulu, Chandra pun menjawab ingin makanan lezat karena sudah beberapa hari tdak merasakanya. Nandini berpikir bahwa tidak ada gunanya datang kekuil ini kalau keinginan Chandra seperti itu lalu Nandin berbalik hendak pergi tapi Chandra menambahkan bahwa dirinya juga berharap suatu hari bisa menyatakan perasaannya kepadanya dan mereka akan bersama untuk selamanya. Nandini lalu mengajak Chandra pergi tapi hampir tergelincir dan Chandra berhasil memeganginya, lalu datang Helena dengan kereta kudanya. Helena memanggil Chandra dan menghampirinya lalu mengatakan bahwa dirinya ingin membawanya kembali ke istana. Chandra menjawab dirnya tidak ingin kembali. Helena kembali berbicara bahwa Dhurdhara dalam keadaan gawat dan bisa melahirkan sewaktu2, Helena juga menambahkan bahwa Dhurdhara membutuhkannya.
Chandra Nandini kembali ke tenda dan membahas Dhurdhara. Nandini meyakinkannya untuk kembali ke Magadha demi Dhurdhara. Chandra pun berjanji bahwa setelah kelahiran bayinya akan segera menemuinya kembali. Nandini berjanji akan menjaga dirinya sendiri lalu Nandini memeluk Chandra. Chandra berpikir bahwa dirinya sebenarnya tidak ingin meninggalkan Nandini sendirian, Nandini sendiri berpikir bahwa masih ada waktu untuk dirinya dan Chandra bersama selamanya. Chandra lalu beranjak pergi.
Chandra menemui Dhurdhara di kamarnya dan Dhurdhara yang ketakutan memeluk Chandra sambil menangis mengkhawatirkan bayinya. Dhurdhara menanyakan keberadaan Nandini. Chandra menenangkan Dhurdhara dan berkata bahwa Nandini tidak mungkin lagi berada di istana ini, Chandra meminta Dhurdhara istirahat lalu Chandra beranjak pergi. Durdhara terbatuk dan mengeluarkan darah, Dhurdhara pun berpikir bahwa dirinya tidak akan bisa bertahan bahkan tidak akan bisa melihat bayinya, Dhurdhara merasa hanya ada satu orang yang bisa menyelamatkan bayinya dari Helena yaitu Nandini, lantas Dhurdhara berteriak memanggil pelayan. Pelayan lalu mengelap darah di mulut Dhurdhara. Dhurdhara mengatakan pada pelayan agar memanggil Nandini dan membawanya masuk ke istana melalui jalan rahasia. Sang pelayan pun bergegas pergi.
Di dalam tenda, Nandini sendirian dan melihat bayangan di luar tendanya, Nandini bersiap2 dengan pedangnya, ternyata pelayan Dhurdhara yang datang, dia berbicara pada Nandini bahwa keadaan Dhurdhara sangat buruk dan ingin bertemu dengannya. Nandini berpikir bahwa pasti sudah terjadi sesuatu lalu Nandini pun pergi bersamanya.
Helena berbicara dengan ibunya di kamar bahwa Chandra tidak membawa Nandini masuk istana. Apama berkata bahwa jika sekali saja Nandini hadir di istana maka pekerjaan mereka akan selesai.
Pelayan dan Nandini masuk ke dalam istana, pelayan mengatakan pada Nandini bahwa mereka harus melewati jalan rahasia. Mereka lalu mengambil jalan rahasia yang membuat mereka tembus keluar dari dalam peti Dhurdhara di kamar, Nandini menghampiri Dhurdhara dan mencemaskannya, Dhurdhara lalu berbicara pada Nandini agar dia menjaga bayinya karena seseorang coba melenyapkannya dengan mencampur racun dalam makanannya.
Saat itulah Helena melintas dan mendengar suara Dhurdhara dan Nandini, Helena mengintai dari jendela dan terkejut melihat Nandini didalam kamar. Helena lalu beranjak pergi dan mengatakannya pada ibunya.
Dhurdhara meminta air, Nandini menyuruh pelayan mengambilkannya. Sementara Helena takut Dhurdhara sudah menceritakan semua pada Nandini, Apama pun berkata bahwa ini adalah serangan terakhir dan Apama menceritakan rencananya pada Helena.
Apama lalu berjalan keluar dan pura2 terjatuh saat pelayan Dhurdhara yang akan membawakan air untuk Dhurdhara muncul. Pelayan itu lalu membantunya dan dengan lihai Apama memasukan serbuk racun ke dalam minuman Dhurdhara di nampan yang dibawa sang pelayan.
Pelayan membawa masuk air yang diminta dan Nandini meminumkannya pada Dhurdhara kemudian Nandini meminta pelayan memanggilkan Chandra dan tabib, pelayan lalu bergegas keluar dan Apama menghadangnya pura2 bertanya hendak kemanakah dia, Helena muncul dari belakang dan menikam leher pelayan tersebut. Lalu Helena dan Apama beranjak pergi.
Dua prajurit yang berjaga didepan kamar Dhurdhara membicarakan seseorang yang masuk kamar Dhurdhara lalu memanggil2 pelayannya, Chandra dan Chanakya mendengarnya lalu bergegas masuk ke kamar Dhurdhara.
