Sinopsis Chandra Nandini Hari Ini 18 Februari 2018 Episode 47 Lengkap

Sinopsis Chandra Nandini Hari Ini 18 Februari 2018 Episode 47 Lengkap - Bagi kamu yang ingin tahu kelanjutan cerita Chandra Nandini hari ini, sinopsis Chandra Nandini hari ini 18 februari 2018, sinopsis Chandra Nandini episode 47, berikut ini info sinopsis Chandra Nandini hari ini selengkapnya:

Sinopsis Chandra Nandini Hari Ini 18 Februari 2018 Episode 47 Lengkap

Seorang mata2 mendatangi Amartya dan Malayketu untuk memberikan surat undangan,   Malayketu memberinya koin emas lalu mata2 itu beranjak pergi. Malayketu membahas rencana bersama Amartya untuk menculik Bindusara dan membalas dendam pada Chandra. Amartya berkata bahwa mereka akan menyamar dan masuk ke Magadha.

Chandra memberikan pakaian baru pada Pandugarthi seraya berkata bahwa hari ini adalah ulangtahun pertama keponakannya. Pandugarthi merasa senang dan berterimakasih lalu berkata akan bermain2 dengan Bindusara. Chanaky datang dan Pandugarthi melompat ketakutan bersembunyi dibelakang Chandra, Chandra menenangkannya  dan memberi penjelasan baahwa Chanakya datang untuk memberikan ramuan obat agar dia cepat sembuh. Chanakya menatap tajam pada Pandugarthi dan memberikan ramuannya pada Chandra lalu Chandra memberikannya pada Pandugarthi, Pandugarthi menerimanya dan meminumnya dengan ketakutan. Chanakya lalu berkata, “kerja bagus Chandra..sekarang ramuanku akan menyembuhkannya dan seperti ayahnya, dia akan di lenyapkan..sumpahku pun terpenuhi”.   Lalu Channakya  bergegas pergi dan Chandra terlihat menahan kemarahannya.

Pagi harinya, semua berkumpul untuk ulang tahun Bindusara. Helena memamerkan gaunnya tapi Dadima dan Moora justru tertawa melihatnya karena dia terlihat lucu. Chandra Nandini muncul bersama Bindusara, rakyat pun menyambutnya. Apama berbisik pada Helena supaya dia terus bersama Chandra, dan Helena bergerak maju mengambil Bindusara dari tangan Nandini. Nandini hendak beranjak pergi tapi Chandra menahannya dengan menggenggam tangannya.

Chanakya memeriksa semua tamu yang masuk, Malayketu masuk dengan penyamarannya dan Chanakya menghentikannya lalu bertanya darimana dia berasal Malayketu memberi informasi palsu dan diperbolehkan masuk. Amartya datang dengan penyamarannya juga dan Chanakya kembali menghentikannya, Chanakya menanyakan surat undangannya, Amartya mengambil undangan dan menjatuhkan belatinya, Chanakya pun bertanya. Amartya beralasan itu belati palsu yang digunakan untuk menghibur nanti karena dirinya datang sebagai penghibur, Chanakya pun mengijinkannya masuk  dan Amartya masuk ke dalam.

Pendeta memanggil Bindusara bersama ibunya. Helena memberikan Bindusara pada Nandini dan dia berjalan menuju timbangan lalu duduk disisi sebelahnya, pendeta lalu mengatakan  pada Chandra  agar meletakkan Bindusara di pangkuan ibunya, Chandra mengambil Bindusara dari gendongan Nandini tapi Bindusara memegang erat kalung Nandini, Nandini meminta Bindusara melepaskannya, kemudian Chandra membawa Bindusara pada pendeta, pendeta memberkatinya. Chandra lalu memberikan Bindusara pada Helena.

Bindusara menangis dan Helena berusaha menenangkannya tapi tidak berhasil.  Chandrapun mengambil Bindusara dari Helena dan memberi tanda agar Nandini mendekat, Nandini mendekat dan mengambil Bindusara lalu menenangkannya, Bindusara pun mulai tenang. Moora lalu berbicara pada Helena agar membiarkan Nandini yang mengikuti pooja karena Bindusara bahagia jika bersama Nandini. Pendeta mendukung ucapan Moora. Dadima mengatakan pada Helena agar membiarkan Nandini duduk di timbangan. Helena pun keluar dari dalam timbangan dengan kesal.

