Sinopsis Chandra Nandini Episode Hari Ini 29 Januari 2018 Lengkap: Kerajaan Magadha Diserang, Dhurdhara Diancam Helena!

Sinopsis Chandra Nandini Episode Hari Ini 29 Januari 2018 Lengkap - Hallo para pengemar setia Chandra Nandini, kali ini saya akan share bagaimana kelanjutan cerita Chandra Nandini hari ini, sinopsis Chandra Nandini episode hari ini senin 29 januari 2018, cerita Chandra Nandini chandra menikah lagi, Chandra Nandini magadha diserang padmananda. Pada sinopsis Chandra Nandini hari ini 29 Januari 2018 nanti akan menceritakan tentang kerajaan Magadha yang diserang lagi oleh Padmananda bersama Maleyketu dan Madhav kemudian keberanian Nandini melawan ayahnya ketika mau menyerang Magadha meskipun nantinya Nandini harus di usir dari istana karena syarat dari Helena yang ikut membantu kemenangan Magadha karena pasukan yunaninya.

Kemudian Saat Chandra mengumumkan Nandini harus pergi dari istana, Chandrapun juga ikut bersama Nandini yang membuat semuanya terkejut. Kemudian saat Helena emosi dan berbicara pada ibunya dengan keras, Dhurdhara yang sedang lewat mendengarkan pembicarannya, akhirnya Helena mengejar Dhurdhara dan mengancam dirinya dan bayinya jika bicara pada Chandra. Inilah penyebab yang nantinya kenapa Dhurdhara meninggal dunia dengan tragis karena diracun Helena yang sebelumnya diancam oleh Helena. Ok langsung aja, silakan baca sinopsis Chandra Nandini episode hari ini 29 januari 2018 berikut ini:

Sinopsis Chandra Nandini Episode Hari Ini 29 Januari 2018 Lengkap

Chanakya menjelaskan rencananya pada prajurit, Helena masuk dan Chanakya menyuruh prajurit keluar. Helena lalu bertanya pada Chanakya mengapa Chandra menyerah pada ayahnya. Chanakya menjawab bahwa Chandra mengunjungi Seleucus untuk mengetahui alasan penyerangannya. Helena pun menawarkan bantuannya. Nandini berjalan di koridor dan menuju pintu gerbang bersama kudanya, Nandini menyuruh prajurit membuka pintu gerbang. Pintu gerbang terbuka dan Nandini memacu kudanya keluar.


Moora bertaya2 mengapa Nandini pergi meninggalkan istana, Avantika berkata bahwa Nandini telah mengambil langkah yang tepat karena dia melakukan hal ini untuk menyelamatkan Magadha da Avantika mendukungnya. Dalam perjalanannya Nandini teringat kenangan manisnya bersama sang ayah.  Sementara itu Chanakya dan Helena memasuki lorong rahasia menuju sebuah tempat. Chanakya pun memberi kde pada prajurit agar mengikuti diam2.

Chandra berbicara dengan Seleucus didalam tendanbahwa kedatangannya bukan untuk menyerah tapi untuk mencari beberapa jawaban. Chandra bertanya mengapa dia menyerangnya. Seleucus pun menjawab bahwa alasannya adalah Helena. Seleucus mengatakan bahwa Helena tidak mendapatkan hak nya seperti ratu2 lainnya. Seleucus kau mengatakan bahwa Helena yang akan mengambil keputusan. Chandra menolak dan berkata bahwa mereka yang haru mengambil keputusan. Tiba2 terdengar suara Chanakya yang datang bersama Helena. Chanakya membenarkan ucapan Seleucus bahwa Helena yang harus mengambil keputusan.

Padmananda masuk ke tendanya dan berbicara pada Amatya, prajurit masuk dan memberitau bahwa Nandini datang dengan membawa pedang. Madhav, Malayketu dan yang lain hendak pergi tapi Padmananda melarang dan mengatakan untuk idak menyerang Nandni lalu Padmananda bergegas pergi. Malayketu memikirkan sesuatu. Padmananda menemui Nandini dan Padmananda teringat kenangannya dengan Nandini kecil.