Chandra dan Chanakya melihat Nandini yang tengah menyuapi air pada Dhurdhara, Chandra bertanya pada Nandini apa yang sedang dilakukannya di kamar Dhurdhara tapi kemudian Chandra melihat Dhurdhara muntah darah. Chanakya bertanya pada Nandini apa yang telah diberikannya pada Dhurdhara. Nandini gugup mnjawabnya, Chanakya pun mengambil gelas ditangan Nandini dan memeriksanya.
Chandra Nandini mengkhawatirkan keadaan Dhurdhara dan berteriak pada pelayan agar memanggil tabib. Tabib kemudian datang bersama anggota keluarga kerajaan yang lain, mereka terkejut melihat kondisi Dhurdhara. Tabib langsung menangni Dhurdhara sementara Chanakya selesai menguji minumannya dan menatap Nandini dengan tak percaya.
Chanakya lalu mengatakan bahwa air itu mengandung racun. Semua yang ada di kamar Dhurdhara terkejut, Chanakya lalu berkata bahwa Nandini yang sudah memberikannya pada Dhurdhara. Nandini bertanya mengapa dirinya harus melakukan hal tersebut. Tabib mengatakan sesuatu mengenai keadaan Dhurdhara. Chandra memohon pada Chanakya agar melakukan sesuatu. Chanakya pun mengatakan bahwa racun itu sangat kuat dan tidak mungkin bisa menyelamatkan Dhurdhara. Chanakya berkata bahwa sebelumnya sudah mengingatkan kalau Nandini melakukan hal tersebut sebelumnya dan hari ini dia tertangkap basah lagi. Moora kembali teringat bagaimana Nandini mencampurkan ramuan pada puding beras Dhurdhara. Chandra berkata bahwa Helena yang memanggil dirinya dan Nandini ke istana tapi Chanakya berkata kalau hanya dia yang dipanggil sedangkan Nandini masuk dengan menggunakan jalan rahasia ke kamar Dhurdhara.
Chandra mencoba berbicara pada Dhurdhara agar mengatakan siapa yang telah melakukan semua ini kepadanya. Dhurdhara mencoba megatakan sesuatu tapi tidak sanggup mengatakannya. Chandra pun teringat kenangannya dengan Dhurdhara. Chandra bertanya sekali lagi siapa yang telah melakukannya dan Chandra berjanji tidak akan membiarkan orag itu hidup. Helena dan Apama kemudian memasuki kamar Dhurdhara. Dhurdhara melihatnya lalu menunjuk mereka dengan jarinya tapi sayang disaat bersamaan Nandini mendekat pada tabib hingga Chandra, Moora dan yang lain melihat seolah2 Dhurdhara tengah menunjuk Nandini. Dhurdhara kmudian menghembuskan nafas terakhirnya dan pergi untuk selama2nya. Chandra dan yang lain terkejut melihatnya. Tabib memeriksa Dhurdhara dan mengatakan bahwa Dhurdhara sudah meninggal. Nandini pun berteriak histeris dan berusaha membangunkan Dhurdhara. Anggota keluarga yang lain pun tak kalah histerisnya.
Chandra tersenyum mengatakan bahwa Dhurhara hanya tengah bercanda dan Chandra berusaha membangunkan Dhurdhara lalu menangisinya dengan histeris. Chanakya lalu mengatakan pada Chandra bahwa Nandini lah pelakunya. Chandra pun menangis bertanya pada nandini mengapa dia melakukan semua ini. Nandini membantah dan Chanakya mengatakan pada Chandra bahwa dia harus memenjarakan Nandini.
Chandra pun kembali bertanya pada Nandini mengapa dia melakukan semua ini dan Nandini mengatakan kalau Dhurdhara yang memintanya datang dan pelayan yang membawanya, Chandra menyeretnya keluar untuk mencari pelayan yang dimaksud, Helena mengikuti mereka. Mereka lalu melihat pelayan yang dimaksud sudah tiada. Helena pura2 melihat pisau yang tergeletak dan mengambilnya lalu mengatakan bahwa itu pisau hadiahnya untuk Nandini. Chandra teringat itu pisau yang dihadiahkannya pada Nandini. Helena lalu mengatakan bahwa Nandini menghabisi Dhurhara dan pelayannya juga untuk menjaga rahasianya. Nandini berteriak menyangkal tuduhan Helena dan berkata pada Chandra bahwa semua ini pasti sudah direncanakan tapi Chandra membentaknya, pelayan lalu berteriak memanggil Chanakya mengatakan bahwa bayi Dhurdhara masih hidup, semuanya lalu bergegas masuk kembali ke kamar Dhurdhara.
Chandra berlutut di kaki Dhurdhara dan meneriaknya, sebuah surat terjatuh dan Chanakya melihatnya, Chanakya lalu membacanya dengan lantang. Helena dan Apama cemas mendengarkannya. Chandra membaca surat tersebut lalu Chanakya berkata bahwa disana tidak tertulis nama yang dimaksud Dhurdhara tapi yang melakukan semua ini adalah Nandini. Nandini meminta Chandra percaya bahwa dirinya tidak melakukan apapun tapi Chandra berteriak memanggil prajurit dan memberi perintah agar membawa Nandini pergi. Prajurit pun membawa Nandini pergi sementara Nandini berontak mengatakan dirinya tidak bersalah.
