Sinopsis Chandra Nandini Hari ini 26 Januari 2018 Terlengkap: Nandini Jatuh ke Jurang

Sinopsis Chandra Nandini Hari ini 26 Januari 2018 Terlengkap: Nandini Jatuh ke Jurang - Bagi kamu penggemar setia film serial Chandra Nandini di ANTV pasti kamu ingin tahu bagaimana kelanjutan cerita chandra nandini hari ini, sinopsis chandra nandini hari ini 26 januari 2018, sinopsis chandra nandini episode hari ini, cerita chandra nandini jatuh ke jurang, cerita chandra nandini identitas roopa terbongkar, cerita roopa dibunuh padmananda, cerita nandini meninggal ditusuk ayahnya. Langsung aja yuk baca sinopsis Chandra Nandini untuk episode hari ini 26 Januari 2018:

Sinopsis Chandra Nandini Hari ini 26 Januari 2018 Terlengkap: Nandini Jatuh ke Jurang

Sinopsis Chandra Nandini Hari ini 26 Januari 2018 Terlengkap

Chandra mondar mandir di kamarnya, Roopa menemuinya dan bertanya apa yang dicemaskannya. Chandra pura2 berkata tidak ada apa2 tapi Roopa memaksanya bercerita. Chandra pun berkata bahwa ayahnya mengirimkan surat sambil menunjukkan surat Padmananda pada Roopa. Roopa pun berpikir bahwa waktu sudah berpihak padanya lalu Roopa berkata pada Chandra bahwa dirinya bersedia pergi kesana. Chandra pura2 menolak dengan memeluk Roopa, Roopa meyakinkan Chandra dengan berkata, “aku seorang ratu dan aku ingin melakukan ini untuk rakyatku..aku tidak ingin rakyat mengatakan bahwa raja mengorbankan putri Chanakya untuk istrinya”. Chandra pun setuju dengan syarat mereka akan pergi bersama2 dan Roopa memeluknya. Chandra pun berpikir bahwa sekarang Nandini akan mengetahui sifat asli ayahnya.

Roopa menemui Sunanda dan berbicara dengan riang bahwa waktu balas dendam mereka sudah tiba. Roopa menambahkan bahwa dirinya akan memberitau rencana balas dendamnya tapi Roopa menyuruh Sunanda mengambilkan senjatanya lebih dulu. Sunanda lalu mengambilkan senjata dari dalam peti dan memberikannya pada Roopa seraya mengatakan bahwa dirinya juga ingin membalas dendam karena Padmananda sudah memberikan tempatnya pada Avantika. Roopa menjawabnya, tiba2 terdengar teriakan Dhurdhara. Roopa menyembunyikan senajatanya lalu Dhurdhara masuk sambil membawa minuman penawar untuk menangkal hantu Roopa dan meminumkannya tapi Roopa kemudian bergegas pergi karena ingin muntah.

Chandra menemui Chanakya dan berbicara dengannya bahwa Roopa setuju untuk pergi dan Chandra memnta Chanakya membawa Nandni dengan hati2. Chandra menambahkan bahwa dirinya ingin Nandini melihat sifat asli ayah dan saudara kembarnya. Chanakya berharap ucapan Chandra itu tidak berhubungan dengan perasaannya pada Nandini.

Di ruang bawah tanah Nandini juga tengah mondar mandir menunggu Chandra sambil berbicara sendiri bahwa dirinya tidak sabar lagi menunggu Chandra lalu Nandini menutupi diri dengan selimut dan keluar berjalan di koridor. Sunanda kemudian memegang bahunya dari belakang dan berbicara dengan memanggilnya Roopa, (Sunanda pun salah mengenali Nandini sebagai Roopa), Sunanda meminta Roopa (Nandini) agar tidak pergi menemui Padmananda untuk membalas dendam. Nandini merasa heran dengan ucapan Sunanda dan berpikir bahwa Roopa adalah saudaranya tapi mengapa ingin balas dendam pada ayahnya. Nandini bersikap layaknya Roopa dan meminta Sunanda menjelaskan dengan jelas maksud ucapannya, Sunanda kembali berbicara, “lihatlah guru Adnarayan ada disini karena menerima undangan dan ini artiya Chandra serta Chanakya memunyai rencana..kita harus menunda untuk balas dendam”, Nandini terkejut mendengarnya tapi hanya mengiyakan ucapan Sunanda dan beranjak pergi. Sunanda juga kemudian beranjak pergi dan Nandini berpikir memgaa Sunanda melakukan semua ini dan apa yang sebenarnya terjadi. Nadini lalu terus berjalan.