Chanakya mengatakan pada Helena agar berbicara pada ayahnya tapi Helena berkata ingin berbicara pribadi dengan Chandra terlebih dulu. Sementara itu Nandini turun dari kudanya dan berjalan menghampiri Padmananda, Padmanada menyapanya sebagai putrinya tapi Nandini menodongkan senjatanya ke Padmananda dan mengatakan, “aku istri raja Chandragupta dan yang menjadi musuhnya juga menjadi musuhku”. Padmananda lalu mengatakan bahwa dirnya adalah ayahnya. Nandini menyahut bahwa dalam peperangan tidak ada hubungan keluarga dan dia sudah kehilangan hak nya sebagai ayah ketika dia mengungkap semua kejahatannya sendiri. Nandini juga membandingkan ayahnya dengan Chandra. Nandini menambahkan kalau dirinya malu menjadi putrinya tapi bangga menjadi istri Raja Chandragupta. Padmananda berteriak mengatakan bahwa beberapa jam lagi dirinya akan menguasai Magadha dan akan membebaskannya dari rasa sakit, Nandini menyahut dengan ketus bahwa jika rasa sakit yang didapat bersama Chandra maka akan diterimanya. Padmananda pun menyuruh Nandini menghabisinya jika itu bisa membuatnya bahagia, dan Padmananda membuang pedangnya. Nandini menatap sang ayah lalu membuang pedangnya juga.

Chandra berbicara berdua dengan Helena dan bertanya apa yang disembunyikannya hingga dia harus menulis surat pada ayahnya dan membuat ayahnya menyerang Magadha. Helena pun berkata, “aku bisa menghentikan erang ini dan menyelamatkan Magadha karena aku seorang ratu dan ingin menyelamatkan rakyatku tapi dengan satu syarat yaitu Nandini harus kau usir dari Magadha”.

Pasukan khusus yang dibawa Chanakya mengepung Seleucus. Chanakya mengatakan bahwa pasukan khususnya akan menyerangnya dan jika tidak ada yang memimpin maka pasukan Yunaninya yang begitu banyak juga tidak akan berguna . Seleucus membalas bahwa seharusnya dirinya menghabisnya dulu. Helena lalu masuk bersama Chandra. Chandra mengatakan tidak ada diskusi lagi karena dirinya menolak syarat dari Helena. Chanakya membawa Chandra ke sudut dan berbicara padanya agar menerima syarat Heena karena mereka tidak akan bisa mengatasi pasukan Yunaninya. Chanakya meminta Chandra memikirkan Magadha dulu.

Chandra kembali pada Seleucus dan mengatakan bahwa dirinya menerima syarat dari Helena dengan satu syarat kalau Seleucus harus bergabung dengannya untuk menyerang Padmananda. Seleucus menatap Helena dan Helena mengangguk, Seleucus pun setuju dengan syarat Chandra.

Padmananda berbicara pada Nandini bahwa dirinya tau kalau dia ingin melenyapkannya, Nandini mengiyakan tapi berkata bahwa dirinya tidak bisa menghabisi ayahnya. Malayketu membisikkan pada Madhav untuk menculik Nandini agar Chandra bertekuk lutut. Madhav menjawab bahwa mereka tidak akan pernah bisa menyentuh Nandini selagi ada Padmananda.

Tiba2 pasukan Chandra datang bersama Yunani. Padmananda dan yang lain terkejut melihatnya. Malayketu mengatakan pada Padmananda bahwa mereka harus melarikan diri, Padmananda menolak, Amatya juga mendukung ucapan Malayketu. Padmananda tetap menolak lalu mengambil pedang dan memberi aba2 pasukannya untuk menyerang pasukan Chandra.

Peperangan pun di mulai. Amatya dan Malayketu mengajak Padmananda lari karena mereka akan kalah, Nandini melihat mereka kabur lalu Nandini melihat Madhav dan menghentikannya lalu berbicara dengannya mengatakan yang sebenarnya (kilas balik saat Nandini berbicara dengan Malti mengenai rencana Chandra), Nandini meyakinkan Madhav. Madhav pun terlihat menyesal.