Chanakya lalu berbicara pada Chandra bahwa mereka bisa menyelamatkan bayi Dhurdhara tapi dengan jalan harus merobek perut Dhurhara, Chandra menolak saran Chanakya, Moora berusaha meyakinkan Chandra bahwa bayi itu adalah kenang2an dari Dhurdhara. Moora berkata pada Chanakya bahwa Chandra sedang dalam keadaan tidak bisa mengambil keputusan. Chanakya mengatakan akan melakukannya dan meminta yang lain keluar kamar. Lalu Moora membawa Chandra keluar dari kamar begitu juga yang lain.
Chandra jatuh terduduk di depan pintu kamar. Sementara Chanakya dan tabib berusaha mengeluarkan bayi Dhurdhara. Helena memeluk Dadima untuk menenangkannya dan berpikir memuji kehebatan ibunya, Helena merasa bahwa kali ini Dhurdhara dan Nandini tidak akan mengganggunya lagi.
Chanakya berhasil mengeluarkan bayi Dhurdhara. Sang bayi menangis dengan kuat, Chandra dan yang lain terkejut lalu bergegas masuk ke dalam kamar. Chanakya menggendong bayi Dhurdhara dan mengatakan bahwa bayi Dhurdhara mempunyai beberapa efek racun. Chandra menangis dan bergegas pergi.
Di kamarnya, Chandra kembali menangis sembari mengingat kenangannya dengan Dhurdhara. Chanakya mendatanginya sambil membawa bayi Dhurdhara, Chandra menyuruhnya pergi tapi Chanakya mengatakan agar dia jangan menyerah karena dia seorang Raja. Chandra bertanya mengapa dirinya tidak bisa menyelamatkan sahabatnya sendiri. Chanakya pun berkata bahwa dia sudah kehilangan istri dan Magadha kehilangan ratunya dan ingin keadilan jadi pembunuh Dhurdhara harus dihukum. Chandra berkata dirinya tidak bisa menghukum Nandini
Chanakya mendekatkan bayi Dhurdhara pada Chandra dan mengatakan bahwa bayi ini kehilangan ibunya dan dia memiliki tanda di dahinya karena efek racun yang semua itu disebabkan oleh Nandini. Chanakya menambahkan, “baiklah Chandra jika kau tidak bisa menghukum Nandini..jangan pikirkan bayi ini dan rakyat Magadha lagi..kau ingin pergi dari sini bersama Nandini kan..pasti kau menginginkannya tapi kau harus meninggalkan bayimu di istana ini” , Chanakya meletakkan bayi itu di hadapan Chandra dan beranjak pergi. Sang bayi pun menangis, Chandra mengendongnya dan menenangkannya.
Nandini dikamar menangis sambil berpikir bahwa dirinya harus melakukan sesuatu untuk membuktikan dirinya tidak bersalah, Nandini memanggil pelayan dan menyuruhnya memberitau Chandra kalau dirinya ingin bertemu, pelayan pun mengatakan bahwa Chandra menolak bertemu dengannya lalu pelayan pun pergi dan Nandini kembali menangis.
Dadima membicarakan Nandini pada Moora, Dadima tidak bisa percaya kalau Nandini melakukan semua ini. Mora dengan emosi mengatakan bahwa tidak akan ada lagi yang akan menyebut nama Nandini karena dia membuktikan dia putri Padmananda musuh mereka.
Chandra berdiri di balkon dengan menggendong bayinya. Helena menemuinya dan Chandra menyuruhnya pergi. Helena berbicara dengannya agar mengambil keputusan untuk Nandini demi keadilan Dhurdhara dan pangeran Magadha lalu Helena beranjak pergi.
Di aula, Nandini dibawa masuk ke hadapan Chandra dengan borgolan rantai, Chandra lalu mengatakan bahwa Nandini terbukti bersalah dan hukuman untuknya adalah meninggalkan istana ini untuk selamanya, Nandini berharap Chandra menatap matanya sekali saja dan Nandini ingin melihat apakah Chandra percaya kalau dirinya sudah melenyapkan Dhurdhara. Chandra menghampiri Nandini dan menatapnya lalu beranjak pergi.
Chandra ke kamar Nandini dan berteriak memanggil2nya, Chandra lalu memanggil pelayan dan menanyakan keberadaan Nandini. Pelayan mengatakan bahwa Nandini sudah meninggalkan istana. Chandra lalu menjatuhkan diri dan berteriak memanggil nama Nandini.
Chandra menggendong bayinya menuju balkon, rakyat pun bersorak sorai menyambutnya. Chandra lalu mulai berbicara dan memperkenalkan anggota baru dinasti Maurya yaitu Pangeran Bindusara, rakyat lalu mengelu2kan nama Pangeran Bindusara. Chandra lalu berbicara pada Bindusara bahwa sekarang tujuan hidupnya hanyalah satu yakni menjaga putranya, lalu Chandra mencium Pangeran Bindusara.
Demikianlah info sinopsis Chandra Nandini hari ini 30 Januari 2018 lengkap. Tonton terus ya serial Chandra Nandini setiap hari mulai Pkl 19.00 WIB hanya di ANTV, karena ceritanya semakin seru dan selalu bikin penasaran.