Roopa memegangi senjatanya dan berkata bahwa Padmananda akan segera tewas lalu Roopa juga mengambil senjata belatinya, Roopa melihat kedatangan Chandra dan menutupi senjata dengan menyelimuti diri. Chandra pun bertanya apakah dia sudah siap. Roopa menjawab iya dan berkata sudah tidak sabar ingin bertemu dengan ayahnya, Ropa juga meminta agar Chandra memberinya waktu berdua dengan ayahnya. Chandra mengiyakan lalu memeluknya sambil berpikir, “Padmananda..Nandini akan segera mengetahui sifat aslimu.. dan Roopa..kau akan di hukum untuk apa yang sudah kau lakukan pada Nandini dan Chaya”, Roopa juga memikirkan sesuatu.

Nandini masih berpikir tentang Chandra sambil berjalan ke kamar Chandra dan tidak menemukan siapapun, lalu Nandini menemukan surat Padmananda yang terjatuh terbawa angin. Nandini memungutnya dan membacanya. Nandini salah paham pada Chandra dan berpikir bahwa Chandra sudah memperalatnya untuk menemukan ayahnya. Nandini berpikir harus sampai ditempat ayahnya sebelum Chandra tiba lalu Nandini berlari pergi.

Nandini berjalan di hutan menuju persembunyian Padmananda, sepanjang jalan Nandini mengingat kebersamaannya dengan Chandra dan berpikir, “Chandra .. kau seorang penipu..aku berpikir kita bisa bersama2 tapi kau memperalatku dan ini adalah kesalahanku bahwa aku mencintaimu dan aku tidak akan membiarkan semua ini berakibat pada ayahku”. Chandra sendiri tengah bersama Roopa dalam perjalanan menaiki kuda dan Chandra memikirkan bahwa hari ini Nandini akan mengetahui semua kebenaran tentang ayahnya.

Chanakya ke ruang bawah tanah dan memanggil2 Nandini. Tapi akhirnya Chanakya menyadari bahwa Nandini menghilang. Sementara itu Nandini masuk ke tempat persembunyian ayahnya dan memanggilnya, Padmananda terkejut melihatnya dan Nandini berlari memeluknya, mereka saling berpelukan dengan bahagia. Padmananda berkata kalau dirinya tidak percaya dia ada disini sekarang, Nandini berkomentar bahwa dirinya ingin membicarakan sesuatu yang sangat penting tapi tiba2 Padmananda menusuk perut Nandini (karena mengira dia adalah Roopa), Bharti terkejut melihat kekejaman Padmananda.

Padmananda tertawa dan mengatakan, “apa yang kau pikirkan Roopa..kau pikir aku tidak tau tentang dirimu ??”, Padmananda memberi kode pada Amatya dan kemudian Amatya bersama dengan Vakranas membawa Bharti keluar gua bersama yang lain.

Padmananda berdua dengan Nandini dan kembali berkata, “kau mengambil tempat putriku dan dia di kurung dalam dinding karenamu !!”, lalu Padmananda menusuk Nandini lagi seraya menambahkan, “permainanmu usai dan kau tidak akan pernah bisa menghabisiku..aku seharusnya menghabisimu saat kau lahir”. Nandini hanya bisa mengerang dan terkejut mendengar ucapan ayahnya, Nandini pun teringat masa kecilnya bersama sang ayah dan berpikir mengapa ayahnya menyembunyikan semua ini.

Chandra dan Roopa tiba di depan tempat persembunyian Padmananda, Roopa mengatakan bahwa dirinya akan pergi terlebih dulu untuk menemui ayahnya dan Chandra mengijinkan, Roopa turun dari kuda dan berjalan masuk ke arah gua. Tapi kemudian Chadra terkejut melihat Amatya, Vakranas dengan membawa Bharti serta pasukan Padmananda dibelakannya. Chandra pun berpikir apa yang sedang dilakukan mereka. Amatya mencoba melarikan diri dan sempat memerintahkan pasukannya untuk menyerang Chandra.