Padmananda, Amatya dan Malayketu hendak kabur, Chandra meneriakinya. Pasukan pun berteriak penuh kemenangan. Chandra menatap Nandini lalu menghampirinya dan mengajaknya pulang.

Rakyat merayakan kemenangan. Dadima dan yang lain juga merasa gembira. Dhurdhara berbicara dengan bayinya memberitau kabar kemenangan sang ayah dan Dhurdhara ingin bayinya menjadi seorang pemberani seperti ayahnya.

Chandra menuju ruangannya dan Madhav sudah menunggunya, Madhav meminta maaf pada Chandra karena sudah mendukung musuhnya, Chandra meminta Madhav melupakan hal tersebut.

Di kamarnya Helena merasa senang karena Chandra menyetujui persyaratannya dan Helena mengatakan pada Apama bahwa hari ini di aula akan diumumkan kalau dirinya adalah ratu pertama, Apama pun meminta Helena agar tenang.

Di kamarnya, Dhurdhara tengah berbaring dan berbicara dengan pelayan agar memberitau yang lain mengenai kemenangan Chandra tapi pelayan berkata bahwa semua orang sudah mengetahuinya. Nandini lalu masuk dan berbicara dengan pelayan agar melakukan apa yang Nandini katakan, pelayan keluar dan Nandini menemani Dhurdhara mengobrol. Dhurdhara berbisik pada Nandini dan bertanya apakah dia sudah menyatakan perasaannya pada Chandra, Nandini terlihat tersipu malu, Dhurdhara pun menggodanya. Nandini berkata akan segera memberitau. Dhurdhara berteriak saat bayinya menendang, Nandini memegang perutnya. Chandra muncul dan Dhurdhara memintanya mendekat, Nandini lalu menarik tangan Chandra agar memegang perut Dhurdhara. Tangan mereka pun saling bersentuhan, Dhurdhara lalu mengatakan akan berbicara mengenai cinta. Pelayan datang memberitau Chadra bahwa semua sudah menunggu di aula, Chandra lalu mengajak Nandini.

Di aula Chandra memberikan sambutan da mengatakan bahwa kemenangan kali ini berkat Chanakya dan Helena. Lalu datang asisten Seleucus dan Chandra mempersilahkannya duduk lalu berkata bahwa dia akan menjadi perwakilan Yunani di kerajaannya. Chandra juga mengumumkan bahwa pernikahan Malti dan Madhav akan segera di langsungkan lalu Chandra meminta Nandini berdiri di tengah, Helena pun memikirkan sesuatu. Chandra lalu berterimakasih atas keberanian dan masukan2 penting Nandini untuk Magadha tapi Chandra kemudian mengumumkan bahwa Nandini harus meninggalkan istana Magadha. Nandini dan yang lain terkejut mendengarnya. Helena dan Apama pun merasa senang.

Chandra lalu kembali berbicara dan Chandra mengumumkan juga bahwa yang akan menggantikan Nandini sebagai ratu pertama adalah Helena, semuanya pun kembali terkejut. Chandra lalu menambahkan bahwa semuanya belum berakhir, Chandra berdiri dan membuka mahkotanya lalu meletakkannya di singgasananya dan berata, “bersama dengan Nandini aku akan pergi dan meninggalkan semuanya”. Nandin dan yang lain lagi2 terkejut. Chanakya memanggil Chandra tapi Chandra menghampiri Nandini dan mengajaknya pergi. Nandini meletakkan mahkotanya disinggasananya lalu Chandra menggenggam tangannya dan keduanya berjalan pergi meninggalkan aula. Helena pun terlihat menahan kemarahannya.

Mora berbicara pada Dadima agar menghentikan kepergian Chandra Nandini. Tapi Dadima berkomentar bahwa selama mereka bersama2 tidak akan terjadi apa2 dan Chanakya juga akan memanggil mereka kembali secepatnya.

Helena mendatangi Chandra di balkon dan semua ini tdak boleh terjadi. Chandra menyahut bukankah ini memang keinginannya untuk mengusir Nandini dan menjadi ratu pertama. Helena memegang tanga Chandra dan mengatakan bahwa dirnya menginginkannya, Chandra menepis tangannya dan mengatakan untuk melupakannya karena dia adalah orang yang sudah membahayakan Magadha dengan permainan kotornya tapi tidak dengan Nandini yang pergi melawan ayahnya sendiri demi Magadha dan baginya ratu yang sebenarnya adalah Nandini lalu Chandra beranjak pergi.