Sinopsis Chandra Nandini Hari ini 30 Januari 2018 Lengkap
Chandra mengajak Nandini untuk segera pergi meninggalkan istana tapi Nandini menolak karena nyawa Dhurdhara dalam bahaya, Nadini berkata mereka harus menyelidiki karena seseorang didalam istana mencoba untuk menyakiti Dhurdhara. Chandra pun menyetujui ucapan Nandini.Chandra menjelaskan pada Chanakya dan prajurit yang lain agar memperketat pengamanan terhadap Dhurdhara selama dirinya pergi nanti. Chanakya mengatakan bahwa dia sebenarnya tidak perlu pergi meninggalkan istana. Chandra membalas ini sudah menjadi peraturan bahwa dirinya harus mengikuti kemanapun ratu pertama pergi. Chanakya kembali berbicara bahwa dia tidak mengikuti peraturan tersebut tapi hanya mendengarkan kata hatinya saja lalu Chanakya beranjak pergi.
Esok paginya Chandra di kamar Dhurdhara dan menanyaan keadaan Dhurdhara pada tabib, tabib mengatakan bahwa Dhurdhara dan bayinya membaik. Chandra meminta tabib tetap merawat Dhurdhara dan Chandra meminta maaf pada Dhurhara karena terpaksa harus pergi lalu Chandra beranjak keluar kamar.
Helena memarahi ibunya karena Chandra Nandini tetap bersama. Apama meminta Helena bersabar tapi Helena memintanya menjauhinya dan Helena berkata tidak butuh bantuannya lagi. Apama pun berjalan pergi.
Moora melakukan aarti pada Chandra Nandini, Moora lalu membelai wajah Chandra dan memeluknya dengan haru. Moora berbicara pada Nandini meminta maaf jka pernah menyakitinya, Nandini memintanya untuk tidak perlu meminta maaf dan mereka berpelukan. Lalu Chandra Nandini meminta berkat Moora, Dadima dan Avantika. Kemudian keduanya meminta berkat Chanakya. Chandra berbicara pada Chanakya bahwa dirinya akan selalu bersama rakyat Magadha dan Chandra menunjuk Chanakya sebagai pembuat keputusan di Magadha lalu Chandra Nandini pun melangkah pergi dari istana, Helena berbicara dalam hati bahwa semua ini belum selesai karena Chandra harus menghadapi konsekwensinya.
Gerobak Chandra Nandini meninggalkan isana dan semua rakyat membuntuti mereka dengan sedih karena kepergian raja dan ratu mereka.
Chandra Nandini tiba di tepian sungai, Chandra tengah mendirikan tenda dan melihat Nandini mengeluh kedinginan. Chandra mempercepat pendirian tendanya. Tapi angin yang datang membuat Chandra kesulitan mendirikan kayu penahannya. Nandini membantu Chandra memegangi kayu penahan tersebut tapi tenda itu pun jatuh dan menimpa keduanya. Nandini jatuh menimpa Chandra dan keduanya saling berdekatan.
Chandra Nandini mencoba mendirikan kayu penahannya lagi. Nandini lalu berdiri dikedua bahu Chandra untuk mengikat kayunya dan berhasil. Lalu Chandra Nandini membuat perapian untuk menghangatkan badan. Chandra menanyakan keadaan Nandini. Nandini mengatakan sudah lumayan tapi masih terasa dingin. Chandra lalu berdiri dan memeluk Nandini. Nandini melepaskan diri dan bertanya apa yang sedang dilakukannya, Chandra mengatakan karena dia tadi mengeluh kedinginan lalu Chandra kembali merangkulnya dan mengatakan bahwa mereka suami istri dan mengapa tidak bisa saling memeluk. Chandra bertanya pada Nandini apakah dia ingin orang lain yang memeluknya. Nandini pun mendorongnya. Chandra lalu mengambil minuman dan sembari bersandar pada kayu penahan mengatakan bahwa hanya ada satu pilihan tapi dia (Nandini) tidak akan bisa melakukannya. Nandni pun menjawab bahwa tidak ada yang tidak mungkin baginya.
Nandini lalu menghirup aroma minuman dan menjauh dari Chandra, Chandra mencoba menjelaskan bahwa minuman ini diperlukan untuk menyelamatkan hidupnya jika dia tidak ingin mati kedinginan. Nandini lalu merebut botolnya dan meminumnya, mereka pun berebut minuman tersebut.
Chanda Nandini mulai mabuk dan mereka berdua tertawa dan saling mengolok julukan masing2. Mereka kemudian saling mendekat dan mengungkapkan perasaan cinta masing2 dan saat akan berciuman keduanya mencium kayu penahan yang berdiri diantara mereka dan keduanya saling tertawa.
Helena tengah minum2 di kamarnya sambil mengingat ucapan Chandra padanya mengenai Nandini. Apama menemuinya dan menarik gelas minumannya. Apama menyuruhnya berdiri dan hendak membantunya berdiri tapi Helena menolak kemudian menendang meja dan melempar gelasnya lalu Helena mencaci ibunya sebagai dalang dari semua yang terjadi lalu mendorongnya sembari berkata bahwa dia sudah menghancurkan kehidupannya. Apama memeluknya dan Helena pun menangis. Apama pun berjanji bahwa Chandra Nandini akan segera terpisah.
Chandra Nandini berbaring dan mereka yang tengah mabuk pun bercanda2 hingga keduanya tertidur dengan saling berpelukan.