Padmananda masih mengungkap semua kejahatannya pada Nandini, “aku punya dua putri dan aku tidak pernah memberitau Nandini tentang dirimu..aku juga meminta Sunanda untuk membawamu pergi”, Nandini kembali terkejut menatap ayahnya. Padmananda terus berbicara, “dan jika Sunanda tidak menipuku kau pasti sudah mati dan aku bisa tetap bersama Nandiniku karena dia keberuntunganku dan kau adalah kesialanku karena kaulah alasan dibalik kehancuranku..kau sudah menjebak putriku dan juga Chandragupta dimana ayahnya sudah kulenyapkan dan ibunya ku penjarakan.. aku menghabisi semua orang yang mencoba mengahalangi jalanku..aku adalah pembunuh !!”, dan tiba2 Padmananda ditusuk dari belakang oleh seseorang. Padmananda membalikkan badan dan terkejut melihat Roopa, lebih terkejut lagi menyadari bahwa yang ditusuknya adalah Nandini putri kesayangannya, Nandini pun terjatuh di tanah. Roopa tertawa dan berkata, “Roopa tidak pernah gagal membalaskan dendamnya, Padmananda !!”. Padmananda pun berpikir, “ohhh tidaakkkk..apa yang ku lakukan dengan Nandiniku..”.

Chandra menghadapi pasukan Padmananda dan berhasil mengalahkan mereka. lalu Chandra menaiki kudanya dan memacunya untuk mengejar Vakranas yang membawa lari Bharti. Bhari kemudian menjatuhkan diri dari kuda, Vakranas melarikan diri dan Chandra membantu Bharti.

Roopa tertawa bahagia sembari berkata bahwa mereka berdua (Nandini dan Padmananda) akan mati tapi Padmananda kemudian menusuknya juga, Nandini meneriaki ayahnya untuk berhenti. Sedangkan Chandra mendengar teriakan Roopa. Padmanada menusuk Roopa kembali sembari mengatakan, “aku tidak bisa melihat airmata Nandini dan hari ini karenamu lihatlah apa yang sudah kulakukan pada Nandiniku..lihat bagimana kau membawa kesialan untukku Roopa..dan hari ini aku harus menghabisimu”. Nandini yamng masih bertahan pun tak kuasa melihat kekejaman sang ayah. Roopa pun terjatuh ketanah.

Padmanada menghampiri Nandini dan berniat menolong tapi Nandini menolak ayahnya dan berkata agar jangan menyentuhnya. Padmananda berkata bahwa dirinya ini ayahnya tapi Nandini membalas bahwa dia adalah iblis dan Nandini menyuruhnya agar meninggalkannya tapi Padmananda bersikeras membebat luka tusukan Nandini sementara Roopa hanya bisa menatap lemah pada ayahnya yang membela nandini. Padmananda lalu mengendong Nandini dan membawanya keluar.

Chandra dan Bharti mendatangi Roopa dan menanyakan keberadaan Padmananda. Chanakya juga kemudian datang dan mengatakan bahwa Nandini tidak berada di kamarnya. Roopa pun bercerita, “dia ada disini tadi (lalu Roopa menceritakan rentetan kejadiannya)..semua orang memainkan permainan kotornya padaku dan bahkan kau Chandra..sekarang Nandini akan mati tapi aku disini..aku akan memberitahukan padamu bahwa di istana ada wanita yang sangat jahat dan karena aku mencintaimu aku akan memberitau siapa wanita itu..”, Chandra dan Chanakya menunggu ucapan Roopa tapi Roopa tidak mampu bertahan dan menutup mata untuk selamanya sebelum sempat memberitau tentang wanita yang dimaksud. Chanakya lalu berkata pada Chandra bahwa mereka harus segera meninggalkan tempat ini, lalu mereka semua bergegas pergi (ehhh jasad si Roopa di tinggalin tuhhh…)

Moora terbangun dari mimpi buruknya dan menjerit memanggil nama Chandra Nandini, Dadima terbangun dan Moora mengatakan bahwa dirnya merasa ada sesuatu hal buruk sedang terjad dan Moora berkata akan memeriksa Nandini, Dadima mengingatkannya bahwa ini sudah larut malam. Tapi Moora bergegas keluar kamar.