Nandini lalu duduk di timbangan menggantikan Helena dan memangku Bindusara. Pendeta lantas memulai ritualnya. Apama dan Helena memandang Nandini dengan kesal. Pemberian hadiah dilakukan dengan meletakkannya di sisi timbangan yang lain untuk menyeimbangkannya. Beberapa saat kemudian pooja selesai. Semua yang hadir kemudian mengelu2kan Bindusara dan Nandini. Chandra alalu mengumumkan akan membagikan semua hadiah tadi untuk rakyat yang membutuhkan.

Acara berganti diisi dengan hiburan tarian2, Chandra duduk bersama Nandini dan Bindusara. Kemudian dilanjut dengan acara pertunjukan boneka yang dimainkan Malayketu dan Amartya, Amartya berbicara perlahan pada Malayketu menhenai Chanakya.

Nandini merasa Chandra menarik selendangnya dan Nandini menegur Chandra, Chandra membantahnya dan menunjukkan bahwa Bindusara yang menarik selendangnya. Chanakya lalu diam2 memberi tanda pada Chandra, Chandra memanggil pelayan dan memberikan Bindusara padanya.

Chanakya sendiri berjalan di belakang Malayketu dan Amartya lalu memperhatikan mereka. Malayketu dan Amartya pun pura2 mengobrol. Chandra berimajinasi melihat boneka yang dimainkan adalah Nandini, Chandra mengatakannya pada Nandini dan Nandini juga berimajinasi melihat Chandra dalam boneka tersebut, Chandra bertanya apakah dia juga berimajinasi melihat dirinya.  Nandini mengiyakan dan menunjuk pada boneka kera. Chandra pun tertawa melihatnya. Sementara itu Malayketu dan Amartya saling berbisik kembali.

Chandra berjalan di koridor dan mendatangi Malti yang tengah menjaga Bindusara, Chandra berbicara pada Malti memintanya untuk terus waspada. Malti meminta Chandra untuk tidak khawatir. Chandra berpesan jika dia melihat sesuatu yang mencurigakan dia langsung berteriak saja karena dirinya akan langsung mendatanginya  lalu Chandra beranjak pergi.

Chandra mendatangi kamarnya dan memperhatikan boneka yang diletakkannya dalam ayunan Bindusara, lalu Chandra  berbicara sendiri memuji ide Nandini dan kini dia akan mengetahui siapa orang yang berniat menculik putranya.

Malti meggendong Bindusara dan diam2 ada seseorang yang mengintai dari kisi2 jendela. Nandini menemui Malti dan  berbicara dengannya agar menidurkan Bindusara dan setelah Bindusara tidur akan dikembalikan lagi padanya. Seseorang tadi masih memperhatikan dari balik jendela.

Nandini lalu membawa Bindusara keluar dan berjalan  menuju kamarnya, sosok pengintai tadi pun mengikuti Nandini.

Nandini membawa Bindusara ke kamarnya, pengintai tadi tetap memperhatikan Nandini. Nandini lalu hendak menidurkan Bindusara, pengintai tadi mendekat sambil membawa pukulan besi dan kemudian memukulkanya pada kepala Nandini, Nandini pun jatuh tak sadarkan diri. Sang pengintai yang tidak lain adalah penculik membawa Bindusara pergi setelah membuat Nandini seolah2 tengah tidur nyenyak bersama Bindusara.

Chandra berjalan di koridor dan si penculik Bindusara bersembunyi. Chandra ke kamar Malti dan tidak menemukan siapapun, Chandra berteriak memanggil Malti dan saat Malti muncul Chandra menanyakan Bindusara, Malti menjelaskan kalau Bindusara bersama Nandini. Chandra bergegas pergi ke kamar Nandini.

Chandra melihat Nandini tidur dengan posisi menyamping dan Chandra mengira Nandini tengah memeluk Bindusara. Chandra pun beranjak pergi.