Apama dan Helena berjalan di koridor dan Helena berkata bahwa Dhurdhara dalam pengamanan ketat tapi Apama mengingatkan Helena kalau dia ratu pertama dan memiliki kuasa, lalu Helena masuk ke kamar Dhurdhara dengan leluasa sambil membawa bunga. Dhurdhara terus mengigau memanggil nama Chandra . Apama lalu mengatakan pada Moora bahwa dirnya datang membawakan bunga untuk Dhurdhara. Prajurit memeriksa Apama dan bunganya lalu Apama meletakan bunganya disamping Dhurdhara, Apama diam2 menusukan jarum beracun pada Dhurdhara tapi kemudian Chanakya datang dan Apama menutupi jarumnya dengan gaunnya, Chanaya melihat keanehan dan mencurigai Apama. Apama mengatakan bahwa Dhurdhara akan segera membaik dan melahirkan bayinya lalu beranjak pergi bersama Helena. Chanakya kemudian mengikuti mereka dan menyuruh mereka berhenti.
Chanakya mendekat dan meminta Apama menunjukkan kedua tanganya. Apama dan Helena terkejut lalu Apama bertanya apakah dia menuduhnya melakukan sesuatu pada Dhurdhara. Chanakya menjelaskan kalau dirinya hanya menjalankan pekerjaannya saja. Apama lalu membuka kedua tangannya di hadapan Chanakya dan Chanakya melihat kedua tangan Apama yang kosong, Helena pun tersenyum. Chanakya membolehkan mereka pergi. Chanakya kembali ke kamar Dhurdhara lalu mengatakan pada Moora bahwa tidak ada seorangpun baik itu ibu suri atau ratu pertama yang dibolehkan masuk kamar Dhurdhara tanpa pemeriksaan.
Apama dan Heena masuk ke kamar dan Helena bertanya pada sang ibu dimana menyembunyikan jarum beracunnya. Apama dengan kesakitan melepas jarum yang disembunyikan di betisnya yang seketika membiru. Apama menyuruh Helena mengambil penawarnya yang disimpan di peti. Helena mengambilkannya dan Apama langsung meminumnya. Lalu Apama mengatakan bahwa sekarang Dhurdhara akan mati perlahan2 dan mereka akan menyalahkan Nandini untuk kematian Dhurdhara. Tapi Helena berkata bahwa Nandini tidak sedang berada dalam istana, Apama berkata agar dia menunggu hingga tiba saatnya.
Nandini terbangun dan menatap Chandra dari dekat sambil memeluknya, Nandini membelai wajah Chandra dan Chandra terbangun kemudian terkejut melihat Nandini begitu dekat, Chandra pun menggoda Nandini dengan berkata bahwa tadi dia dikiranya seorang hantu. Chandra trus menggoda Nandini dan Nandini berkata akan pergi mandi.
Tabib mengatakan pada Moora mengenai perkiraan Dhurdhara akan melahirkan agak awal melihat kondisinya yang lemah, Dhurdhara yang semakin lemah mendengarkannya. Helena kemudian datang mengatakan bahwa mereka harus memanggil Chandra untuk segera kembali. Dhurdhara kembali ketakutan melihat Helena, Dadima membenarkan ucapan Helena, Moora pun berkata akan berkirim surat tapi Helena berkata akan mencari Chandra. Dhurdhara ketakutan dan berpikir Helena tidak boleh mencari Chandra karena dia pasti akan menghabisi Nandini. Helena menatap tajam pada Dhurdhara lalu berkata akan membuat persiapan dan kemudian beranjak pergi.
Nandini menuju sungai dan melepas perhiasannya, saat melewati jalan berlumpur Nandini hampir terjatuh tapi Chandra datang memegangnya dan menggendongnya menuju sungai. Nandini meminta Chandra melepaskannya, Chandra pun melempar Nandini ke dalam sungai. Nandini pun mengomel. Lalu Nandini menyuruh Chandra keluar dari dalam air karena dirinya hendak mandi. Nandini hendak mandi tapi dilihatnya dikejauhan ada beberapa lelaki yang juga berada di sungai.
Nandini memanggil Chandra dan berbicara padanya agar masuk ke dalam air agar lelaki2 itu tidak melihatnya. Chandra setuju dan Nandini meminta Chandra menutup mata, Chandra pun berkata kalau dirinya menutup mata maka dirinya tidak akan bisa melihat lelaki2 itu mengintipnya atau tidak. Chandra memberi pilihan pada Nandini yaitu lelaki2 itu yang melihatnya mandi atau dirinya, Nandini hanya diam dan Chandra berkata dirinya yang akan pergi. Nandini pun menghentikannya. Chandra lalu mengambil selendang Nandini untuk dijadikan tirai yang dipeganginya untuk menutupi Nandini. Nandini pun leluasa mandi dan memercikkan air pada wajah Chandra. Chandra pun tersenyum.