Apama mengambil bungkusan dari dalam peti dan memberikannya pada Helena sembari mengatakan agar memberikan obat tersebut pada Roopa dan Roopa pasti akan lekas mati. Apama lalu mengajak Helena ke kamar Chandra.

Padmananda membawa Nandini dengan menaiki kuda, Nandini berusaha berontak dari Padmananda sementara Chandra mengejar mereka. Nandini lalu menjatuhkan diri dari kuda dan Padmananda meneriakinya. Chandra mendengar teriakan Padmananda dan melihat Nandini yang terjatuh. Chandra juga berteriak memanggil Nandini. Padmananda panik melihat Chandra dan berpikir bahwa dirinya tidak bisa menyelamatkan Nandini lalu memutuskan lari.

Chandra mengejar Nandini yang terjatuh dan tergelincir kebawah, Chandra pun menangis berteriak memanggil Nandini karena mengira Nandini sudah terjatuh ke jurang, “kau tidak bisa meninggalkanku sendiri dan pergi seperti ini Nandiniiii..” tapi kemudian terdengar teriakan Nandini yang meminta tolong, Chandra melihat ternyata Nandini bergelantungan pada akar pohon, Chandra berkata akan menyelamatkannya dan meminta Nandini memberikan tangannya lalu Chandra memberikan tangannya agar Nandini menggapainya. Nandini mencoba menggapai tangan Chandra dan berhasil, Chandra mencoba menariknya tapi kemudian malah Chandra ikut tertarik oleh Nandini, mereka berdua meluncur tapi Chandra berhasil menggapai akar pohon dan meminta Nandini memeluknya, mereka berdekatan dan saling tatap (masih sempat ya dalam keadaan darurat bin gaswat hahaha..) lalu Chandra berusaha menggapai tepian jurang dengan merayap naik dan berhasil.

Apama membawa Helena ke depan kamar Chandra dan menyuruhnya masuk. Helena masuk dan tidak melihat siapapun. Helena pun memanggil ibunya, Apama masuk dan Helena mengatakan bahwa tidak ada seorangpun dan Roopa pasti sudah mengetahui rencananya. Moora kemudian masuk dan bertanya rencana apa yang dibicarakannya, Helena beralasan telah merencanakan persiapan khusus untuk Chandra tapi tidak ada siapa2 dikamarnya. Moora terkejut dan memanggil pelayan agar mencari Chandra Nandini.

Chandra memeluk Nandini dan memintanya bertahan, Nandini berbicara padanya, “Chandra..aku mempercayai ayahku dan bukan dirimu..dia sangat jahat..aku minta maaf padamu”. Chandra meminta Nandini agar diam dan berkata akan menyelamatkannya lalu menggendongnya dan memacu kudanya, dalam perjalanan Nandini kembali menangis dan berkata bahwa dirinya saat buruk lalu meminta Chandra membiarkannya mati, Chandra menjawab, “inilah sebabnya aku tidak ingin kau tau kebenarannya dengan cara seperti ini”. Dalam hati Chandra meminta Dewa agar menyelamatkan Nandini.

Pelayan memberitau Moora bahwa Chandra Nandini dan Chanakya juga tidak berada ditempat. Moora pun berpikir kemana perginya mereka.

Padmananda menaiki kudanya sembari mengingat bagaimana dirinya menusuk Nandni dan bagaimana Nandini menolaknya, Padmanda terjatuh dari kudanya dan menangisi apa yang sudah dilakukanya pada Nandini. Terdengar bunyi lonceng kuil, Padmananda pun berjalan ke arah kuil dan bertanya pada Dewa tentang nasib buruknya, “kenapa kau lakukan semua ini padaku..kenapa Nandini harus menghadapi konsekuensi dari kejahatanku.aku berpikir aku lebih kuat darimu karena aku mempunyai Nandini..tapi sekarang aku tidak memilikinya lagi..aku menghabisinya dengan tanganku sendiri..Nandiniiii..maafkan ayahmu ini”, Padmananda lalu berusaha menghilangkan noda darah Nandini di  tangannya dan Padmananda membentur2kan kepalanya didinding sembari menangis kemudian pingsan.