Chandra menemui Dhurdhara dan berbicara menenangkannya, Dhurdhara terlihat marah dan berbicara dengan bayinya bahwa dirinya marah karena Chandra tidak membawanya juga untuk meninggalkan istana. Chandra mencoba memberi pengertian. Dhurdhara lalu bertanya pada Chandra mengapa dia masih menyembunyikan perasaannya pada Nandini. Chandra berkata bahwa dirinya masih takut untuk mengatakannya. Dhurdhara menyuruh Chandra pergi mengatakannya pada Nandini dan Dhurdhara mengancam akan pergi memberitau Nandini tapi Chandra menghentikannya dan mengatakan akan berbicara pada Nandini. Dhurdhara pun memeluknya seraya berkata bahwa Nandini adalah rekan hidup untuknya dan dirinya akan selalu menjadi sahabatnya.

Nandini mengemas buku2nya dan Chandra menemuinya lalu berbicara padanya. Mereka berdebat dan saling berdiri membelakangi. Mereka lalu sama2 berpikir bahwa mereka tidak bisa hidup tanpa satu sama lain.

Di kamarnya Helena mengomel pada ibunya karena Chandra akan pergi bersama Nandini. Apama mencoba menenangkannya tapi Helena berontak.

Dhurdhara berjalan di koridor sambil berbicara sendiri dengan bayinya dan mendengar suara keras Helena dari kamarnya. Dhurdhara mencoba mendengarkan. Helena mengatakan “habisi Nandini atau lakukan apapun tapi aku tetap ingin Chandra..kita sudah mengambil bantuan dari Roopa tapi sekarang dia sudah tiada”, Dhurdhara pun terkejut mendengarnya. Apama menenangkannya tapi Helena terus berbicara.

Dhurdhara berteriak karena merasa sakit di perutnya, Apama dan Helena terkejut lalu keluar dan melihat Dhurdhara yang tengah kabur. Apama menyuruh Helena agar menghentikan Dhurdhara.

Dhurdhara berlari dengan ketakutan ke kamarnya dan berkata akan memberitau Chandra tapi Helena mendatangi kamarnya dan menutup pintu. Helena lalu berkata pada Dhurdhara bahwa mereka harus bicara, Dhurdhara hendak pergi menemui Chandra tapi Helena menariknya dan mendorongnya, Dhurdhara pun mengerang kesakitan, Helena menghampirinya dan mengancam akan melenyapkannya dan bayinya jika dia berani buka mulut lalu Helena mendorong perutnya dan Dhurhara pun terjatuh. Helena lalu kembali memberi piihan pada Dhurdhara untuk diam atau bayinya akan dihabisi. Dhurdhara berjanji tidak akan memberitau siapapun dan Helena beranjak pergi. Dhurdhara pun menangis.

Pagi harinya, Chandra menemui Nandini dan menanyakan kesiapannya untuk berangkat tapi Nandini berkata tidak ingin meninggalkan Dhurdhara di bulan2 terakhir kelahiran bayinya, Nandini mengajak Chandra pergi setelah kelahiran bayi Dhurdhara. Moora dan Dadima muncul lalu Moora mengatakan bahwa dirinya yang akan menjaga Dhurdhara tapi Moora mempunyai keinginan agar mereka pergi setelah acara ritual bayi Dhurdhara. Chandra pun menyetujuinya.

Di kamarnya Dhurdhara gelisah memikirkan ancaman Helena. Nandin lalu menemuinya dan melihatnya termenung, Nandini lalu berbicara dengannya bbahwa dirinya dan Chandra akan pergi setelah acara bayinya. Dhurdhara kembali termenung dan Nandini bertanya. Dhurdhara pun beralasan bahwa perutnya tengah sakit. Nandini memintanya untuk tidak khawatir dan Nandini berkata akan mencarikan jalan untuk meredakan rasa sakitnya. Nandini beranjak pergi dan dalam hati Dhurdhara meminta maaf pada Nandini karena sudah membohonginya demi dia dan bayinya.