Setelah bertukar pakaian keduanya kembali berjalan dan mendengar suara lonceng kuil, Nandini mengajak Chandra kekuil tersebut. Nandini melihat pilar2 diikat dengan tali lalu Chandra Nandini menyapa pendeta dan Nandini bertanya mengapa tali2 itu di ikat pada pilar, pendeta menjelaskan kalau itu dilakukan agar harapan2 seseorang bisa terkabul lalu pendeta berpamitan. Chandra Nandini mengambil tali dan mengikatkanya di pilar kuil lalu keduanya berdoa dan Chandra bertanya pada Nandini apa yang menjadi harapannya. Nandini menyuruh Chandra yang mengatakannya terlebih dulu, Chandra pun menjawab ingin makanan lezat karena sudah beberapa hari tdak merasakanya. Nandini berpikir bahwa tidak ada gunanya datang kekuil ini kalau keinginan Chandra seperti itu lalu Nandin berbalik hendak pergi tapi Chandra menambahkan bahwa dirinya juga berharap suatu hari bisa menyatakan perasaannya kepadanya dan mereka akan bersama untuk selamanya. Nandini lalu mengajak Chandra pergi tapi hampir tergelincir dan Chandra berhasil memeganginya, lalu datang Helena dengan kereta kudanya. Helena memanggil Chandra dan menghampirinya lalu mengatakan bahwa dirinya ingin membawanya kembali ke istana. Chandra menjawab dirnya tidak ingin kembali. Helena kembali berbicara bahwa Dhurdhara dalam keadaan gawat dan bisa melahirkan sewaktu2, Helena juga menambahkan bahwa Dhurdhara membutuhkannya.
Chandra Nandini kembali ke tenda dan membahas Dhurdhara. Nandini meyakinkannya untuk kembali ke Magadha demi Dhurdhara. Chandra pun berjanji bahwa setelah kelahiran bayinya akan segera menemuinya kembali. Nandini berjanji akan menjaga dirinya sendiri lalu Nandini memeluk Chandra. Chandra berpikir bahwa dirinya sebenarnya tidak ingin meninggalkan Nandini sendirian, Nandini sendiri berpikir bahwa masih ada waktu untuk dirinya dan Chandra bersama selamanya. Chandra lalu beranjak pergi.
Chandra menemui Dhurdhara di kamarnya dan Dhurdhara yang ketakutan memeluk Chandra sambil menangis mengkhawatirkan bayinya. Dhurdhara menanyakan keberadaan Nandini. Chandra menenangkan Dhurdhara dan berkata bahwa Nandini tidak mungkin lagi berada di istana ini, Chandra meminta Dhurdhara istirahat lalu Chandra beranjak pergi. Durdhara terbatuk dan mengeluarkan darah, Dhurdhara pun berpikir bahwa dirinya tidak akan bisa bertahan bahkan tidak akan bisa melihat bayinya, Dhurdhara merasa hanya ada satu orang yang bisa menyelamatkan bayinya dari Helena yaitu Nandini, lantas Dhurdhara berteriak memanggil pelayan. Pelayan lalu mengelap darah di mulut Dhurdhara. Dhurdhara mengatakan pada pelayan agar memanggil Nandini dan membawanya masuk ke istana melalui jalan rahasia. Sang pelayan pun bergegas pergi.
Di dalam tenda, Nandini sendirian dan melihat bayangan di luar tendanya, Nandini bersiap2 dengan pedangnya, ternyata pelayan Dhurdhara yang datang, dia berbicara pada Nandini bahwa keadaan Dhurdhara sangat buruk dan ingin bertemu dengannya. Nandini berpikir bahwa pasti sudah terjadi sesuatu lalu Nandini pun pergi bersamanya.
Helena berbicara dengan ibunya di kamar bahwa Chandra tidak membawa Nandini masuk istana. Apama berkata bahwa jika sekali saja Nandini hadir di istana maka pekerjaan mereka akan selesai.
Pelayan dan Nandini masuk ke dalam istana, pelayan mengatakan pada Nandini bahwa mereka harus melewati jalan rahasia. Mereka lalu mengambil jalan rahasia yang membuat mereka tembus keluar dari dalam peti Dhurdhara di kamar, Nandini menghampiri Dhurdhara dan mencemaskannya, Dhurdhara lalu berbicara pada Nandini agar dia menjaga bayinya karena seseorang coba melenyapkannya dengan mencampur racun dalam makanannya.
Saat itulah Helena melintas dan mendengar suara Dhurdhara dan Nandini, Helena mengintai dari jendela dan terkejut melihat Nandini didalam kamar. Helena lalu beranjak pergi dan mengatakannya pada ibunya.
Dhurdhara meminta air, Nandini menyuruh pelayan mengambilkannya. Sementara Helena takut Dhurdhara sudah menceritakan semua pada Nandini, Apama pun berkata bahwa ini adalah serangan terakhir dan Apama menceritakan rencananya pada Helena.
Apama lalu berjalan keluar dan pura2 terjatuh saat pelayan Dhurdhara yang akan membawakan air untuk Dhurdhara muncul. Pelayan itu lalu membantunya dan dengan lihai Apama memasukan serbuk racun ke dalam minuman Dhurdhara di nampan yang dibawa sang pelayan.
Pelayan membawa masuk air yang diminta dan Nandini meminumkannya pada Dhurdhara kemudian Nandini meminta pelayan memanggilkan Chandra dan tabib, pelayan lalu bergegas keluar dan Apama menghadangnya pura2 bertanya hendak kemanakah dia, Helena muncul dari belakang dan menikam leher pelayan tersebut. Lalu Helena dan Apama beranjak pergi.
Dua prajurit yang berjaga didepan kamar Dhurdhara membicarakan seseorang yang masuk kamar Dhurdhara lalu memanggil2 pelayannya, Chandra dan Chanakya mendengarnya lalu bergegas masuk ke kamar Dhurdhara.