Chandra membawa Nandini masuk ke istana, Moora melihat mereka dan terkejut melihat Nandini terluka lalu Moora berteriak memanggil Nandini. Chandra lalu membawa Nandin ke kamar, semua anggota kerajaan mengikutinya. Chandra lalu membantu tabib merawat Nandini, Chanakya membuat ramuan untuk Nandini sementara Nandini terus bergumam menyebut ayahnya penipu. Semua anggota keluarga meneteskan airmata (kecuali … yaaaa tau sendirilahhh). Nandini dalam kondisi parah, Chandra berteriak pada Chanakya agar menyelamatkanya, Chanakya memberi perintah pada tabib yang langsung berusaha lebih keras untuk menyelamatkan Nandini. Chandra pun berpikir tidak akan melepaskan dalang yang berada dibalik semua ini.

Chandra berbicara pada Malayketu agar mencari Sunanda karena dia yang bersama Roopa dan merupakan penipu ulung. Malayketu lalu bergegas pergi. Avantika kemudian memohon dan berbicara pada Chandra agar menyelamatkan Nandini, Chandra pun berjanji bahwa Nandini akan baik2 saja. Chanakya lalu berteriak memanggil Chandra.

Malayketu memberi perintah pada semua pasukan untuk mencari Sunanda disetiap sudut istana dan dia juga mencari sendiri keberadaan Sunanda tapi Sunanda tidak ditemukan.

Heena berbicara pada Apama menyatakan kekhawatirannya kalau Chandra mengetahui semua keterlibatan mereka. Helena berkata akan meminta maaf saja sebelum Chandra menghukumnya tapi Apama menenangkan Helena dan berkata bahwa Chanra hanya mencari Sunanda saja. Aama meminta Helena agar tetap bersama Chandra agar mengetahui tentang informasi apapun yang didapat.

Malayketu menemui Chandra dan memberitaukan jika Sunanda tidak berhasil ditemukan, Chandra pun menyuruh Malayketu agar mencari kesemua gua dan tempat sekitar.

Tabib mengatakan pada Chanakya bahwa kondisi Nandini tidak memungkinkan dan sulit untuk diselamatkan, Chandra pun bergegas melihat kondisi Nandini. Moora dan yang lain pun menangisi keadaan Nandini dan berusaha sebisa mungkin membantunya. Tabib lalu mengatakan sesuatu, Chandra meminta Nandini untuk tidak menyerah. Avantika meminta Nandini untuk bangun. Nandini sendiri teringat kebersamaannya dengan Chandra dan menghembuskan nafas terakhirnya. Tabib mengatakan bahwa Nandini sudah tiada. Semua orang terkejut mendengarnya. Chandra langsung memeluk Nandini dan mengguncang2kan badannya agar kembali bangun, Chandra berbicara pada Nandini sambil menangis, “buka matamu Nandiniiii..kau tidak boleh meninggalkan aku..lihat..semua orang ada disini..jangan lakukan ini Nandiniii..”. Helena pun senang Nandini tiada karena itu berarti Chandra akan menjadi miliknya.

Chandra masih menangisi Nandini, Helena memegang bahunya dan mengatakan agar segera melakukan persiapan kremasi, Chandra pun menjawab , “hentikan omong kosongmu Helena !!..dia akan membuka matanya !!”, Chandra terus berusaha membangunkan Nandini.  Chanakya pun menyadarkan Chandra tapi Chandra tetap tidak bisa menerimanya. Chandra membentak Nandini agar bangun dan kemudian airmata Chandra jatuh menetesi kening Nandini, Nandini pun menggerakkan kepalanya dan Chandra melihatnya. Nandini lalu kembali bernapas dan membuka matanya perlahan2, semua orang kembali terkejut. Chandra membelai wajah Nandini sambil memanggilnya, Dadima mengatakan sesuatu. Chandra lalu berteriak memanggil tabib. Tabib memeriksanya dan berkata bahwa inilah kekuatan cinta dan cinta Chandra membuat Nandini kembali. Chandra meminta tabib melakukan sesuatu, tabib meminta mennggakannya bersama Nandini. Chandra meminta untuk tetap tinggal dan menyuruh yang lain pergi. Nandini kemudian tersenyum menatap Chandra.