Malayketu berbicara dengan Amartya sembari menunggu kedatangan Bindusara, sang penculik mendatangi mereka dan memberikan Bindusara pada Amartya, Amartya mengatakan  pada penculik agar segera pergi dan mereka akan bertemu lagi nanti.  Sang penculik pun beranjak pergi. Amartya dan Malayketu juga beranjak pergi melalui jalan rahasia.

Pagi harinya Nandini terbangun dengan memegangi kepalanya, dia teringat kejadian semalam dan langsung berteriak dengan kencang. Chandra dan yang lain mendatangi kamar Nandini, Nandini lalu menceritakan apa yang terjadi pada Bindusara. Chandra dan yang lain terkejut. Nandini menangis merasa bersalah karena sudah mengambil Bindusara dari Malti.  Helena menyudutkan Nandini karena membiarkan Bindusara di culik. Dadima pun menghardiknya dan berkata bahwa ini bukan saat yang tepat untuk bertengkar. Chanakya memanggil prajurit dan memberi perintah agar menutup semua jalan keluar dan tidak membiarkan berita penculikan Bindusara tersebar.

Chandra tengah memikirkan siapa yang sudah menculik putranya. Nandini muncul dan berjalan tanpa sadar hingga tersandung, Chandra pun memeganginya lalu meminta  Nandini untuk tidak terlalu tertekan. Nandini pun menangis menyalahkan dirinya sendiri yang tidak bisa menjaga Bindusara. Chandra berkata bahwa mereka belum kehilangan Bindusara dan harus berpikir bagaimana cara mendapatkannya kembali. Lalu Nandini mengambil pedang dan memberikannya pada Chandra, Nandini menyuruhnya menghabisinya karena dirinya tidak pantas di panggil sebagai ibu. Chandra membuang pedang ditangan Nandini dan memeluk Nandini yang histeris. Prajurit datang mengatakan kalau Chanakya memanggilnya. Chandra lalu kembali berbicara dengan Nandini mungkin saja ini berita mengenai Bindusara. Chandra berkata harus pergi dan meminta Nandini agar jaga diri. Nandini berkata ingin ikut menemui Chanakya tapi Chandra menyuruhnya untuk tetap tinggal di kamar dan berdoa untuk Bindusara.

Chandra menemui Chanakya, Chanakya memberikan surat dan berbicara bahwa penculik ingin dia datang sendirian jika dia ingin melihat Bindusara tetap hidup, diam2 Nandini mendengarkan pembicaraan mereka. Chandra berkata akan pergi menemui mereka sendiri. Chanakya melarang dan berkata akan menemaninya tapi Chandra menolak karena itu berbahaya untuk Bindusara dan Chandra berkata lebih baik pergi sendiri kemudian Chandra beranjak pergi dan Nandini bersembunyi sambil  berpikir kalau dirinya adalah alasan di balik semua yang terjadi dan tidak akan membiarkan Chandra menghadapi bahaya sendiri. Nandini lalu memakai baju perangnya dan  berkata, “nak..orangtuamu akan segera membawamu kembali dengan selamat”.

Chandra mendatangi lokasi kuil yang dimaksud penculik  dan  tidak menemukan siapapun. Chandra berpikir Chanakya salah memberikan informasi tapi kemudian beberapa prajurit mengepungnya dan diantara mereka terdapat Malayketu juga Amartya yang menyamar dengan menutupi wajahnya. Chandra lalu menanyakan keberadaan putranya dan berkata akan memberikan apa yan mereka inginkan. Amartya memberi tanda dan prajurit lain muncul sambil membawa Bindusara, Chandra mendekat tapi Amartya menghalanginya dan berkata pada Chandra jika selangkah lagi doa maju maka putranya akan dihabisi.

Amartya lalu berkata pada Chandra bahwa dia akan dihukum atas segala perbuatannya dan jika dia melawan maka putranya akan dihabisi. Chandra menyuruh mereka melepaskan putranya. Amartya berkata akan melepaskan putranya setelah menghabisinya terlebih dulu. Chandra kemudian dihajar habis2an dan Chandra menerimanya tanpa perlawanan. Semua yang ada disana pun mentertawakan Chandra.

Chanakya tengah berbicara dengan prajurit2 pilihannya memberi arahan agar setelah menyelamatkan Bindusara mereka membantu Raja tapi Chanakya mengingatkan bahwa dirinya ingin satu orang dari penculik2 itu untuk tetap hidup agar tau siapa dalang dibalik penculikan Bindusara.