Chandra dan Chanakya melihat Nandini yang tengah menyuapi air pada Dhurdhara, Chandra bertanya pada Nandini apa yang sedang dilakukannya di kamar Dhurdhara tapi kemudian Chandra melihat Dhurdhara muntah darah. Chanakya bertanya pada Nandini apa yang telah diberikannya pada Dhurdhara. Nandini gugup mnjawabnya, Chanakya pun mengambil gelas ditangan Nandini dan memeriksanya.
Chandra Nandini mengkhawatirkan keadaan Dhurdhara dan berteriak pada pelayan agar memanggil tabib. Tabib kemudian datang bersama anggota keluarga kerajaan yang lain, mereka terkejut melihat kondisi Dhurdhara. Tabib langsung menangni Dhurdhara sementara Chanakya selesai menguji minumannya dan menatap Nandini dengan tak percaya.
Chanakya lalu mengatakan bahwa air itu mengandung racun. Semua yang ada di kamar Dhurdhara terkejut, Chanakya lalu berkata bahwa Nandini yang sudah memberikannya pada Dhurdhara. Nandini bertanya mengapa dirinya harus melakukan hal tersebut. Tabib mengatakan sesuatu mengenai keadaan Dhurdhara. Chandra memohon pada Chanakya agar melakukan sesuatu. Chanakya pun mengatakan bahwa racun itu sangat kuat dan tidak mungkin bisa menyelamatkan Dhurdhara. Chanakya berkata bahwa sebelumnya sudah mengingatkan kalau Nandini melakukan hal tersebut sebelumnya dan hari ini dia tertangkap basah lagi. Moora kembali teringat bagaimana Nandini mencampurkan ramuan pada puding beras Dhurdhara. Chandra berkata bahwa Helena yang memanggil dirinya dan Nandini ke istana tapi Chanakya berkata kalau hanya dia yang dipanggil sedangkan Nandini masuk dengan menggunakan jalan rahasia ke kamar Dhurdhara.
Chandra mencoba berbicara pada Dhurdhara agar mengatakan siapa yang telah melakukan semua ini kepadanya. Dhurdhara mencoba megatakan sesuatu tapi tidak sanggup mengatakannya. Chandra pun teringat kenangannya dengan Dhurdhara. Chandra bertanya sekali lagi siapa yang telah melakukannya dan Chandra berjanji tidak akan membiarkan orag itu hidup. Helena dan Apama kemudian memasuki kamar Dhurdhara. Dhurdhara melihatnya lalu menunjuk mereka dengan jarinya tapi sayang disaat bersamaan Nandini mendekat pada tabib hingga Chandra, Moora dan yang lain melihat seolah2 Dhurdhara tengah menunjuk Nandini. Dhurdhara kmudian menghembuskan nafas terakhirnya dan pergi untuk selama2nya. Chandra dan yang lain terkejut melihatnya. Tabib memeriksa Dhurdhara dan mengatakan bahwa Dhurdhara sudah meninggal. Nandini pun berteriak histeris dan berusaha membangunkan Dhurdhara. Anggota keluarga yang lain pun tak kalah histerisnya.
Chandra tersenyum mengatakan bahwa Dhurhara hanya tengah bercanda dan Chandra berusaha membangunkan Dhurdhara lalu menangisinya dengan histeris. Chanakya lalu mengatakan pada Chandra bahwa Nandini lah pelakunya. Chandra pun menangis bertanya pada nandini mengapa dia melakukan semua ini. Nandini membantah dan Chanakya mengatakan pada Chandra bahwa dia harus memenjarakan Nandini.
Chandra pun kembali bertanya pada Nandini mengapa dia melakukan semua ini dan Nandini mengatakan kalau Dhurdhara yang memintanya datang dan pelayan yang membawanya, Chandra menyeretnya keluar untuk mencari pelayan yang dimaksud, Helena mengikuti mereka. Mereka lalu melihat pelayan yang dimaksud sudah tiada. Helena pura2 melihat pisau yang tergeletak dan mengambilnya lalu mengatakan bahwa itu pisau hadiahnya untuk Nandini. Chandra teringat itu pisau yang dihadiahkannya pada Nandini. Helena lalu mengatakan bahwa Nandini menghabisi Dhurhara dan pelayannya juga untuk menjaga rahasianya. Nandini berteriak menyangkal tuduhan Helena dan berkata pada Chandra bahwa semua ini pasti sudah direncanakan tapi Chandra membentaknya, pelayan lalu berteriak memanggil Chanakya mengatakan bahwa bayi Dhurdhara masih hidup, semuanya lalu bergegas masuk kembali ke kamar Dhurdhara.
Chandra berlutut di kaki Dhurdhara dan meneriaknya, sebuah surat terjatuh dan Chanakya melihatnya, Chanakya lalu membacanya dengan lantang. Helena dan Apama cemas mendengarkannya. Chandra membaca surat tersebut lalu Chanakya berkata bahwa disana tidak tertulis nama yang dimaksud Dhurdhara tapi yang melakukan semua ini adalah Nandini. Nandini meminta Chandra percaya bahwa dirinya tidak melakukan apapun tapi Chandra berteriak memanggil prajurit dan memberi perintah agar membawa Nandini pergi. Prajurit pun membawa Nandini pergi sementara Nandini berontak mengatakan dirinya tidak bersalah.