Dhurdhara mondar mandir dan bertanya2 pada Dewa apa yang akan terjadi selanjutnya lalu Helena melihatnya, Helena bertanya dan Dhurdhara menjelaskan mengenai hantu Roopa. Helena meremehkannya dan mengatakan bahwa ucapannya itu omong kosong. Dhurdhara merasa lega lalu berbicara dengan bayinya agar tidak perlu takut lagi kemudian Dhurdhara beranjak pergi. Helena kemudian duduk dan teringat bagaimana Chandra tadi sangat mengkhawatirkan Nandini, tiba2 Helena dikejutkan dengan sisi lain dari dirinya yang muncul, sisi tersebut mengatakan, “Chandra memiliki Nandini dan Dhurdhara memiliki bayi Chandra serta persahabatannya tapi apa yang kau punya..bahkan kau yang pertama kali dinikahi Chandra..kau membantunya berperang dan membuatya kenjadi raja tapi sekarang kau tidak punya apapun..tidak ada cinta ataupun wewenang”. Helena menyangkal ucapan sisi tersebut dan membalas bahwa Chandra adalah miliknya da segera semua haknya akan didapatkan. Sisi tersebut mentertawakannya dan Helena melemparnya dengan gelas sambil berteriak.

Chandra tertidur sambil memegang tangan Nandini, Nandini teringat kekejaman ayahnya dan terbangun ingin duduk. Merasa tangan Nandini bergerak Chandra pun terbangun dan berusaha membaringkannya kembali. Nandini kembali menangis membicarakan kekejaman ayahnya. Chandra memintanya untuk melupakannya karena itu hanya mimpi buruk, Chandra menyuruh Nandini menangis jika dengan menagis akan membuatnya lega dan tidak lagi mengeluarkan airmata. Nandini pun menangis sambil memeluk Chandra. Chandra menenangkannya hingga kemudian Nandini jatuh tertidur, Chandra pun berjanji tidak akan melihat airmata lagi di mata Nandini setelah ini.

Amatya menghentikan Padmananda yang akan menghabisi dirinya sendiri, Padmananda menangis mengatakan dirinya sudah menghabisi Nandini. Amatya memberitau bahwa Nandini masih hidup dan ada di istana Magadha, Padmananda terkejut dan mengatakan bahwa dirnya melihat dengan mata kepala sendiri Nandini jatuh ke jurang. Amatya pun bercerita Chandra sudah menyelamatkan Nandini. Padmananda berdiri dan hendak menemui Nandini tapi Amatya melarang dan berbicara dengannya menyusun rencana baru untuk mendapatan Magadha kembali. Amatya berkata bahwa mereka akan menggunakan dakosena dan harus melakukan strategi yang sama seperti yang Chandra gunakan untuk menaklukkan Magadha, Amatya berkata bahwa mereka akan menaklukkan kerajaan2 terdekat dan terakhir Magadha.

Avantika menemui Nandini di kamarnya tapi Nandini membuang muka. Avantika lalu berbicara bahwa dia adalah Ratu Magadha dan harus secepatnya keluar dari semua rasa sakitnya. Nandini tertawa dan mengatakan, “ibu..kau memanggilku ratu..aku ini putri pria jahat dimana dia sudah menghabisi ayah suamiku..saudaraku..putrimu dan hanya Dewa yang tau berapa banyak orang yang sudah dihabisinya..ibu..kau membesarkanku dengan sebuah kebohongan..aku selalu merasa orang2 disini adalah penipu..musuhku ..tapi merekalah keluarga ku yang sebenarnya”. Chandra datang dan Nandini kembali berbicara pada Avantika, “lihatlah Chandra ibu..aku menganggapnya musuhku tapi dia menunjukkan kebenarannya dan ibu Sunanda sudah memperalat saudara kembarku untuk membalas dendam..dan ayah menghabisinya..dan kau..kau sudah membantu mereka untuk melakukan semua ini”. Avantika pun meneteskan air mata. Chandra pun menegur Nandini agar menjaga sikap karena Avantika adalah ibunya. Tapi Avantika menyela Chandra dan mengatakan, “jangan hentikan dia Chandra..dia benar..aku membuat kesalahan..aku lelah memberitau dia tapi dia tidak pernah setuju dengan apa yang aku katakan karena ayahnya lebih penting dari apapun bahkan dari Dewa sekalipun..Nandini..aku hanya mempunyai dirimu dan aku tidak bisa menerima kebencianmu jadi maafkan aku jika kamu bisa”, lalu Avantika beranjak pergi. Nandini kembali menangis dan Chandra memperhatikannya.