Nandini muncul dari arah belakang dan menghajar prajurit2 yang membawa Bindusara lalu merebut Bindusara dari tangan mereka, Chandra terkejut melihat kedatangan Nandini, Nandini lalu mengatakan pada Chandra untuk bangun karena putra mereka sudah aman. Malayketu bertanya2 bagaimana Nandini bisa muncul. Chandrapun bangun dan Nandini melempar pedangnya, Chandra melompat menangkap pedang tersebut lalu Chandra berbicara pada Nandini bahwa tidak ada yang nisa mengalahkannya. Amartya menyuruh pajurit menyerang Chandra dan Chandra pun menghabisi mereka satu persatu. Nandini mengikat Bindusara di punggungnya  lalu mengambil trisula dan membantu Chandra melawan musuh2 mereka. Mereka berdua bertarung dan kemudkan prajurit2 Magadha datang, Amartya mengajak Malayketu untuk melarikan diri. Tapi Chandra berhasil menghalangi Amartya dan menarik penutup wajahnya, Chandra terkejut melihat Amartya Rakshas, Amartya mendorongnya dan kabur, Nandini berteriak memanggil Chandra. Chandra menghampiri Nandini dan memeluknya.

Chandra Nandini beristirahat didekat air terjun, Nandini menidurkan Bindusara dan menangis, Chandra bertanya dan Nandini berkata kalau dirinya hanya merasa bahagia Bindusara telah kembali. Chandra memegang lengan Nandini dan Nandini menyeringai kesakitan, Chandra melihat luka dilengan Nandini dan menjadi cemas, lalu Chandra mengobatinya, Nandini juga melihat luka di ujung bibir Chandra yang mengeluarkan darah, Nandini llantas membersihkannya dengan memakai selendangnya, Chandra kembali berbicara memuji tindakannya menuelamatkan Bindusara tadi. Nandini menjawab bahwa dirinya seorang ibu dan akan selalu melindungi putranya. Chandra lalu memintanya istirahat karena merkea harus kembali ke istana pagi2 sekali.

Chandra Nandini lalu duduk menjaga Bindusara, Nandini duduk terkantuk2, Chandra pun merebahkan kepala Nandini dibahunya.

Pagi menjelang, pelayan2 Magadha saling memberi kabar bahwa raja dan ratu  tiba bersama pangeran. Seluruh anggota kerajaan lalu pergi untuk menyambut Chandra. Chandra Nandini muncul dan anggota keluarga menyambutnya, Moora melakukan aarti untuk mereka lalu menggendong Bindusara.

Chanakya mengadakan pertemuan dengan Chandra dan mentri mereka, Chanakya berkata bahwa pasti ada seseorang dari dalam istana yang memberi informasi pada penculik. Chandra berpikiran sama dan berkata bahwa mereka harus lebih berhati2 dan Chandra ingin memeriksa setiap orang dengan lebih rinci. Chanakya berkata pada mentri untuk memeriksa setiap kamar dan setiap sudut , mentri menjawab bahwa itu akan memakan waktu berhari2. Chanakya tidak peduli dan menyuruh mentri memulai pemeriksaan.

Nandini kekamar Chandra dan melihatnya tengah duduk dengan emosi, Nandini pun bertanya semenjak mereka kembali dia tidak peenah menemui Moora dan Dadima. Chandra dengan menahan amarah mengatakan kalau dirinya tidak akan tenang sebelum menghabisi Amartya   yang mencoba menghabisi putrinya. Nandini membantah ucapan Chandra karena mengenal baik Amartya sebagai orang kepercayaan ayahnya yang berprinsip melawan pembunuhan terhadap anak2 . Nandini berkata kalau Amartya tidak akan pernah menghabisi Bindusara karena Amartya menculik Bindusara hanya untuk mendapatkannya. Chandrs berkata tidak peduli dengan anggapan Nandini karena baginya Amartya sudah mencoba menculik putranya dan dia tidak akan dilepaskan. Nandini meminta Chandra menganalisa lebih rinci sebelum melakukan tindakan.