Nandini ke dapur melihat persiapan makanan untuk acara dan melihat puding berasnya lalu menyuruh pelayan membaginya, Nandini hendak menuangkan cairan ke dalam mangkok puding beras Dhurdhara, Dadima dan Moora melihatnya lalu bertanya. Nandini menjelaskan kalau yang akan dituangkan adalah ramuan untuk wanita hamil, Dadima memintanya berkonsultasi dulu dengan tabib sebelum memberikan pada Dhurdhara. Nandini mengiyakan dan berkata akan menambahkan buah2an kering saja diatas puding berasnya karena Dhurdhara menyukainya lalu Nandini beranjak pergi menambahkan buah2an kering dan teringat ucapan Dhurdhara akan sakit perutnya. Nandini pun menuangkan ramuannya dalam pudng beras Dhurdhara, pelayan melihatnya dan melaporkan pada Moora, Moora pun mendatangi Nandini dan menegurnya karena sudah diberi peringatan tadi. Nandini menjelaskan bahwa Dhurdhara tengah sakit perut. Pelayan datang memberitau bahwa acara akan dimulai.

Chandra dan yang lain mendatangi Dhurdhara yang akan melakukan ritual untuk bayinya. Moora menyuruh Chandra memberikan hadiahnya lalu Chandra meletakan beberapa emas  ke dalam selendang Dhurdhara. Chandra membawakan asam dan hendak menyuapi Dhurdhara. Dadima melihat Dhurdhara termenung dan bertanya, Dhurhara bersikap normal dan menerima suapan asam Chandra, lalu yang lain bergantian memberikan hadiah. Helena datang membawakan hadiah dan Dhurdhara menatapnya dengan ketakutan. Helena membelai wajah Dhurdhara dan berbisik padanya agar mengingat peringatannya untuk tutup mulut.

Nandini kemudian maju memberikan hadiahnya dan menyuapinya dengan puding beras. Dhurdhara lalu memanggil Dadima dan mengatakan ingin beristirahat lalu beranjak pergi. Nandini bertanya2 mengapa Dhurdhara seperti tengah terbebani, Nandini memutuskan untuk pergi memeriksa Dhurdhara.

Dhurdhara mengunci diri di kamar dan merasa ketakutan, Dhurdhara kemudian menulis surat, “aku tidak tau berapa lama lagi aku akan bertahan hidup dan ini karena dia adalah setan jahat yang ingin melenyapkanku dan juga bayiku”. Nandini datang dan Dhurdhara menyembunyikan suratnya dibawah sofa, Nandini bertanya pada Dhurdhara apa yang tengah terjadi, Dhurhara menyembunyikan semua. Nandini tetap bertanya tapi Dhurdhara kembali teringat ancaman Helena, Dhurdhara pun berkata tidak terjadi apa2 dan menyuruh Nandini pergi. Chandra dan Chanakya melintas dan Chandra melihat Dhurdhara memohon pada Nandini agar dia meninggalkannya. Chandra bertanya2 mengapa mereka berdua sepertinya sedang bertengkar. Dhurdhara menangis sepeninggal Nandini dan berkata bahwa dirinya harus menyembunyikan semua ini demi kebaikannya (Nandini) dan bayinya.

Nandini menemui Chandra dan bertanya apa yang sedang dilakukannya, Chandra balik bertanya apa yang terjadi padanya dan Dhurdhara. Nandini berkata tidak terjadi apa2 dan berkata bahwa suasana hati Dhurdhara sedang tidak baik. Chandra pun beranjak pergi dan Nandini berbicara dalam hati bahwa Dhurdhara tengah menyembunyikan sesuatu dan dirinya tidak akan memberitau Chandra sampai mengetahui kebenarannya dulu.

Dadima dan Moora menemui Dhurdhara, Dhurdhara terlihat menahan sakit dan Dadima bertanya. Dhurdhara mengatakan bahwa dirnya kesakitan. Moora berkata itu karena dia tidak makan apapun  lalu Dadima menyuapi Dhurdhara dengan puding beras buatan Nandini, Dhurdhara semakin kesakitan dan mengatakannya pada Moora, Moora lalu menyuruh pelayan memanggil tabib.