Chanakya lalu berbicara pada Chandra bahwa mereka bisa menyelamatkan bayi Dhurdhara tapi dengan jalan harus merobek perut Dhurhara, Chandra menolak saran Chanakya, Moora berusaha meyakinkan Chandra bahwa bayi itu adalah kenang2an dari Dhurdhara. Moora berkata pada Chanakya bahwa Chandra sedang dalam keadaan tidak bisa mengambil keputusan. Chanakya mengatakan akan melakukannya dan meminta yang lain keluar kamar. Lalu Moora membawa Chandra keluar dari kamar begitu juga yang lain.
Chandra jatuh terduduk di depan pintu kamar. Sementara Chanakya dan tabib berusaha mengeluarkan bayi Dhurdhara. Helena memeluk Dadima untuk menenangkannya dan berpikir memuji kehebatan ibunya, Helena merasa bahwa kali ini Dhurdhara dan Nandini tidak akan mengganggunya lagi.
Chanakya berhasil mengeluarkan bayi Dhurdhara. Sang bayi menangis dengan kuat, Chandra dan yang lain terkejut lalu bergegas masuk ke dalam kamar. Chanakya menggendong bayi Dhurdhara dan mengatakan bahwa bayi Dhurdhara mempunyai beberapa efek racun. Chandra menangis dan bergegas pergi.
Di kamarnya, Chandra kembali menangis sembari mengingat kenangannya dengan Dhurdhara. Chanakya mendatanginya sambil membawa bayi Dhurdhara, Chandra menyuruhnya pergi tapi Chanakya mengatakan agar dia jangan menyerah karena dia seorang Raja. Chandra bertanya mengapa dirinya tidak bisa menyelamatkan sahabatnya sendiri. Chanakya pun berkata bahwa dia sudah kehilangan istri dan Magadha kehilangan ratunya dan ingin keadilan jadi pembunuh Dhurdhara harus dihukum. Chandra berkata dirinya tidak bisa menghukum Nandini
Chanakya mendekatkan bayi Dhurdhara pada Chandra dan mengatakan bahwa bayi ini kehilangan ibunya dan dia memiliki tanda di dahinya karena efek racun yang semua itu disebabkan oleh Nandini. Chanakya menambahkan, “baiklah Chandra jika kau tidak bisa menghukum Nandini..jangan pikirkan bayi ini dan rakyat Magadha lagi..kau ingin pergi dari sini bersama Nandini kan..pasti kau menginginkannya tapi kau harus meninggalkan bayimu di istana ini” , Chanakya meletakkan bayi itu di hadapan Chandra dan beranjak pergi. Sang bayi pun menangis, Chandra mengendongnya dan menenangkannya.
Nandini dikamar menangis sambil berpikir bahwa dirinya harus melakukan sesuatu untuk membuktikan dirinya tidak bersalah, Nandini memanggil pelayan dan menyuruhnya memberitau Chandra kalau dirinya ingin bertemu, pelayan pun mengatakan bahwa Chandra menolak bertemu dengannya lalu pelayan pun pergi dan Nandini kembali menangis.
Dadima membicarakan Nandini pada Moora, Dadima tidak bisa percaya kalau Nandini melakukan semua ini. Mora dengan emosi mengatakan bahwa tidak akan ada lagi yang akan menyebut nama Nandini karena dia membuktikan dia putri Padmananda musuh mereka.
Chandra berdiri di balkon dengan menggendong bayinya. Helena menemuinya dan Chandra menyuruhnya pergi. Helena berbicara dengannya agar mengambil keputusan untuk Nandini demi keadilan Dhurdhara dan pangeran Magadha lalu Helena beranjak pergi.
Di aula, Nandini dibawa masuk ke hadapan Chandra dengan borgolan rantai, Chandra lalu mengatakan bahwa Nandini terbukti bersalah dan hukuman untuknya adalah meninggalkan istana ini untuk selamanya, Nandini berharap Chandra menatap matanya sekali saja dan Nandini ingin melihat apakah Chandra percaya kalau dirinya sudah melenyapkan Dhurdhara. Chandra menghampiri Nandini dan menatapnya lalu beranjak pergi.
Chandra ke kamar Nandini dan berteriak memanggil2nya, Chandra lalu memanggil pelayan dan menanyakan keberadaan Nandini. Pelayan mengatakan bahwa Nandini sudah meninggalkan istana. Chandra lalu menjatuhkan diri dan berteriak memanggil nama Nandini.
Chandra menggendong bayinya menuju balkon, rakyat pun bersorak sorai menyambutnya. Chandra lalu mulai berbicara dan memperkenalkan anggota baru dinasti Maurya yaitu Pangeran Bindusara, rakyat lalu mengelu2kan nama Pangeran Bindusara. Chandra lalu berbicara pada Bindusara bahwa sekarang tujuan hidupnya hanyalah satu yakni menjaga putranya, lalu Chandra mencium Pangeran Bindusara.
Demikianlah info sinopsis Chandra Nandini hari ini 30 Januari 2018 lengkap. Tonton terus ya serial Chandra Nandini setiap hari mulai Pkl 19.00 WIB hanya di ANTV, karena ceritanya semakin seru dan selalu bikin penasaran.