Chandra terbangun karena mendengar suara tangis Nandini, Chandra memegang tangannya dan mengatakan bahwa ini sudah larut malam, Chandra memintanya agar kembali tidur, Nandini membalas bahwa tiap dirinya tidur selalu teringat akan apa yang sudah ayahnya lakukan. Chandra lalu berbicara dengan Nandini, “jika saja kau mempercayaiku Roopa akan tetap hidup..aku tau dia bersalah tapi dia adalah saudaramu” Nandini bertanya kenapa dia tidak membertaukan sebelumnya.  Chandra pun menjawab, “karena aku tidak ingin kehilanganmu..ehmmm maksutku bagaimana orang2 akan bertahan hidup tanpamu..contohnya nenek dan ibuku”, Nandini berkata bahwa selain mereka tidak ada orang lain lagi yang peduli dirinya hidup atau tidak. Chandra pun menjawab, “masih ada..yaitu Dhurdhara..bayinya..dan Chaya..”, Nandini bertanya apakah tidak ada orang lain lagi. Dengan tegas Chandra menjawab, “ya..ada satu lagi yang melebihi orang2 tadi..dia adalah kera yang sudah mengambil pakaianmu waktu itu”, dan mereka pun tertawa bersama. Nandini lalu menyeringai kesakitan dan Chandra membaringkannya kembali.

Seseorang berpenutup kepala masuk ke kamar Chandra dan dia adalah Padmananda. Padmananda berjalan mendekat dan menatap Nandini yang tidur disamping Chandra lantas teringat bagaimana Nandini menolaknya. Padmananda ganti memandang Chandra dan dengan geram mengatakan bahwa dia akan dihabisi sama seperti ayahnya. Lalu Padmananda mendekat pada Chandra dan menusuknya berulang2, Nandini terbangun dan menarik ayahnya untuk tidak menghabisi Chandra.

Chandra terbangun dan melihat Nandini berteriak2 dalam tidurnya mengatakan agar tidak menghabisinya. Chandra pun membangunkan Nandini dari mimpi buruknya. Nandini terbangun dan menatap Chandra lalu mencar2 sosok ayahnya. Nandini melihat Chandra baik2 saja dan lantas memeluknya. Nandini lalu melepaskan diri dan Chandra bertanya padanya siapa yang ingin diselamatkannya. Nandini hendak mengatakan bahwa dirinya ingin menyelamatkan dia yang hendak dihabisi ayahnya tapi Chandra salah paham karena Nandini mengucap kata “ayah” di awal kalimatnya. Chandra kesal dan berkata, “bahkan setelah kau tau kebenaran akan ayahmu kau masih saja ingin menyelamatkan ayahmu..kali ini dia bisa lari tapi tidak lain kali..dan kau harus ingat bahwa kau sekarang adalah ratu Magadha”, Nandini berusaha menjelaskan tapi prajurit datang dan memberitau kalau Chanakya tengah menunggunya. Chandra lalu beranjak pergi tanpa sempat mendengar teriakan Nandini yang berkata, “aku berteriak untuk menyelamatkanmu dan bukan ayahku”.

Chandra menemui Chanakya diteras luar dan mengajaknya masuk ke dalam karena cuaca badai akan datang. Chanakya menyahut, “badai memang sudah masuk ke istana ini..Nandini sudah membaik dan sekarang katakan padaku mengapa kau membiarkan Padmananda kabur”. Chandra menjawab, “aku sudah mencoba melakukannya tapi Nandini ..”, Chanakya menunjukkan kembali rambutnya dan mengatakan, “karena Nandini lebih penting dari gurumu dan tanah airmu..apakah kau sudah melupakan janjimu ?? Padmananda bisa kabur karena Nandini membantunya jadi Nandini adalah seorang pengkhianat dan sebagai Raja kau seharusnya menjatuhi hukuman mati pada Nandini..dan ini adalah perintahku”. Chandra pun berkata tidak bisa melakukan perintahnya itu. Chanakya pun menyahut, “inilah yang ingin ku dengar..kau berjanji padaku bahwa kau tidak akan membiarkan hatimu jatuh cinta dan kau terusik dengan janjimu itu”. Chandra membantah ucapan Chanakya dan berkata akan melakukan apa yang dia inginkan, Chanakya pun berkata bahwa wilayah sedang dalam bahaya dan mereka perlu pergi kesana untuk berperang, Chanakya menyuruh Chandra bersiap2 karena mereka akan pergi besok.