Di tepat persembunyiannya, Amartya tengah berbicara dengan Malayketu kalau dirinya menentang pembunuhan pada anak dan dirinya hanya inginkan Chandra tapi Malayketu berniat menghabisi Bindusara untuk balas dendam. Amartya pun berkata jika dia tidak mau mendengarkannya dan bersikeras ingin menghabisi Bindusara maka dia harus pergi darinya. Dan Amartya memperingatkan untuk tidak melibatkannya demi tujuannya membunuh Bindusara yang bertentangan dengan prinsipnya atau dia akan dihabisinya.

Nandini mendatangi kamar Pandugarthi sambil membawa Bindusara, Pandugarthi menggendongnya dan bertanya, Nandini menjelaskan bahwa dia Bindusara keponakannya. Pandugarthi lalu bermain2 dengan Bindusara. Nandini meneteskan airmata dan berharap ayahnya ada bersamanya saat ini.

Chandra tengah mondar mandir di kamarnya menunggu Nandini, Nandini muncul bersama Bindusara dan Chandra bertanya darimana saja dia. Nandini menjawab dari membawa Bindusara menemui kakaknya lalu Chandra menggendong Bindusara dan berkata kalau dirinya tidak ingin mereka berdua terancam lagi. Nandini menyuruh pelayan keluar, Chandra menunjukkan bukunya dan meminta  Nandini mengajarinya tentang bagaimana cara membuat keputusan berdasarkan dari hati dan perasaan. Nandini lalu membacakan buku tersebut  untuk Chandra dan menjelaskan artinya.

Setelah selesai membacakannya, Nandini mengambil Bindusara dan meletakkannya di ayunan lalu Nandini kembali berbicara dengan Chandra mengenai Helena dan lelaki kera yang dijodohkan untuknya. Mereka berdebat tapi Chandra berjanji tidak akan membuatnya malu.

Keesokannya Chandra tengah mengobrol dengan Madhav dan kedua temannya. Chandra menceritakan saran Madhav yang sudah dilakukannya dan berhasil (saran tentang menemui Nandini dengan menyamar). Tapi Chandra juga kembali meminta saran tentang apa yang harus dilakukan jika Helena mengetahui lelaki kera tadi adalah dirinya. Madhav pun menyuruh Chandra melakukan apa yang akan disampaikannya.

Chandra berbicara dengan Helena menagih janjinya untuk menunjukkan lelaki kera yang dimaksud. Helena berkata akan segwra menemukan bukti2 untuknya.

Prajurit memeriksa kamar Pandugarthi, Pandugarthi bertanya pada mereka. Chandra muncul dan Pandugarthi melapor padanya, Chandra menyuruh prajurit2 itu pergi karena kamar Pandugarthi tidak akan diperiksa lalu Chandra mengajak Pandugarthi duduk, Pandugarthi menunjukkan mainannya yang rusak dan Chandra mengatakan akan memberikan mainan yang baru dan akan memperbaiki kamarnya juga, Chandra kemudian beranjak pergi. Pandugarthi berubah ke watak aslinya(sebenarnya pandugarthi sudah sembuh dari sakit cacat mentalnya), Pandugarthi pun mengatakan  dengan penuh dendam, “kamar akan diperbaiki tapi tidak dengan otakku..aku tidak akan melepaskanmu..dengan semua permainan ini aku akan menghanisimu untuk balas dendam atas kematian ayah dan saudara2ku”, (kilas balik saat Pandugarthi mencuri dengar pembicaraan Chanakya, Chandra dan Nandini mengenai ide untuk mellakukab trik saat ultah Bindusara..Pandugarthi juga yang menyerang Nandini dan yang menjadi penculik Bindusara), Pandugarthi terus berbicara sendiri, “aku akan menyiksa Chandra dalam kematiannya dan ketika aku berhasil melenyapkannya akan terbit matahari baru di Magadha didalam kejayaan putra Padmananda..Pandugarthi...”

Demikianlah info sinopsis Chandra Nandini hari ini 18 Februari 2018 episode 47 lengkap. Jangan lupa tonton terus serial Chandra Nandini sampai tamat yang tayng di ANTV setiap hari mulai Pkl 18.30 WIB karena ceritanya selalu menarik untuk diikuti.
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+