Tabib memberikan obat pada Dhurdhara dan mengatakan akan memberikan ramuan agar Dhurdhara bisa beristirahat. Moora lalu bertanya pada tabib tentang apa yang terjadi dengan Dhurdhara, tabib mengatakan bahwa sepertnya Dhurdhara memakan makanan yang menimbulkan efek pada perutnya lalu tabib beranjak pergi. Moora menatap puding beras buatan Nandni dan teringat saat Nandini mencampurnya dengan ramuan. Moora lalu membawanya pada Chanakya. Chanakya lantas mengujinya. Chanakya mencampur puding beras dengan ramuan dan berubah warna, Moora bertanya dan Chanakya menjelaskan bahwa ini jenis racun yang bisa melenyapkan bayi dan ibunya. Chanakya lalu bertanya sapa yang membuat puding berasnya. Dadima menyebut nama Nandini. Chanakya pun terkejut.

Helena menendang pelayan yang tengah membersihkan kakinya, Apama muncul dan menyuruh semua pelayan keluar. Apama lalu berbicara pada Helena agar mengendalikan emosinya karena dia adalah ratu Magadha. Helena menyahut bahwa dirinya ratu tapi tanpa Chandra, Apama mengambil mahkota dan meletakkannya di kepala Helena.  Apama lalu berkata bahwa ada satu jebakan yang akan membuat Chandra berpisah dengan Nandini dan Dhurdhara. Helena bertanya apa yang sudah di lakukan sang ibu dan Apama menjawab bahwa Nandini memberikan racun pada Dhurdhara (kilas balik saat Apama melihat Nandini tengah membuat ramuan untuk Dhurdhara dan Apama mengintainya, Nandini mengatakan akan mencampurnya dalam puding beras untuk Dhurdhara dan Apama mendengarnya. Pelayan mengatakan sesuatu, Nandini membalikkan badan dan menjawab, Apama dengan segera menukar botol ramuan Nandini dengan botol racunnya).

Chandra Nandini menemui Chanakya, Moora dan Dadima. Chandra bertanya. Chanakya mengatakan ingin bertaya pada Nandini. Chandra mempersilahkan. Lalu Chanakya bertanya pada Nandini apakah dia yang mencamur ramuan dalam puding beras Dhurdhara, Nandini mengiyakan, Chanakya bertanya lagi bukankah dia sudah mendapat peringatan dari Moora untuk membicarakannya dulu dengan Tabib. Nandini mengiyakan kembali dan Chandra bertanya apa yang sebenarnya terjadi. Chanakya menjelaskan bahwa Dhurdhara diracun dan Nandini yang melakukannya.  Nandini berusaha membela diri tapi Chandra berkata pada Chanakya bahwa dirinya mempercayai Nandini. Moora berkomentar bahwa dirinya melihat dengan mata kepala sendiri. Chandra kecewa dengan Moora yang ikut menuduh Nandini dan berkata bahwa dirinya akan segera pergi dengan Nandini agar Dhurdhara dan bayinya aman. Chandra lalu mengajak Nandini pergi

Chandra menemui Dhurdhara dan membangunkannya lalu mengatakan bahwa dia akan segera membaik. Dhurdhara menyahutinya, tabib mengatakan bahwa Dhurdhara butuh istirahat. Chandra kembali berbicara bahwa dirinya akan pergi bersama Nandini untuk selamanya. Dhurdhara teringat ancaman Helena, Dhurdhara pun dengan segera menyuruh Chandra membawa Nandini pergi jauh2 (maksud Dhurdhara agar Helena tidak bisa menghabisi Nandini). Tabib kembali memberi obat pada Dhurdhara, Chandra yang salah paham dengan ucapan Dhurdhara pun berpikir, “bahkan Dhurdhara berpikir Nandini mencoba melenyapkannya dan bayinya”.

Demikianlah info sinopsis Chandra Nandini episode hari ini 29 Januari 2018 lengkap. Jangan lupa saksikan serial Chandra Nandini setiap hari mulai Pkl 19.00 hanya di ANTV.
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+