Chandra berjalan di koridor dan mengingat ucapan Chanakya, Chandra mendatangi kamar Dhurdhara dan Dhurdhara bertanya mengapa mendatangi kamarnya. Chandra meletakkan tangan Dhurdhara di dadanya dan bertanya, “katakan padaku Dhurdhara..apakah aku punya hati..mungkinkah aku jatuh cnta pada Nandini..katakan Dhurdhara..” Dhurdhara merasa senang lalu menasihatinya, “Chandra..aku adalah temanmu..lihatlah dalam dirimu sendiri dan katakan padaku apa yang dikatakan hatimu ketika kau menanyakan hal ini pada dirimu sendiri”. Chandra pun mengingat kebersamaannya bersama Nandini. Tiba2 Helena masuk ke kamar Dhurdhara dan berbicara mengenai perang besok. Helena berkata bahwa ayahnya akan mengirim pasukan Yunani besok dan Helena meminta Chandra beristirahat. Chandra berkata bahwa dirinya harus pergi untuk membahas strategi perang.

Chandra, Chanakya mengatur strategi perang, Helena muncul mengomentari dan Chandra bertanya mengapa Helena juga datang. Chanakya menjawab kalau Helena sudah mendapatkan 3 ribu prajurit Yunani dan bantuannya dibutuhkan.

Nadini melihat prajurit hilir mudik menyapkan peralatan perang, Nandini memanggil pelayan dan bertanya apa yang terjadi. Pelayan menjelaskan kalau Raja akan berperang esok. Nandini nberpikir harus berbicara dengan Chandra lalu berjalan hendak menemui Chandra tapi prajurit melarang, Helena muncul mengatakan, “hanya orang penting yang diijinkan masuk dan aku tau kau ratu Magadha tapi kau tidak diijinkan masuk karena kau putri musuh jadi pergilah..”. Nandini pun beranjak pergi dan Nandini menunggu Chandra di kamarnya dengan gelisah karena harus memberitahukan kesalahpahaman diantara mereka. Lama menunggu hingga akhirnya Nandini tertidur.

Pagi harinya Nandini terbangun dan tidak melihat Chandra, Chandra sediri sudah berada di luar untuk pergi berperang. Moora menanyakan keberdaan Nandini tapi Chanakya berkata pada Vhadra agar segera berangkat kemudian Helena melakukan aarti untuk Chandra.

Nandni masih dikamar dan bertanya pada pelayan mengenai keberadaan Chandra, pelayan menjawab bahwa Raja akan segera pergi berperang bersama yang lain, setelah itu Nandni bergegas keluar kamar.

Chandra hanya diam, Chanakya mengajaknya berangkat. Chandra pun berpikir sambil menatap arah pintu berharap bisa melihat Nandini sekali saja sebelum pergi. Nandini berlari di koridor tapi Chandra sudah hendak berangkat. Nandini lalu merasakan sakit di lukanya tapi memaksakan diri untuk berlari.

Chandra memacu kudanya perlahan sambil sesekali menatap ke belakang, Nandini muncul di balkon dan menatap kepergian Chandra dan mengharap Chandra menatapnya. Nandini menangis dan berkata bahkan dirinya tidak bisa mengucap maaf atau melihat Chandra sekali saja.

Demikianlah sinopsis Chandra Nandini episode hari ini 26 Januari 2018 lengkap. Jangan lupa tonton terus ya serial Chandra Nandini di ANTV setiap hari mulai Pkl 19.00 WIB, karena sekarang jam tayang Chandra Nandini berubah mulai Pkl 19.00 WIB hingga Pkl 21.00 WIB.
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+